MATA KULIAH :
LEADERSHIP ( KEPEMIMPINAN )
DOSEN : ANDI
MUHAMMAD YUSRI TEJA, S.Pd.I, M.Pd.
DI SUSUN OLEH
RUKMINI
13 31 007
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUD DAKWAH WAL-IRSYAD
STAI DDI MAROS
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan
ke hadirat Allah SWT. Karena hanya dengan Rahmat dan Rahim-Nya, sehingga segala
aktivitas keseharian kita dapat berjalan sebagaimana kita harapkan. Salam shalawat tak lupa kita kirimkan kepada
junjungan Nabiullah Muhammad SAW. Sebagai seseorang yang telah membawa kita
keluar dari zaman yang gelap gulita menuju yang jalan yang terang benderang
seperti yang kita rasakan saat ini. Subhanallah…..!!
Tulisan ini dapat tersaji tak lain
dan tak bukan, karena adanya bimbingan dan motivasi dari BAPAK ANDI MUH.YUSRI
TEJA,S.Pd.I, M.Pd sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Tulisan ini berisikan uraian tentang
“PROFIL KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW” Semoga tulisan ini dapat memberi
manfaat adanya, walaupun penulis sadar bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun dari
pembaca atau kawan-kawan sekalian sangat
diharapkan, demi kesempurnaan tulisan kami selanjutnya, Amin….!!!
MAROS, JUNl
2015
Penulis
KATA PENGANTAR………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar belakang……………………………………………….. 1
2.
Rumusan masalah……………………………………………. 2
3.
Tujuan………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN MATERI
A.
Profil kepemimpinan Nabi Muhammad
SAW
1.
Kisah kelahiran nabi muhmmad
SAW………………. 3
2.
Kisah masa kanak-kanak nabi Muhammad
SAW…… 3
3.
Muhammad diangkat menjadi
rasul…………………. 4
4.
Muhammad damaikan pemuka-pemuka
Quraisy……. 5
5.
Dakwah secara
terang-terangan……………………… 6
6.
Penganiayaan diri nabi Muhammad
SAW…………… 6
7.
Rasulullah membangun masyarakat
islam…………… 7
B.
Karakteristik kepemimpinan
rasulullah SAW
1.
Ketuhanan…………………………………………….. 8
2.
Universal……………………………………………… 9
3.
Humanis………………………………………………. 10
4.
Realistis……………………………………………….. 11
5.
Harmonis……………………………………………… 11
6.
Berkeadilan…………………………………………… 12
7.
Mudah………………………………………………… 12
8.
Dinamis……………………………………………….. 13
C.
Profil kepemimpinan Rasulullah
SAW di dalam pendidikan islam
1.
Nabi sebagai pelopor dalam
islam……………………. 14
2.
Nabi Muhammad sebagai pendidik dalam
islam…….. 15
3.
Lembaga pendidik dan universitas
pertama ………….. 16
BAB
III PENUTUP
1.
Kesimpulan……………………………………………………. 18
2.
Saran…………………………………………………………… 19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 20
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rasulullah adalah pemimpin ulung dan manager terhebat
sepanjang sejarah kemanusiaan.Sisi kehidupannya sarat dengan hikmah yang
dapat digali dari berbagai dimensi kehidupan. Dikalangan muslim, Muhammad
dikenal luas sebagai seorang pemimpin dalam pendidikan, mendidik istri dan
keluarganya dengan pendidikan yang manusiawi dan menakjubkan. Mendidik para
sahabatnya agar menjadi sahabat dikala suka maupun duka, sedih dan gembira,
damai maupun perang.Mendidik tetangga dengan amal nyata, sehingga para
tetangganya mengerti dan menikmati bagaimana bertetangga dengan
sebenarnya.Mendidik musuh-musuhnya agar komitmen dengan setiap perjanjian dan
peperangan yang melibatkannya.Mendidik para raja dan penguasa untuk memahami
dan mengerti hakikat seorang hamba dihadapan tuannya, mendidik manusia sahaya
menjadi manusia merdeka, Mendidik manusia seluruhnya menuju ridha dan
cahaya-Nya, Semua takkluk kepada tarbiyah yang digulirkannya. Untuk
dapat dipahami secara lebih baik Prof. Dr. James E. Royster dari clevalend State University, yang telah
melakukan riset intensif tentang peran Muhammad sebagai seoang guru, teladan
dan sebagai seorang manusia ideal, telah banyak membahas kesan-kesan kaum
muslimin terhadap Nabi mereka. Dalam pengantarnya, dia menyatakan bawa mungkin
tidak ada seorang pun dalam sejarah manusia yang telah banyak dikaji dari pada
Nabinya kaum Muslimin (Muhammad). Kenyataan yang seringkali dilupakan oleh
ilmuwan-ilmuwan non-musim ini, harus dipahami dalam rangka menilai secara tepat
pengaruh Muhammad diantara mereka yang mengakuinya sebagai seorang Nabi . Bagi
Royster, Muhammad telah mengajarkan kebenaran dengan ucapan dan mengamalkan
kebenaran itu dalam kehidupannya. Kesimpulannya yang tidak kalah penting
adalah : “ Muhammad as teacher, exemplar and ideal man fulfills in Islam a role
that can hardly be overestimated. From him hundreds of millions of muslim
derive both meaning for personal existence and means for character development
and spiritual achievementIn tems of continuing influence Muhammad, the propet
of Islam, must beplacedhigh on the list of those who have shaped thworld.
Surely it would be markedly diffrenhad he not been”
Kutipan royster disini menunjukkan bahwa muhammad sebagai seorang guru tidak
hanya sebagai masanya saja, namun juga bagi seluruh kaum muslimin pada masa
sekarang. Dengan kata lain sang Guru itu adalah Muhammad, dan murid-muridnya
adalah seluruh kaum muslimin di dunia Islam. Sementara Muhammad merupakan
seorang guru yang aktual bagi para sahabatnya.Dan bagi kaum muslimin lainnya
beliau menjadi seorang Imaginary educator. Bagaimanapun, seluruh kaum
muslimin mempelajari satu ajaran yang sama dari Al-Qur’an dan sunnah.
2. Rumusan Masalah
- Bagamana Profil
kepemimpinan Nabi Muhammad ?
- Bagaimana Karakteristik kepemimpinan Nabi Muhammad ?
- Bagaimana Profil kepemimpinan Nabi Muhammad dalam pendidikan
Islam?
3. Tujuan
- Untukmengetahui Profil kepemimpinan dalam pendidikan
- Untuk mengetahui Karakteristik kepemimpinan Nabi
Muhammad
- Untuk mengetahui profil kepemimpinan rasulullah dalam
dunia pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. Profil kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
1.
Kisah kelahiran nabi muhammas SAW
Nabi lahir di mekah pada tanggal 12
rabiul Awal tahun gajah atau 20 april 571 masehi. Seorang gubernur. Seorang
gubernur bernama Abrahan menyerang ka’bah. Dia menggunakan pasukan gajah.
Karena itu tahun kelahiran nabi disebut tahun gajah. Nabi lahir dari suku
Quraisy. Nabi lahir dari keluarga pedagang yang miskin. Meskipun miskin, mereka
dihormati kaumnya. Kakek nabi adalah penjaga ka’bah. Namanya Abdul muthalib.
Ayah nabi bernama Abdullah. Ibu nabi bernama Aminah. Ayah nabi meninggal saat
nabi masih dalam kandungan. Jadi, saat lahir nabi telah yatim. Nabi Muhammad
diberikan kepada kakeknya . Muhammad artinya orang yang sangat terpuji.
2. Kisah masa kanak-kanak Nabi
Muhammad SAW
Ketika bayi, nabi di bawa ke desa.
Nabi di susui oleh halimah sa’idah. Pada masa itu, bangsa arab mempunyai
kebiasaan menitipkan bayi ke desa. Nabi di asuh oleh halimah sampai usia 4
tahun. Nabi kecil adalah anak yang berakhlak mulia. Dia senang berteman dengan
siapa saja. Tak peduli kaya atau miskin. Nabi juga anak yang rajin membantu.
Karena itu, nabi kecil disayangi teman dan keluarga halimah. Ketika usia 6
tahun nabi diajak ibunya berziarah ke makam ayahnya. Mereka mengunjungi
saudaranya dan ziarah ke makam ayahnya. Dalam perjalan pulang ibu nabi
meninggal di abwa. Nabi pun menjadi yatim piatu. Setelah itu, nabi diasuh oleh
kakeknya, abdul muthalib. Tetapi abdul muthalib pun tidak lama mengasuh nabi.
Kakek nabi meninggal dunia ketika nabi berusia 8 tahun.
Kemudian, nabi dirawat oleh pamannya
yang bernama Abu thalib. Pekerjaan abu thalib adalah pedagang. Nabi adalah anak
yang rajin membantu. Dia ikut berdagang membantu pamannya. Nabi juga mmbantu
mengembala ternak. Beliau tidak malu melakukannya. Pada usia 12 tahun abu
thalib mengajak nabi berdagang ke syam. Dalam perjalanan, mereka berjumpa
Bukhaira. Ia seorang pendeta nasrani. Pendeta itu melihat tanda-tanda kerasulan
pada diri nabi. Bukhaira berpesan pada Abu Thalib untuk menjaga nabi. Semua
orang menyayangi nabi. Perilakunya terpuji, parasnya rupawan, tutur katanya
lembut dan sopan. Nabi dikenal sebagai pemuda yang jujur dan bisa dipercaya.
Karena itu, orang-orang menjulukinya al-amin artinya orang yang bisa
dipercaya.
3. Muhammad diangkat menjadi Rasul
Pada usia 25
tahun, nabi menikah dengan siti khadijah. Dia seorang saudagar kaya dan
terhormat. Usia khadijah saat itu 40 tahun. Nabi membantu khadijah berdagang
dan mereka hidup bahagia. Tetapi nabi sedih melihat keadaan bangsa Quraisy.
Mereka hidup dalam keadaan kesesatan. Bangsa Quraisy senang bermaksiat. Nabi
sering menyeniri digua hira. Nabi meminta petunjuk allah SWT agar bangsanya
bisa dirubah. Pada tanggal 17 ramadan, malaikat jibril mendatangi nabi. Saat
itu nabi berusia 40 tahun. Malaikat jibril menyampaikan wahyu dari Allah SWT.
Wahyu itu berupa surah al-‘alaq ayat 1-5. Turunnya wahyu di kenal sebagai malam
Nuzulul Qur’an. Turunnya wahyu itu berarti Muhammad telah diangkat
menjadi rasul.
Setelah malaikat
jibril pergi, nabi segera pulang. Beliau sangat ketakutan kemudian siti
khadijah membawa nabi kepada pamnnya, yaitu Waraqah bin naufal. Ia adalah
seorang ahli kitab taurat dan injil. Waraqah mengatakn bahwa nabi Muhammad
diangkat menjadi rasul. Setelah itu, ayat-ayat yang lain turun
berangsur-angsur. Sampai akhirnya lengkap menjadi al-qu’an. Nabi Muhammad
adalah nabi dan rasul terakhir. Nabi membawa ajaran yang sempurna. Ajaran itu
adalah ajaran agama islam. Nabi adalah teladan bagi kita semua. Karena itu,
beliau disebut sebagai uswatun hasanah artinya, teladan yang baik. Nabi
mempunyai 4 sifat terpuji, yaitu sidiq, amanah, tabliq, dan fatanah. Siddiq
artinya jujur, amanah artinya terpercaya, tabliq artinya nabi adalah penyampai
ajaran Allah. Fatanah artinya cerdas.
4. Muhammad mendamaikan
pemuka-pemuka Quraisy
Ketika Muhammad SAW. Berumur 35 tahun beliau telah mendamaikan para
pemuka-pemuka Quraisy yang sedang bersengketa dalam meletakkan Hajar aswad.
Dikala itu telah terjadi banjir besar yang sempat meruntuhkan dinding-dinding
ka’bah. Kemudian kaum quraisy berusaha untuk membongkar seluruhnya dan
membangunnya kembali. Setelah selesai pembangunannya, para pemuka quraisy ingin
sama-sama meletakkan Hajar aswad pada tempat semula. Ketika itu timbullah
pertentangan dikalangan mereka, dikalangan para pembesar-pembesar quraisy
mengenai siapakah yang berhak untuk meletakkan batu kehormatan itu. Mereka
saling berdebat dan hampir menjadi peperangan. Pada saat itu datanglah nabi
Muhammad SAW dan memberikan usulannya yang segera usulannya itu diterimah oleh
kalangan mereka. Lalu diletakkannya sehelai kain oleh Muhammad, dan
ditengah-tengah kain itu diletakkan hajar Aswad. Kemudian disuruhnya tiap-tiap
pemuka quraisy tadi mengangkat mengangkat tepib kain ke tempat Hajar Aswad itu
semula berada. Dengan demikian rendahlah rendahlah persengketaan yang baru saja
dialaminya karena mereka merasa bersama-sama ikut meletakkan Hajar Aswad ke
tempat semula. Dengan kejadian itu maka nabi Muhammad SAW. Popular di kalangan
mereka, yakni penduduk mekkah.
5. Berdakwah
secara terang-terangan
Dakwah secara sembunyi-sembunyi, yakni dakwah yang dilakukan oleh
nabi dari seorang ke orang, dari satu tetangga dekat ke tetangga dekat lainnya,
dari satu teman ke tema lainnya, hal itu dijalankannya selama tiga tahun. Sesudah
itu barulah beliau berdakwah secar terang-terangan, yakni dakwah beliau secara
umum dan terbuka di forum yang agak luas. Ayat atau firman Allah yang
memerintahkan nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-terangan adalah surah
al-Hijr ayat 94 yang artinya:” maka jalankanlah apa yang telah diperintahkan
kepadamu danberpalinglah dari orang-orang musyrik.
Dengan
berlandaskan ayat tersebut kini mulailah nabi berdakwah di tempat umum, beliau
mengajak kaumnya ( penduduk mekkah ) untuk beribadah dan menyembah kepada
Allah, dan meniggalkan bentuk-bentuk sesembahan selain Allah. Seruan dan dakwah
rasulullah secara terang-terangan itu mula-mula ditujukan kepada keluarga
beliau, kemudian kepada penduduk mekah yang pada umumnya terdiri dari golongan
bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya, kemudian kepada kabilah-kabilah arab.
6. penganiayaan
terhadap diri nabi Muhammad SAW
Semakin hari para
pemuka Quraisy melihat kegigihan dan semangat yang menyala-nyala Rasulullah
dalam menyiarkan dan menyebarkan agama barunya, sementara itu sesembahan nenek
moyang mereka di hina dan diejeknya. Hal yang demikian membuat hati para pemuka
Quraisy bertambah garang, bertambah kejam, dan kini mulailah menganiaya dan
menyakiti diri rasulullah SAW. Mula-mula penganiayaan yang diterimah oleh nabi
Muhammad SAW dari pemuka-pemuka quraisy itu ialah datangnya dari Abu jahal (
seorang tokoh dan pemuka quraisy ). Ia mengambil batu besar bermaksud hendak
membunuh nabi SAW. Apabila beliau masuk Masjidil Haram untuk melakukan salat
dan bila nabi sedang sujud mak batu itu akan ditimpahkan kepada nabi saw.
Tetapi niat jahat Abu jahal itu gagal, karena mendadak hatinya gemetar penuh
ketakutan sehingga muka pucat pasi. Dan pada kesempatan lain Abu jahal
melempari kotoran onta kepada rasulullah sewaktu rasulullah sedang beri’tikaf
dan salat di mesjid yang menimpa kuduknya.
Dan yang paling
menyakitkan penganiayaan terhadap diri rasulullah SAW adalah perbuatannya
‘uqbah bi abi muith, yaitu ketika nabi SAW salat di masjidil haram, datanglah
ia menjerat leher rasulullah dengan selendangnya keras-keras, sehingga nabi
tidak berdaya untuk melepaskannya.
Ketika itu datanglah aabu bakar, lalu Abu bakar memitig Uqbah dan
menghempaskannya dari nabi SAW sambil berkata : “ Apakah kamu akan membunuh
seorang laki-laki yang menyebut tuhannya yaitu Allah, sedangkan dia telah
datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari tuhan.
7. Rasulullah
SAW membangun Masyarakat Islam
Sejak kedatangan
Rasulullah ke kota yasrib, maka berubalah namanya menjadi madinah. Sejak di
madinah inilah beliau mengatur siasat dan membentuk masyarakat islam yang bebas
dari ancaman dan tekanan serta intimidasi. Rasulullah SAW mempersatukan
hubungan kekeluargaan antara kerabat anshor dan kerabat muhajirin. Dengan
perjanjian saling membantu, saling menopang, saling melindungi, dan hidup salin
sepenanggunan. Para sahabat muhajirin yang dipersatukandan dipersaudarakan
denag kaum anshor. Dengan demikian terhiburlah rasa kepedihan yang diderita
oleh kaum muhajirin, dan hilanglah rasa kekhwatiran dan rongrongan dri manapun
datangnya. Karena mereka sudah mendapat perlindungan dari saudara kaum ansor.
Di samping mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan kaum ansor dalam
rangka untuk membentuk masyarakat islam yang kuat dan teguh, maka beliau juga
mendirikan mesjid sebagai sarana ibadah dan tempat-tempat pertemuan dalam
membahas dan mengkoordinir serta menyusun kekuatan mereka lahir dan batin.
B. Kareakteristik kepemimpinan
Rsulullah SAW
Kepemimpinan
Rasulullah memiliki berbagai macam kelebihan, keunikan dan ciri khas yang
sangat meonjol dibandingkan gaya pemimpin lainnya, seperti yang diungkapkan
oleh G. Hart bahwa dengan karekteristik tersebut Hart memasukkan rasulullah
sebagai orang nomor satu yang paling berpengaruh di Dunia. Bahkan dalam segala
aspek kehidupan Rasulullah selalu unggul.Tidak ada di dunia ini pemimpin yang
ucapan, perkataan dan perbuatannya dibukukan hingga berjilid-jilid banyaknya
seperti Rasulullah.
Adapun karekteristik kepemimpinan Rasulullah diantaranya
adalah :
Ø Ke-Tuhan-an
Ciri utama dan pertama dari kepemimpinan Rasulullah adalah
manajemen yang didasarkan oleh nilai-nilai yang diaajarkan oleh Allah
SWT.Nilai-nilai yang dihimpun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Yang kemudian
dikenal dengan nama Al-Qur’an. Turunnya
Al-Qur’an secara bertahap inilah yang kemudian menjadi panduan Rasulullah dalam
mengelola dakwahnya. Memeberikan arahan dan pedoman untuk mewujudkan visi Islam
di muka bumi seperti dalam Al-qur’an “ Dialah (Allah) yang mengutus
Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia menenangkannya
di atas segala agama-agama meskipun orang musrik membenci. ( Ash-shaf: 9).
Inilah visi dakwah Rasulullah menjadi pemenang dalam masalah agama.Yaitu dalam
kalimat tauhid, aqidah, penyembahan dan pengabdian yang benar kepada Allah. Visi
lainnya yaitu menjadikan Rasulullah pemenang dalam masalah keduniaan, sehingga
Islam dan ummatnya menjadi winner dan champion sejati.Menjadi
sebaik-baik umat dan sebaik-baik makhluk (khoirul bariyah) dimuka bumi.
Namun Allah Juga mengajarkan kepada Rasulullah visi yang konprehensif yaitu
visi untuk menjadi champion di dunia dan akhirat seperti firman Allah :
“ Dan diantara mereka ada orang yang berdoa: “ Ya Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebakan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api
neraka.” (Al-Baqarah: 201). Visi yang bernafaskan keTuhanan inilah yang
menjadikan kepemimpinan Rasulullah sukses secara gemilang dalam segala aspek
kehidupan.Baik dalam aspek agama, dan moral, ekonomi, pemikiran, militer,
sosial, seni dan budaya.Baik masalah pribadi, keluarga, masyarakat, Negara
hingga hubungan international.
Ø Universal
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang menyeluruh
baik sisi waktu maupun tempat.Sehingga kepemimpinan Raslullah dapat diterapkan
dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
·
Seorang guru dapat mencontoh
Rasulullah dalam mengelola murid-muridnya, karena kepemimpinan Rasulullah
terbukti menghasilkan murid-murid yang luar biasa semisal Abu Bakar, Umar,
Ustman dan Ali.
·
Seorang jenderal dapat mencontoh
kepemimpinan Rasulullah dalam melahirkan prajurit-prajurit yang hebat semacam
Khalid bin Walid dan Usamah.
·
Seorang ilmuwan dapat mencontoh
Rasulullah dalam melahirkan ilmuwan dan para pemkir ulung, semisal Umar yang
terkenal dengan ijtihat-ijtihatnya yang brilian, Abu Hurairah dengan kekuatan
hafalannya dalam mugumpulkan hadis.
·
Dalam mendidik manusia sederhana, wara’
(hati-hati), tawadu’ (rendah hati) kita tempatkan pada murid-murid
Rasulullah lainnya. Semisal Abu Dzar Al-Ghifari, Ali, Bilal, dan Abdullah umi
maktum.
Hampir 100 persen murid-murid Rasulullah
yaitu para sahabat memiliki karekteristik yang unik dan bersejarah berkat
kepiawaian beliau dalam memimpin umatnya.
Ø Humanis
Kepemmpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang humanis
yaitu kepemimpinan yang sesuai dan selaras dengan kehidupan manusia.Karena
Rasulullah adalah manusia biasa.Sehingga semua sikap, perilaku dan prestasinya
dapat kita contoh. Dalam firman Allah disebutkan: “ Katakanlah; Sesungguhnya
aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, “ Bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barang siapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.
(al-Kahfi: 110).
Pernah suatu kali seorang nenek datang kepada Rasulullah dan
mohon agar ia masuk surga bersama Rasululla. Nabi menjawab, “Wahai hamba
Allah, sesungguhnya surga tidak bisa dimasuki oleh orang tua,”Langsung
saja nenek tersebut pergi sambil menagis. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan
berkata, “ Engkau tidak masuk surga dalam keadaan tua bangka, sebab
Allah akan membangkitkan kembali para wanita tua dalam usia yang masih muda.”
Allah berfirman : “Sesunguhnya Kami menciptakan mereka
(bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis
perawan.Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (Al-Waqiah: 35-37).
Wanita tua itu akhirnya tertawa riang mendengar senda gurau
Rasulullah tersebut.Menurut riwayat wanita tua itu adalah Bibi Rasulullah yang
bernama Safiyah.
Ø Realistis
Sebagai bentuk relistas sejarah, maka dikenal dalam ilmu-ilmu
Al-qur’an a’sbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat suci Al-Qur’an ).
Adanya asbabun nuzul ini membuktikan bahwa ayat Al-Qur’an turun berkaitan
dengan kehidupan riil Rasulullah dan sahabatnya dalam menjawab berbagai
permasalahan kehidupan.
Contohnya adalah sebab turunnya surat Al-Lahab yang berkenaan dengan Abu Lahab.
“ Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa suatu ketika Rasulullah naik ke bukit
Shafa sambi berseru: “Mari berkumpul pada pagi hari ini!” maka
berkumpullah kaum Quraisy. Rasulullah bersabda: “Bagaimana pendapat
kalian, sendainya aku beritahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang,
adakah kalian percaya padaku?” kaum quraisy menjawab: “Pasti kami
percaya.” Rasulullah bersabda:” Aku peringatkan kalian bahwa siksa Allah
yang dahsat akan datang.” Berkata abu Lahab:”Celakalah engkau! Apakah
hanya untuk ini, engkau kumpulkan kami?” Maka turunlah ayat ini berkenaan
dengan peristiwa yang melukiskan bahwa kecelakaan itu akan terkena kepada orang
yang menfitnah dan menghalang-halangi agama Allah. (HR. Al-Bukhari dan lainnya
yang bersumber dari Ibnu Abbas).
Ø Harmonis
Keharmonisan ramuan kepemimpinan Rasulullah inilah yang
menghasilkan berbagai prestasi dan kesuksesan amal.Sehingga, hasilnya selalu
optimal, efektif, efesien dan ekonomis. Dalam kisah perang Badar pasukan
Rasulullah yang berjumlah 300 orang dengan peralatan yang sederhana, namun
mampu mengalahkan pasukan quraisy yang berjumlah tiga kali lipat dengan
berbagai peralatan perang yang canggih, perang Ahzab, dimana 1000 orang pasukan
menghadapi 10.000 pasukan sekutu atau gabungan musrik, yahudi dan munafikin.
Ternyata Rasulullah sangat memahami bahwa kekuatan
intelektual adalah faktor yang paling menentukan dalam perang maupun
kerja.Karena itulah Rasulullah lebih memprioritaskan pembinaan personil dari
pada unsur-unsur manajemen lainnya. Kemudian unsur-unsur itu diramu menjadi
suatu kekuatan yang dahsyat.
Ø Berkeadilan
Yang dimaksud dengan keadilan yaitu memberikan tugas, hak,
kewajiban dan kewenangan sesuai dengan kompetensi, kapasitas, kapabilitas, hak
dan kewajibannya.
Rasulullah adalah manusia yang paling adil dalam
memperlakukan pengikutnya.Bahkan terhadap musuh, hewan dan tumbuhan sekalipun.
Sebagi contoh perkataan Rasulullah “ Sekiranya Fathimah binti Muhammad
mencuri maka saya akan potong tangannya.”
Ini merupakan cerminan Rasulullah dalam menegakkan hukum dan merealisasikan
firman Allah dalam surat Al-Maidah.” Hai orang orang yang beriman hendaklah
kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi
saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku Adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah Sesungguhnya Allah maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Maidah : 8)
Ø Mudah
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang mudah.Tidak
rumit dan tidak memberatkan dan tidak berlebihann.Karena semuanya telah diukur
dan di format sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas manusia.Apapun jabatan
saat ini, maka dapat diambil kemudahan dari kepemimpianan Rasulullah, seperti
perkaan beliau “ Permudahlah wahai saudaraku, jangan engkau persulit.”
Dalam firman Allah di sebutkan “ Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Maa’idah: 6) dan juga firman
Allah “ Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. (Al-Baqarah:185)
Itulah ruh dan inti kepemimpinan Rasulullah yaitu dalam
rangka memberikan kemudahan dan memberi kabar gembira kepada umatnya karena
itulah kepemimpinan Rasulullah sangat compatible dengan fitrah manusia
Ø Dinamis
Dinamika Kepemimpinan Rasulullah ini berkaitan dengan banyak
sisi kehidupan.Mulai dari masalah keluarga, agama hingga masalah Negara.Dalam
peperangan misalnya Rasulullah melakukan 62 kai peperangan. Dengan rincian 35
kali peperangan yang dilakukan oeh pasukan Rasulullah tampa kehadiran beliau.
Dan 27 kali peperangan dihadiri oleh beliau langsung, 9 diantaranya beliau yang
menjadi panglima perang.
Dalam kondisi yang seperti itu tentu dibutuhkan seorang
pemimpin yang dinamis.Karena sebagai kepala Negara, Rasulullah bukan hanya
berperang, namun juga mengurus pendidikan, mendidik dan membina istri, menantu,
cucu dan para sahabat.Beliau juga harus mengurus anak yatim, membangun ekonomi
dan masyarakat Islam agar menjadi rahmat bagi semesta balam.
Rasulullah adalah pemimpin yang Hebat dan sukses disegala
bidang seperti halnya yang diungkapkan oleh J.G. Schott “ Orang-orang Arab
yang dulunya bercerai-berai, berpecah belah, setelah dipimpin oleh Muhammad
dapat menjadi golongan yang bersatu. Ada juga ungkapan dari Amanual D. S.,
“ Hanya dia (Muhammad) itulah yang mengajarkan kemanusiaan orang-orang Eropa
dengan kitabnya yang bernama Al-Qur’an.
C. Profil
kepemimpinan Rasulullah SAW dalam dunia pendidikan islam
Rasulullah Saw. Telah mendefinisikan tugas asasinya, “ Sesunggunya
aku hanya diutus untuk memberi pengajaran.” Al-Qur’anul Karim dengan sangat
tegas juga menyebut tugas asasi Rasulullah S.aw.ini dalam firman-Nya, “Dialah
yang telah mengutus seorang rasul dari kalang mereka (yang bertugas) membacakan
ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka, serta mengajarkan kepada mereka
Al-Kitab dan Hikmah (Al-Jumu’ah:2).
Ayat ini menyebutkan bahwa, tugas Rasululah Saw.Adalah mengajar, mendidik,
megajarkan Al-Kitab dan hikmah, serta mendidik orang berdasarkan
keduanya.Sebagian terbesar kehidupan Rasulullah Saw. Di habiskan untuk ini, karena
dari hal inilah segala kebaikan akan lahir. Tidak ada satupun aspek kehiddupan
baik politik, sosial, ekonomi, militer maupun moral yang baik kecuali
dengannya, seseorang, bangsa, maupun umat manusia tidak akan terbelakang,
kecuali bila mereka tidak memperhatikan bahkan menyimpang dari ilmu yang benar
kepada kebodohan atau sesuatu yang merusak dan tiada bermanfaat.
Fenomena dalam sejarah Muhammad Saw.adalah Rasulullah
memulai dengan membentuk umat baru yang memiliki kemampuan intelektual,
perilaku, moral, hukum, perundang-undangan, dan bahasa tersendiri. Sehingga
apabila individu yang ada di dalamnya tumbuh dan berinteraksi dengan dunia
lain, yang secara aqidah dan perilaku sama sekali berbeda, dia sudah memiliki
bekal. Beliau mengarahkan umat kepada satu arah, setiap individu mendapatkan
tugasnya dan dididik agar dapat melaksanakan tugas itu.Beliau tentukan tugas
terbesar bagi semua, menunjukkan jalan bagi mereka, dan menjelaskan sesuatu
dalam segala aspeknya.
Ø Nabi Muhammad Sebagai Pelopor dalam pendidikan
Sebelum pendirian masjid, rumah menjadi
satu-satunya tempat bagi penyampaian ajaran Islam ajaran Islam.Rumah al-Arqam
pada masa permulaan Islam diputuskan menjadi aktivitas bagi agama baru ini, dan
disanalah Nabi menjelaskan doktrin-doktrin keimanan, dan beberapa orang
menyataka memeluk Islam.Muhammad biasa duduk dimasjid kota madinah sambil
dikelilingi oleh para pengikutnya dan senantiasa menyerukan kepada mereka tiga
kali sehingga mereka mengingatatau mampu menghafalnya. Beliau membuktikan diri
sebagai seorang da’i sekaligus guru dan seorang penganjur kegiatan belajar yang
penuh antusias, energik, dan penyayang.Beliau selalu memperkenalkan pengetahuan
dengan sangat mempertimbangkan tingkat intelegensi para pendenganrnya.Disamping
iti, Beliau menyampaikan ajarannya dengan hikmah dan anjuran yang baik.Terhadap
masalah ini, Al-Qur’an menganjurkan kepada Nabi untuk memberi argumen kepada
mereka dengan argument yang lebih baik.
Ø Nabi Muhammad sebagai Pendidik baca
tulis Al-Qur’an
Kepedulian Nabi Muhammad tidak hanya penanaman keimanan yang
bersifat religius saja tetapi pendidikan yang di bangun oleh Nabi bersifat
fleksibel. Kenyataan ini bisa dilihat setelah kemenangan kaum muslimin
pada perang Badar pada tahun 624, ketika beliau meminta beberapa tawanan yang
terdidik untuk mengajar anak-anak Madinah bagaimana menulis. Nabi
Muhammad mengangkat beberapa dari mereka untuk menjadi guru seperti Ubaida bin
as-Samit, yang ditunjuk menjadi pengajar disekolah Suffa di kota Madinah
untuk pelajaran menulis dan studi al-Qur’an. Suffa atau as-Zilla (dengan
panggung tinggi serta atap) adalah satu bagian dari masjid yang dibangun oleh
Nabi di Madinah dan disediakan sebagai tempat pendidikan, khususnya untuk
pendidikan membaca, menulis menghafal Al-Qur’an dan Tajwid (bagaimana membaca
Al-Qur’an dengan benar).
Ø Lembaga pendidikan dan universitas
petama
Pendidikan yang ada di Suffa menurut Hamidullah
sebagai Universitas Islam pertama, Tempat ini juga dirancang sebagai pondok
bagi para pendatang baru dan pendduduk setempat yang tidak memiliki rumah
sendiri. Suffa memberian pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi para
pemondok tetapi juga bagi para ulama dan pengunjung, yang diselenggarakan dalam
jumlah besar.Jumlah pemondok di Suffa berubah dari waktu kewaktu.Catatan
Ibnu Hanbal menunjukkan bahwa pada suatu saat terdapat tujuh puluh orang yang
tinggal dengan pekerja pada waktu luang mereka.Di dalam masjid yang sama, Nabi
Juga pernah penyelesaikan seluruh persoalan hukum.
Suffa bukanlah salah satunya sekolah yang
ada di Madinah, paling tidak terdapat sembilan Masjid di Madinah pada Masa
Nabi, dan masing-masing dari masjid itu juga dimanfaatkan sebagai sebuah
sekolah.Penduduk sekitar mengirim anak-anak mereka ke masjid-masjid
setempat.Quba terletak dekat dengan Madinah, dimana Nabi kadang kala
mengunjungi dan secara pribadi mengawasi sekolah yang ada dalam Masjid itu.
Beliau juga mendorong masyarakat untuk belajar dari pada
tetangga mereka.Dorongan ini membuat mereka lebih memilki tanggung jawab untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan mereka sebagaimana dianjurkan oleh Nabi mereka
untuk menyampaikan kepada sesamanya segala sesuatu yang mereka dapatkan dari
beliau meskipun hanya satu ayat.
Masyarakat yang aktif belajar merupakan sebuah potret
masyarakat religius yang menganggap agama mereka sebagai elemen pokok dalam
memenuhi kebutuhan dasar spiritual dan intelektualnya.Dengan mengesampingkan
pertanyaan tentang apakah suffah merupakan sebuah sekolah yang tetap dan
teratur, paling tidak bisa dikatakan bahwa Nabi telah meluangkan banyak
waktunya untuk mengajar. Sebagai tambahan, beberapa hadist yang diriwayatkan
oleh beberapa sahabat menunjukkan bahwa Nabi telah mengajar berbagai kelompok
masyarakat yang berasal dari tingkatan, jenis kelamin, dan usia yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari paparan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa.
Ø Kepemimpinan dipahami sebagai segala daya dan upaya
bersama untuk menggerakkan semua sumber dan alat (resourses) yang
tersedia dalam suatu organisasi. Sedangkan Kepemimpinan pendidikan sebagai mana
diungkapan oleh Fachrudi bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dalam
proses mempengaruhi, mengkoordinir orang-orang lain yang ada hubungannya dengan
ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,agar
kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat berlangsung lebih efesien dan efektif
di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran..
Ø Adapun karekteristik kepemimpinan Rasulullah diantaranya:
Ke-Tuhanan, Universal, Humanis, Raealistis, Harmonis, Berkeadilan, Mudah dan
Dinamis .
Ø Peran Nabi Muhammad Saw. dimulai dengan membentuk umat baru
yang memiliki kemampuan intelektual, perilaku, moral, hukum,
perundang-undangan, dan bahasa tersendiri. Sehingga apabila individu yang ada
di dalamnya tumbuh dan berinteraksi dengan dunia lain, yang secara aqidah dan
perilaku sama sekali berbeda, dengan uamat yang lainnya, diantara model
kepemimpinannya antara lain, Pendidikan yang diawali dalam keluarga,
penddikan dengan baca tulis Al-Qur’an dan mendirikan lembaga pendidikan
2. Saran
Kami berharap tugas membuat makalah seperti
ini berlangsung seterusnya karena dengan
membuat makalah seperti ini itu dapat membuat wawasan para mahasiswa lebih
luas, mengasah kefasihan berbicara para mahasiswa dan masih banyak lagi dampak
positif dari membuat makalah seperti ini. Dan juga kami berharap apabila ada
kesalahan dalam cara kami membuat makalah mohon kritikan dari teman-teman
sekalian yang sifatnya membangun untuk kami. Karena kamipun sadar bahwa kita
semua tidak lupa dari kekhilafan sebagai manusia biasa.
Daftar Pustaka
Abdurrahman Mas’ud, Intelektual
Pesantren Perhelatan Agama dan Tradisi, (Yogyakarta : LKiS, 2004).
Masrun moh, pendidikan agama islam, ciracas,
Jakarta : penerbit erlangga, 2006
Asyharie, kisah teladan 25 nabi dan
rasul, Surabaya: terbit terang, 1994.
MATA KULIAH :
LEADERSHIP ( KEPEMIMPINAN )
DOSEN : ANDI
MUHAMMAD YUSRI TEJA, S.Pd.I, M.Pd.
DI SUSUN OLEH
RUKMINI
13 31 007
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUD DAKWAH WAL-IRSYAD
STAI DDI MAROS
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan
ke hadirat Allah SWT. Karena hanya dengan Rahmat dan Rahim-Nya, sehingga segala
aktivitas keseharian kita dapat berjalan sebagaimana kita harapkan. Salam shalawat tak lupa kita kirimkan kepada
junjungan Nabiullah Muhammad SAW. Sebagai seseorang yang telah membawa kita
keluar dari zaman yang gelap gulita menuju yang jalan yang terang benderang
seperti yang kita rasakan saat ini. Subhanallah…..!!
Tulisan ini dapat tersaji tak lain
dan tak bukan, karena adanya bimbingan dan motivasi dari BAPAK ANDI MUH.YUSRI
TEJA,S.Pd.I, M.Pd sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Tulisan ini berisikan uraian tentang
“PROFIL KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW” Semoga tulisan ini dapat memberi
manfaat adanya, walaupun penulis sadar bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun dari
pembaca atau kawan-kawan sekalian sangat
diharapkan, demi kesempurnaan tulisan kami selanjutnya, Amin….!!!
MAROS, JUNl
2015
Penulis
KATA PENGANTAR………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar belakang……………………………………………….. 1
2.
Rumusan masalah……………………………………………. 2
3.
Tujuan………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN MATERI
A.
Profil kepemimpinan Nabi Muhammad
SAW
1.
Kisah kelahiran nabi muhmmad
SAW………………. 3
2.
Kisah masa kanak-kanak nabi Muhammad
SAW…… 3
3.
Muhammad diangkat menjadi
rasul…………………. 4
4.
Muhammad damaikan pemuka-pemuka
Quraisy……. 5
5.
Dakwah secara
terang-terangan……………………… 6
6.
Penganiayaan diri nabi Muhammad
SAW…………… 6
7.
Rasulullah membangun masyarakat
islam…………… 7
B.
Karakteristik kepemimpinan
rasulullah SAW
1.
Ketuhanan…………………………………………….. 8
2.
Universal……………………………………………… 9
3.
Humanis………………………………………………. 10
4.
Realistis……………………………………………….. 11
5.
Harmonis……………………………………………… 11
6.
Berkeadilan…………………………………………… 12
7.
Mudah………………………………………………… 12
8.
Dinamis……………………………………………….. 13
C.
Profil kepemimpinan Rasulullah
SAW di dalam pendidikan islam
1.
Nabi sebagai pelopor dalam
islam……………………. 14
2.
Nabi Muhammad sebagai pendidik dalam
islam…….. 15
3.
Lembaga pendidik dan universitas
pertama ………….. 16
BAB
III PENUTUP
1.
Kesimpulan……………………………………………………. 18
2.
Saran…………………………………………………………… 19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 20
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rasulullah adalah pemimpin ulung dan manager terhebat
sepanjang sejarah kemanusiaan.Sisi kehidupannya sarat dengan hikmah yang
dapat digali dari berbagai dimensi kehidupan. Dikalangan muslim, Muhammad
dikenal luas sebagai seorang pemimpin dalam pendidikan, mendidik istri dan
keluarganya dengan pendidikan yang manusiawi dan menakjubkan. Mendidik para
sahabatnya agar menjadi sahabat dikala suka maupun duka, sedih dan gembira,
damai maupun perang.Mendidik tetangga dengan amal nyata, sehingga para
tetangganya mengerti dan menikmati bagaimana bertetangga dengan
sebenarnya.Mendidik musuh-musuhnya agar komitmen dengan setiap perjanjian dan
peperangan yang melibatkannya.Mendidik para raja dan penguasa untuk memahami
dan mengerti hakikat seorang hamba dihadapan tuannya, mendidik manusia sahaya
menjadi manusia merdeka, Mendidik manusia seluruhnya menuju ridha dan
cahaya-Nya, Semua takkluk kepada tarbiyah yang digulirkannya. Untuk
dapat dipahami secara lebih baik Prof. Dr. James E. Royster dari clevalend State University, yang telah
melakukan riset intensif tentang peran Muhammad sebagai seoang guru, teladan
dan sebagai seorang manusia ideal, telah banyak membahas kesan-kesan kaum
muslimin terhadap Nabi mereka. Dalam pengantarnya, dia menyatakan bawa mungkin
tidak ada seorang pun dalam sejarah manusia yang telah banyak dikaji dari pada
Nabinya kaum Muslimin (Muhammad). Kenyataan yang seringkali dilupakan oleh
ilmuwan-ilmuwan non-musim ini, harus dipahami dalam rangka menilai secara tepat
pengaruh Muhammad diantara mereka yang mengakuinya sebagai seorang Nabi . Bagi
Royster, Muhammad telah mengajarkan kebenaran dengan ucapan dan mengamalkan
kebenaran itu dalam kehidupannya. Kesimpulannya yang tidak kalah penting
adalah : “ Muhammad as teacher, exemplar and ideal man fulfills in Islam a role
that can hardly be overestimated. From him hundreds of millions of muslim
derive both meaning for personal existence and means for character development
and spiritual achievementIn tems of continuing influence Muhammad, the propet
of Islam, must beplacedhigh on the list of those who have shaped thworld.
Surely it would be markedly diffrenhad he not been”
Kutipan royster disini menunjukkan bahwa muhammad sebagai seorang guru tidak
hanya sebagai masanya saja, namun juga bagi seluruh kaum muslimin pada masa
sekarang. Dengan kata lain sang Guru itu adalah Muhammad, dan murid-muridnya
adalah seluruh kaum muslimin di dunia Islam. Sementara Muhammad merupakan
seorang guru yang aktual bagi para sahabatnya.Dan bagi kaum muslimin lainnya
beliau menjadi seorang Imaginary educator. Bagaimanapun, seluruh kaum
muslimin mempelajari satu ajaran yang sama dari Al-Qur’an dan sunnah.
2. Rumusan Masalah
- Bagamana Profil
kepemimpinan Nabi Muhammad ?
- Bagaimana Karakteristik kepemimpinan Nabi Muhammad ?
- Bagaimana Profil kepemimpinan Nabi Muhammad dalam pendidikan
Islam?
3. Tujuan
- Untukmengetahui Profil kepemimpinan dalam pendidikan
- Untuk mengetahui Karakteristik kepemimpinan Nabi
Muhammad
- Untuk mengetahui profil kepemimpinan rasulullah dalam
dunia pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. Profil kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
1.
Kisah kelahiran nabi muhammas SAW
Nabi lahir di mekah pada tanggal 12
rabiul Awal tahun gajah atau 20 april 571 masehi. Seorang gubernur. Seorang
gubernur bernama Abrahan menyerang ka’bah. Dia menggunakan pasukan gajah.
Karena itu tahun kelahiran nabi disebut tahun gajah. Nabi lahir dari suku
Quraisy. Nabi lahir dari keluarga pedagang yang miskin. Meskipun miskin, mereka
dihormati kaumnya. Kakek nabi adalah penjaga ka’bah. Namanya Abdul muthalib.
Ayah nabi bernama Abdullah. Ibu nabi bernama Aminah. Ayah nabi meninggal saat
nabi masih dalam kandungan. Jadi, saat lahir nabi telah yatim. Nabi Muhammad
diberikan kepada kakeknya . Muhammad artinya orang yang sangat terpuji.
2. Kisah masa kanak-kanak Nabi
Muhammad SAW
Ketika bayi, nabi di bawa ke desa.
Nabi di susui oleh halimah sa’idah. Pada masa itu, bangsa arab mempunyai
kebiasaan menitipkan bayi ke desa. Nabi di asuh oleh halimah sampai usia 4
tahun. Nabi kecil adalah anak yang berakhlak mulia. Dia senang berteman dengan
siapa saja. Tak peduli kaya atau miskin. Nabi juga anak yang rajin membantu.
Karena itu, nabi kecil disayangi teman dan keluarga halimah. Ketika usia 6
tahun nabi diajak ibunya berziarah ke makam ayahnya. Mereka mengunjungi
saudaranya dan ziarah ke makam ayahnya. Dalam perjalan pulang ibu nabi
meninggal di abwa. Nabi pun menjadi yatim piatu. Setelah itu, nabi diasuh oleh
kakeknya, abdul muthalib. Tetapi abdul muthalib pun tidak lama mengasuh nabi.
Kakek nabi meninggal dunia ketika nabi berusia 8 tahun.
Kemudian, nabi dirawat oleh pamannya
yang bernama Abu thalib. Pekerjaan abu thalib adalah pedagang. Nabi adalah anak
yang rajin membantu. Dia ikut berdagang membantu pamannya. Nabi juga mmbantu
mengembala ternak. Beliau tidak malu melakukannya. Pada usia 12 tahun abu
thalib mengajak nabi berdagang ke syam. Dalam perjalanan, mereka berjumpa
Bukhaira. Ia seorang pendeta nasrani. Pendeta itu melihat tanda-tanda kerasulan
pada diri nabi. Bukhaira berpesan pada Abu Thalib untuk menjaga nabi. Semua
orang menyayangi nabi. Perilakunya terpuji, parasnya rupawan, tutur katanya
lembut dan sopan. Nabi dikenal sebagai pemuda yang jujur dan bisa dipercaya.
Karena itu, orang-orang menjulukinya al-amin artinya orang yang bisa
dipercaya.
3. Muhammad diangkat menjadi Rasul
Pada usia 25
tahun, nabi menikah dengan siti khadijah. Dia seorang saudagar kaya dan
terhormat. Usia khadijah saat itu 40 tahun. Nabi membantu khadijah berdagang
dan mereka hidup bahagia. Tetapi nabi sedih melihat keadaan bangsa Quraisy.
Mereka hidup dalam keadaan kesesatan. Bangsa Quraisy senang bermaksiat. Nabi
sering menyeniri digua hira. Nabi meminta petunjuk allah SWT agar bangsanya
bisa dirubah. Pada tanggal 17 ramadan, malaikat jibril mendatangi nabi. Saat
itu nabi berusia 40 tahun. Malaikat jibril menyampaikan wahyu dari Allah SWT.
Wahyu itu berupa surah al-‘alaq ayat 1-5. Turunnya wahyu di kenal sebagai malam
Nuzulul Qur’an. Turunnya wahyu itu berarti Muhammad telah diangkat
menjadi rasul.
Setelah malaikat
jibril pergi, nabi segera pulang. Beliau sangat ketakutan kemudian siti
khadijah membawa nabi kepada pamnnya, yaitu Waraqah bin naufal. Ia adalah
seorang ahli kitab taurat dan injil. Waraqah mengatakn bahwa nabi Muhammad
diangkat menjadi rasul. Setelah itu, ayat-ayat yang lain turun
berangsur-angsur. Sampai akhirnya lengkap menjadi al-qu’an. Nabi Muhammad
adalah nabi dan rasul terakhir. Nabi membawa ajaran yang sempurna. Ajaran itu
adalah ajaran agama islam. Nabi adalah teladan bagi kita semua. Karena itu,
beliau disebut sebagai uswatun hasanah artinya, teladan yang baik. Nabi
mempunyai 4 sifat terpuji, yaitu sidiq, amanah, tabliq, dan fatanah. Siddiq
artinya jujur, amanah artinya terpercaya, tabliq artinya nabi adalah penyampai
ajaran Allah. Fatanah artinya cerdas.
4. Muhammad mendamaikan
pemuka-pemuka Quraisy
Ketika Muhammad SAW. Berumur 35 tahun beliau telah mendamaikan para
pemuka-pemuka Quraisy yang sedang bersengketa dalam meletakkan Hajar aswad.
Dikala itu telah terjadi banjir besar yang sempat meruntuhkan dinding-dinding
ka’bah. Kemudian kaum quraisy berusaha untuk membongkar seluruhnya dan
membangunnya kembali. Setelah selesai pembangunannya, para pemuka quraisy ingin
sama-sama meletakkan Hajar aswad pada tempat semula. Ketika itu timbullah
pertentangan dikalangan mereka, dikalangan para pembesar-pembesar quraisy
mengenai siapakah yang berhak untuk meletakkan batu kehormatan itu. Mereka
saling berdebat dan hampir menjadi peperangan. Pada saat itu datanglah nabi
Muhammad SAW dan memberikan usulannya yang segera usulannya itu diterimah oleh
kalangan mereka. Lalu diletakkannya sehelai kain oleh Muhammad, dan
ditengah-tengah kain itu diletakkan hajar Aswad. Kemudian disuruhnya tiap-tiap
pemuka quraisy tadi mengangkat mengangkat tepib kain ke tempat Hajar Aswad itu
semula berada. Dengan demikian rendahlah rendahlah persengketaan yang baru saja
dialaminya karena mereka merasa bersama-sama ikut meletakkan Hajar Aswad ke
tempat semula. Dengan kejadian itu maka nabi Muhammad SAW. Popular di kalangan
mereka, yakni penduduk mekkah.
5. Berdakwah
secara terang-terangan
Dakwah secara sembunyi-sembunyi, yakni dakwah yang dilakukan oleh
nabi dari seorang ke orang, dari satu tetangga dekat ke tetangga dekat lainnya,
dari satu teman ke tema lainnya, hal itu dijalankannya selama tiga tahun. Sesudah
itu barulah beliau berdakwah secar terang-terangan, yakni dakwah beliau secara
umum dan terbuka di forum yang agak luas. Ayat atau firman Allah yang
memerintahkan nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-terangan adalah surah
al-Hijr ayat 94 yang artinya:” maka jalankanlah apa yang telah diperintahkan
kepadamu danberpalinglah dari orang-orang musyrik.
Dengan
berlandaskan ayat tersebut kini mulailah nabi berdakwah di tempat umum, beliau
mengajak kaumnya ( penduduk mekkah ) untuk beribadah dan menyembah kepada
Allah, dan meniggalkan bentuk-bentuk sesembahan selain Allah. Seruan dan dakwah
rasulullah secara terang-terangan itu mula-mula ditujukan kepada keluarga
beliau, kemudian kepada penduduk mekah yang pada umumnya terdiri dari golongan
bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya, kemudian kepada kabilah-kabilah arab.
6. penganiayaan
terhadap diri nabi Muhammad SAW
Semakin hari para
pemuka Quraisy melihat kegigihan dan semangat yang menyala-nyala Rasulullah
dalam menyiarkan dan menyebarkan agama barunya, sementara itu sesembahan nenek
moyang mereka di hina dan diejeknya. Hal yang demikian membuat hati para pemuka
Quraisy bertambah garang, bertambah kejam, dan kini mulailah menganiaya dan
menyakiti diri rasulullah SAW. Mula-mula penganiayaan yang diterimah oleh nabi
Muhammad SAW dari pemuka-pemuka quraisy itu ialah datangnya dari Abu jahal (
seorang tokoh dan pemuka quraisy ). Ia mengambil batu besar bermaksud hendak
membunuh nabi SAW. Apabila beliau masuk Masjidil Haram untuk melakukan salat
dan bila nabi sedang sujud mak batu itu akan ditimpahkan kepada nabi saw.
Tetapi niat jahat Abu jahal itu gagal, karena mendadak hatinya gemetar penuh
ketakutan sehingga muka pucat pasi. Dan pada kesempatan lain Abu jahal
melempari kotoran onta kepada rasulullah sewaktu rasulullah sedang beri’tikaf
dan salat di mesjid yang menimpa kuduknya.
Dan yang paling
menyakitkan penganiayaan terhadap diri rasulullah SAW adalah perbuatannya
‘uqbah bi abi muith, yaitu ketika nabi SAW salat di masjidil haram, datanglah
ia menjerat leher rasulullah dengan selendangnya keras-keras, sehingga nabi
tidak berdaya untuk melepaskannya.
Ketika itu datanglah aabu bakar, lalu Abu bakar memitig Uqbah dan
menghempaskannya dari nabi SAW sambil berkata : “ Apakah kamu akan membunuh
seorang laki-laki yang menyebut tuhannya yaitu Allah, sedangkan dia telah
datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari tuhan.
7. Rasulullah
SAW membangun Masyarakat Islam
Sejak kedatangan
Rasulullah ke kota yasrib, maka berubalah namanya menjadi madinah. Sejak di
madinah inilah beliau mengatur siasat dan membentuk masyarakat islam yang bebas
dari ancaman dan tekanan serta intimidasi. Rasulullah SAW mempersatukan
hubungan kekeluargaan antara kerabat anshor dan kerabat muhajirin. Dengan
perjanjian saling membantu, saling menopang, saling melindungi, dan hidup salin
sepenanggunan. Para sahabat muhajirin yang dipersatukandan dipersaudarakan
denag kaum anshor. Dengan demikian terhiburlah rasa kepedihan yang diderita
oleh kaum muhajirin, dan hilanglah rasa kekhwatiran dan rongrongan dri manapun
datangnya. Karena mereka sudah mendapat perlindungan dari saudara kaum ansor.
Di samping mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan kaum ansor dalam
rangka untuk membentuk masyarakat islam yang kuat dan teguh, maka beliau juga
mendirikan mesjid sebagai sarana ibadah dan tempat-tempat pertemuan dalam
membahas dan mengkoordinir serta menyusun kekuatan mereka lahir dan batin.
B. Kareakteristik kepemimpinan
Rsulullah SAW
Kepemimpinan
Rasulullah memiliki berbagai macam kelebihan, keunikan dan ciri khas yang
sangat meonjol dibandingkan gaya pemimpin lainnya, seperti yang diungkapkan
oleh G. Hart bahwa dengan karekteristik tersebut Hart memasukkan rasulullah
sebagai orang nomor satu yang paling berpengaruh di Dunia. Bahkan dalam segala
aspek kehidupan Rasulullah selalu unggul.Tidak ada di dunia ini pemimpin yang
ucapan, perkataan dan perbuatannya dibukukan hingga berjilid-jilid banyaknya
seperti Rasulullah.
Adapun karekteristik kepemimpinan Rasulullah diantaranya
adalah :
Ø Ke-Tuhan-an
Ciri utama dan pertama dari kepemimpinan Rasulullah adalah
manajemen yang didasarkan oleh nilai-nilai yang diaajarkan oleh Allah
SWT.Nilai-nilai yang dihimpun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Yang kemudian
dikenal dengan nama Al-Qur’an. Turunnya
Al-Qur’an secara bertahap inilah yang kemudian menjadi panduan Rasulullah dalam
mengelola dakwahnya. Memeberikan arahan dan pedoman untuk mewujudkan visi Islam
di muka bumi seperti dalam Al-qur’an “ Dialah (Allah) yang mengutus
Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia menenangkannya
di atas segala agama-agama meskipun orang musrik membenci. ( Ash-shaf: 9).
Inilah visi dakwah Rasulullah menjadi pemenang dalam masalah agama.Yaitu dalam
kalimat tauhid, aqidah, penyembahan dan pengabdian yang benar kepada Allah. Visi
lainnya yaitu menjadikan Rasulullah pemenang dalam masalah keduniaan, sehingga
Islam dan ummatnya menjadi winner dan champion sejati.Menjadi
sebaik-baik umat dan sebaik-baik makhluk (khoirul bariyah) dimuka bumi.
Namun Allah Juga mengajarkan kepada Rasulullah visi yang konprehensif yaitu
visi untuk menjadi champion di dunia dan akhirat seperti firman Allah :
“ Dan diantara mereka ada orang yang berdoa: “ Ya Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebakan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api
neraka.” (Al-Baqarah: 201). Visi yang bernafaskan keTuhanan inilah yang
menjadikan kepemimpinan Rasulullah sukses secara gemilang dalam segala aspek
kehidupan.Baik dalam aspek agama, dan moral, ekonomi, pemikiran, militer,
sosial, seni dan budaya.Baik masalah pribadi, keluarga, masyarakat, Negara
hingga hubungan international.
Ø Universal
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang menyeluruh
baik sisi waktu maupun tempat.Sehingga kepemimpinan Raslullah dapat diterapkan
dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
·
Seorang guru dapat mencontoh
Rasulullah dalam mengelola murid-muridnya, karena kepemimpinan Rasulullah
terbukti menghasilkan murid-murid yang luar biasa semisal Abu Bakar, Umar,
Ustman dan Ali.
·
Seorang jenderal dapat mencontoh
kepemimpinan Rasulullah dalam melahirkan prajurit-prajurit yang hebat semacam
Khalid bin Walid dan Usamah.
·
Seorang ilmuwan dapat mencontoh
Rasulullah dalam melahirkan ilmuwan dan para pemkir ulung, semisal Umar yang
terkenal dengan ijtihat-ijtihatnya yang brilian, Abu Hurairah dengan kekuatan
hafalannya dalam mugumpulkan hadis.
·
Dalam mendidik manusia sederhana, wara’
(hati-hati), tawadu’ (rendah hati) kita tempatkan pada murid-murid
Rasulullah lainnya. Semisal Abu Dzar Al-Ghifari, Ali, Bilal, dan Abdullah umi
maktum.
Hampir 100 persen murid-murid Rasulullah
yaitu para sahabat memiliki karekteristik yang unik dan bersejarah berkat
kepiawaian beliau dalam memimpin umatnya.
Ø Humanis
Kepemmpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang humanis
yaitu kepemimpinan yang sesuai dan selaras dengan kehidupan manusia.Karena
Rasulullah adalah manusia biasa.Sehingga semua sikap, perilaku dan prestasinya
dapat kita contoh. Dalam firman Allah disebutkan: “ Katakanlah; Sesungguhnya
aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, “ Bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barang siapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.
(al-Kahfi: 110).
Pernah suatu kali seorang nenek datang kepada Rasulullah dan
mohon agar ia masuk surga bersama Rasululla. Nabi menjawab, “Wahai hamba
Allah, sesungguhnya surga tidak bisa dimasuki oleh orang tua,”Langsung
saja nenek tersebut pergi sambil menagis. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan
berkata, “ Engkau tidak masuk surga dalam keadaan tua bangka, sebab
Allah akan membangkitkan kembali para wanita tua dalam usia yang masih muda.”
Allah berfirman : “Sesunguhnya Kami menciptakan mereka
(bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis
perawan.Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (Al-Waqiah: 35-37).
Wanita tua itu akhirnya tertawa riang mendengar senda gurau
Rasulullah tersebut.Menurut riwayat wanita tua itu adalah Bibi Rasulullah yang
bernama Safiyah.
Ø Realistis
Sebagai bentuk relistas sejarah, maka dikenal dalam ilmu-ilmu
Al-qur’an a’sbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat suci Al-Qur’an ).
Adanya asbabun nuzul ini membuktikan bahwa ayat Al-Qur’an turun berkaitan
dengan kehidupan riil Rasulullah dan sahabatnya dalam menjawab berbagai
permasalahan kehidupan.
Contohnya adalah sebab turunnya surat Al-Lahab yang berkenaan dengan Abu Lahab.
“ Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa suatu ketika Rasulullah naik ke bukit
Shafa sambi berseru: “Mari berkumpul pada pagi hari ini!” maka
berkumpullah kaum Quraisy. Rasulullah bersabda: “Bagaimana pendapat
kalian, sendainya aku beritahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang,
adakah kalian percaya padaku?” kaum quraisy menjawab: “Pasti kami
percaya.” Rasulullah bersabda:” Aku peringatkan kalian bahwa siksa Allah
yang dahsat akan datang.” Berkata abu Lahab:”Celakalah engkau! Apakah
hanya untuk ini, engkau kumpulkan kami?” Maka turunlah ayat ini berkenaan
dengan peristiwa yang melukiskan bahwa kecelakaan itu akan terkena kepada orang
yang menfitnah dan menghalang-halangi agama Allah. (HR. Al-Bukhari dan lainnya
yang bersumber dari Ibnu Abbas).
Ø Harmonis
Keharmonisan ramuan kepemimpinan Rasulullah inilah yang
menghasilkan berbagai prestasi dan kesuksesan amal.Sehingga, hasilnya selalu
optimal, efektif, efesien dan ekonomis. Dalam kisah perang Badar pasukan
Rasulullah yang berjumlah 300 orang dengan peralatan yang sederhana, namun
mampu mengalahkan pasukan quraisy yang berjumlah tiga kali lipat dengan
berbagai peralatan perang yang canggih, perang Ahzab, dimana 1000 orang pasukan
menghadapi 10.000 pasukan sekutu atau gabungan musrik, yahudi dan munafikin.
Ternyata Rasulullah sangat memahami bahwa kekuatan
intelektual adalah faktor yang paling menentukan dalam perang maupun
kerja.Karena itulah Rasulullah lebih memprioritaskan pembinaan personil dari
pada unsur-unsur manajemen lainnya. Kemudian unsur-unsur itu diramu menjadi
suatu kekuatan yang dahsyat.
Ø Berkeadilan
Yang dimaksud dengan keadilan yaitu memberikan tugas, hak,
kewajiban dan kewenangan sesuai dengan kompetensi, kapasitas, kapabilitas, hak
dan kewajibannya.
Rasulullah adalah manusia yang paling adil dalam
memperlakukan pengikutnya.Bahkan terhadap musuh, hewan dan tumbuhan sekalipun.
Sebagi contoh perkataan Rasulullah “ Sekiranya Fathimah binti Muhammad
mencuri maka saya akan potong tangannya.”
Ini merupakan cerminan Rasulullah dalam menegakkan hukum dan merealisasikan
firman Allah dalam surat Al-Maidah.” Hai orang orang yang beriman hendaklah
kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi
saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku Adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah Sesungguhnya Allah maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Maidah : 8)
Ø Mudah
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang mudah.Tidak
rumit dan tidak memberatkan dan tidak berlebihann.Karena semuanya telah diukur
dan di format sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas manusia.Apapun jabatan
saat ini, maka dapat diambil kemudahan dari kepemimpianan Rasulullah, seperti
perkaan beliau “ Permudahlah wahai saudaraku, jangan engkau persulit.”
Dalam firman Allah di sebutkan “ Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Maa’idah: 6) dan juga firman
Allah “ Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. (Al-Baqarah:185)
Itulah ruh dan inti kepemimpinan Rasulullah yaitu dalam
rangka memberikan kemudahan dan memberi kabar gembira kepada umatnya karena
itulah kepemimpinan Rasulullah sangat compatible dengan fitrah manusia
Ø Dinamis
Dinamika Kepemimpinan Rasulullah ini berkaitan dengan banyak
sisi kehidupan.Mulai dari masalah keluarga, agama hingga masalah Negara.Dalam
peperangan misalnya Rasulullah melakukan 62 kai peperangan. Dengan rincian 35
kali peperangan yang dilakukan oeh pasukan Rasulullah tampa kehadiran beliau.
Dan 27 kali peperangan dihadiri oleh beliau langsung, 9 diantaranya beliau yang
menjadi panglima perang.
Dalam kondisi yang seperti itu tentu dibutuhkan seorang
pemimpin yang dinamis.Karena sebagai kepala Negara, Rasulullah bukan hanya
berperang, namun juga mengurus pendidikan, mendidik dan membina istri, menantu,
cucu dan para sahabat.Beliau juga harus mengurus anak yatim, membangun ekonomi
dan masyarakat Islam agar menjadi rahmat bagi semesta balam.
Rasulullah adalah pemimpin yang Hebat dan sukses disegala
bidang seperti halnya yang diungkapkan oleh J.G. Schott “ Orang-orang Arab
yang dulunya bercerai-berai, berpecah belah, setelah dipimpin oleh Muhammad
dapat menjadi golongan yang bersatu. Ada juga ungkapan dari Amanual D. S.,
“ Hanya dia (Muhammad) itulah yang mengajarkan kemanusiaan orang-orang Eropa
dengan kitabnya yang bernama Al-Qur’an.
C. Profil
kepemimpinan Rasulullah SAW dalam dunia pendidikan islam
Rasulullah Saw. Telah mendefinisikan tugas asasinya, “ Sesunggunya
aku hanya diutus untuk memberi pengajaran.” Al-Qur’anul Karim dengan sangat
tegas juga menyebut tugas asasi Rasulullah S.aw.ini dalam firman-Nya, “Dialah
yang telah mengutus seorang rasul dari kalang mereka (yang bertugas) membacakan
ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka, serta mengajarkan kepada mereka
Al-Kitab dan Hikmah (Al-Jumu’ah:2).
Ayat ini menyebutkan bahwa, tugas Rasululah Saw.Adalah mengajar, mendidik,
megajarkan Al-Kitab dan hikmah, serta mendidik orang berdasarkan
keduanya.Sebagian terbesar kehidupan Rasulullah Saw. Di habiskan untuk ini, karena
dari hal inilah segala kebaikan akan lahir. Tidak ada satupun aspek kehiddupan
baik politik, sosial, ekonomi, militer maupun moral yang baik kecuali
dengannya, seseorang, bangsa, maupun umat manusia tidak akan terbelakang,
kecuali bila mereka tidak memperhatikan bahkan menyimpang dari ilmu yang benar
kepada kebodohan atau sesuatu yang merusak dan tiada bermanfaat.
Fenomena dalam sejarah Muhammad Saw.adalah Rasulullah
memulai dengan membentuk umat baru yang memiliki kemampuan intelektual,
perilaku, moral, hukum, perundang-undangan, dan bahasa tersendiri. Sehingga
apabila individu yang ada di dalamnya tumbuh dan berinteraksi dengan dunia
lain, yang secara aqidah dan perilaku sama sekali berbeda, dia sudah memiliki
bekal. Beliau mengarahkan umat kepada satu arah, setiap individu mendapatkan
tugasnya dan dididik agar dapat melaksanakan tugas itu.Beliau tentukan tugas
terbesar bagi semua, menunjukkan jalan bagi mereka, dan menjelaskan sesuatu
dalam segala aspeknya.
Ø Nabi Muhammad Sebagai Pelopor dalam pendidikan
Sebelum pendirian masjid, rumah menjadi
satu-satunya tempat bagi penyampaian ajaran Islam ajaran Islam.Rumah al-Arqam
pada masa permulaan Islam diputuskan menjadi aktivitas bagi agama baru ini, dan
disanalah Nabi menjelaskan doktrin-doktrin keimanan, dan beberapa orang
menyataka memeluk Islam.Muhammad biasa duduk dimasjid kota madinah sambil
dikelilingi oleh para pengikutnya dan senantiasa menyerukan kepada mereka tiga
kali sehingga mereka mengingatatau mampu menghafalnya. Beliau membuktikan diri
sebagai seorang da’i sekaligus guru dan seorang penganjur kegiatan belajar yang
penuh antusias, energik, dan penyayang.Beliau selalu memperkenalkan pengetahuan
dengan sangat mempertimbangkan tingkat intelegensi para pendenganrnya.Disamping
iti, Beliau menyampaikan ajarannya dengan hikmah dan anjuran yang baik.Terhadap
masalah ini, Al-Qur’an menganjurkan kepada Nabi untuk memberi argumen kepada
mereka dengan argument yang lebih baik.
Ø Nabi Muhammad sebagai Pendidik baca
tulis Al-Qur’an
Kepedulian Nabi Muhammad tidak hanya penanaman keimanan yang
bersifat religius saja tetapi pendidikan yang di bangun oleh Nabi bersifat
fleksibel. Kenyataan ini bisa dilihat setelah kemenangan kaum muslimin
pada perang Badar pada tahun 624, ketika beliau meminta beberapa tawanan yang
terdidik untuk mengajar anak-anak Madinah bagaimana menulis. Nabi
Muhammad mengangkat beberapa dari mereka untuk menjadi guru seperti Ubaida bin
as-Samit, yang ditunjuk menjadi pengajar disekolah Suffa di kota Madinah
untuk pelajaran menulis dan studi al-Qur’an. Suffa atau as-Zilla (dengan
panggung tinggi serta atap) adalah satu bagian dari masjid yang dibangun oleh
Nabi di Madinah dan disediakan sebagai tempat pendidikan, khususnya untuk
pendidikan membaca, menulis menghafal Al-Qur’an dan Tajwid (bagaimana membaca
Al-Qur’an dengan benar).
Ø Lembaga pendidikan dan universitas
petama
Pendidikan yang ada di Suffa menurut Hamidullah
sebagai Universitas Islam pertama, Tempat ini juga dirancang sebagai pondok
bagi para pendatang baru dan pendduduk setempat yang tidak memiliki rumah
sendiri. Suffa memberian pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi para
pemondok tetapi juga bagi para ulama dan pengunjung, yang diselenggarakan dalam
jumlah besar.Jumlah pemondok di Suffa berubah dari waktu kewaktu.Catatan
Ibnu Hanbal menunjukkan bahwa pada suatu saat terdapat tujuh puluh orang yang
tinggal dengan pekerja pada waktu luang mereka.Di dalam masjid yang sama, Nabi
Juga pernah penyelesaikan seluruh persoalan hukum.
Suffa bukanlah salah satunya sekolah yang
ada di Madinah, paling tidak terdapat sembilan Masjid di Madinah pada Masa
Nabi, dan masing-masing dari masjid itu juga dimanfaatkan sebagai sebuah
sekolah.Penduduk sekitar mengirim anak-anak mereka ke masjid-masjid
setempat.Quba terletak dekat dengan Madinah, dimana Nabi kadang kala
mengunjungi dan secara pribadi mengawasi sekolah yang ada dalam Masjid itu.
Beliau juga mendorong masyarakat untuk belajar dari pada
tetangga mereka.Dorongan ini membuat mereka lebih memilki tanggung jawab untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan mereka sebagaimana dianjurkan oleh Nabi mereka
untuk menyampaikan kepada sesamanya segala sesuatu yang mereka dapatkan dari
beliau meskipun hanya satu ayat.
Masyarakat yang aktif belajar merupakan sebuah potret
masyarakat religius yang menganggap agama mereka sebagai elemen pokok dalam
memenuhi kebutuhan dasar spiritual dan intelektualnya.Dengan mengesampingkan
pertanyaan tentang apakah suffah merupakan sebuah sekolah yang tetap dan
teratur, paling tidak bisa dikatakan bahwa Nabi telah meluangkan banyak
waktunya untuk mengajar. Sebagai tambahan, beberapa hadist yang diriwayatkan
oleh beberapa sahabat menunjukkan bahwa Nabi telah mengajar berbagai kelompok
masyarakat yang berasal dari tingkatan, jenis kelamin, dan usia yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari paparan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa.
Ø Kepemimpinan dipahami sebagai segala daya dan upaya
bersama untuk menggerakkan semua sumber dan alat (resourses) yang
tersedia dalam suatu organisasi. Sedangkan Kepemimpinan pendidikan sebagai mana
diungkapan oleh Fachrudi bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dalam
proses mempengaruhi, mengkoordinir orang-orang lain yang ada hubungannya dengan
ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,agar
kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat berlangsung lebih efesien dan efektif
di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran..
Ø Adapun karekteristik kepemimpinan Rasulullah diantaranya:
Ke-Tuhanan, Universal, Humanis, Raealistis, Harmonis, Berkeadilan, Mudah dan
Dinamis .
Ø Peran Nabi Muhammad Saw. dimulai dengan membentuk umat baru
yang memiliki kemampuan intelektual, perilaku, moral, hukum,
perundang-undangan, dan bahasa tersendiri. Sehingga apabila individu yang ada
di dalamnya tumbuh dan berinteraksi dengan dunia lain, yang secara aqidah dan
perilaku sama sekali berbeda, dengan uamat yang lainnya, diantara model
kepemimpinannya antara lain, Pendidikan yang diawali dalam keluarga,
penddikan dengan baca tulis Al-Qur’an dan mendirikan lembaga pendidikan
2. Saran
Kami berharap tugas membuat makalah seperti
ini berlangsung seterusnya karena dengan
membuat makalah seperti ini itu dapat membuat wawasan para mahasiswa lebih
luas, mengasah kefasihan berbicara para mahasiswa dan masih banyak lagi dampak
positif dari membuat makalah seperti ini. Dan juga kami berharap apabila ada
kesalahan dalam cara kami membuat makalah mohon kritikan dari teman-teman
sekalian yang sifatnya membangun untuk kami. Karena kamipun sadar bahwa kita
semua tidak lupa dari kekhilafan sebagai manusia biasa.
Daftar Pustaka
Abdurrahman Mas’ud, Intelektual
Pesantren Perhelatan Agama dan Tradisi, (Yogyakarta : LKiS, 2004).
Masrun moh, pendidikan agama islam, ciracas,
Jakarta : penerbit erlangga, 2006
Asyharie, kisah teladan 25 nabi dan
rasul, Surabaya: terbit terang, 1994.