Selasa, 11 Agustus 2015

MATA KULIAH : LEADERSHIP ( KEPEMIMPINAN )
DOSEN : ANDI MUHAMMAD YUSRI TEJA, S.Pd.I, M.Pd.
DI SUSUN OLEH

RUKMINI
13 31 007
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUD DAKWAH WAL-IRSYAD
STAI DDI MAROS
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena hanya dengan Rahmat dan Rahim-Nya, sehingga segala aktivitas keseharian kita dapat berjalan sebagaimana kita harapkan. Salam  shalawat tak lupa kita kirimkan kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW. Sebagai seseorang yang telah membawa kita keluar dari zaman yang gelap gulita menuju yang jalan yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini. Subhanallah…..!!
Tulisan ini dapat tersaji tak lain dan tak bukan, karena adanya bimbingan dan motivasi dari BAPAK ANDI MUH.YUSRI TEJA,S.Pd.I, M.Pd sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tulisan ini berisikan uraian tentang “PROFIL KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW” Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat adanya, walaupun penulis sadar bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca atau kawan-kawan sekalian  sangat diharapkan, demi kesempurnaan tulisan kami selanjutnya, Amin….!!!



MAROS,       JUNl  2015


Penulis




KATA PENGANTAR……………………………………………….          i
DAFTAR ISI…………………………………………………………          ii
BAB   I           PENDAHULUAN
1.      Latar belakang………………………………………………..          1
2.      Rumusan masalah…………………………………………….          2
3.      Tujuan…………………………………………………………         2

BAB  II           PEMBAHASAN MATERI
A.    Profil kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
1.      Kisah kelahiran nabi muhmmad SAW……………….           3
2.      Kisah masa kanak-kanak nabi Muhammad SAW……           3
3.      Muhammad diangkat menjadi rasul………………….           4
4.      Muhammad damaikan pemuka-pemuka Quraisy…….           5
5.      Dakwah secara terang-terangan………………………          6
6.      Penganiayaan diri nabi Muhammad SAW……………          6
7.      Rasulullah membangun masyarakat islam……………           7
B.     Karakteristik kepemimpinan rasulullah SAW
1.      Ketuhanan……………………………………………..         8
2.      Universal………………………………………………         9
3.      Humanis……………………………………………….         10
4.      Realistis………………………………………………..         11
5.      Harmonis………………………………………………         11
6.      Berkeadilan……………………………………………         12
7.      Mudah…………………………………………………         12
8.      Dinamis………………………………………………..         13
C.    Profil kepemimpinan Rasulullah SAW  di dalam pendidikan islam
1.      Nabi sebagai pelopor dalam islam…………………….          14
2.      Nabi Muhammad sebagai pendidik dalam islam……..          15
3.      Lembaga pendidik dan universitas pertama …………..        16

BAB  III          PENUTUP
1.      Kesimpulan…………………………………………………….        18
2.      Saran……………………………………………………………       19

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….  20

BAB I   
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rasulullah adalah pemimpin ulung dan manager terhebat sepanjang sejarah kemanusiaan.Sisi kehidupannya sarat dengan hikmah yang dapat digali dari berbagai dimensi kehidupan. Dikalangan muslim, Muhammad dikenal luas sebagai seorang pemimpin dalam pendidikan, mendidik istri dan keluarganya dengan pendidikan yang manusiawi dan menakjubkan. Mendidik para sahabatnya agar menjadi sahabat dikala suka maupun duka, sedih dan gembira, damai maupun perang.Mendidik tetangga dengan amal nyata, sehingga para tetangganya mengerti dan menikmati bagaimana bertetangga dengan sebenarnya.Mendidik musuh-musuhnya agar komitmen dengan setiap perjanjian dan peperangan yang melibatkannya.Mendidik para raja dan penguasa untuk memahami dan mengerti hakikat seorang hamba dihadapan tuannya, mendidik manusia sahaya menjadi manusia merdeka, Mendidik manusia seluruhnya menuju ridha dan cahaya-Nya, Semua takkluk kepada tarbiyah yang digulirkannya. Untuk dapat dipahami secara lebih baik  Prof. Dr. James E. Royster dari clevalend State University, yang telah melakukan riset intensif tentang peran Muhammad sebagai seoang guru, teladan dan sebagai seorang manusia ideal, telah banyak membahas kesan-kesan kaum muslimin terhadap Nabi mereka. Dalam pengantarnya, dia menyatakan bawa mungkin tidak ada seorang pun dalam sejarah manusia yang telah banyak dikaji dari pada Nabinya kaum Muslimin (Muhammad). Kenyataan yang seringkali dilupakan oleh ilmuwan-ilmuwan non-musim ini, harus dipahami dalam rangka menilai secara tepat pengaruh Muhammad diantara mereka yang mengakuinya sebagai seorang Nabi . Bagi Royster, Muhammad telah mengajarkan kebenaran dengan ucapan dan mengamalkan kebenaran itu dalam kehidupannya. Kesimpulannya  yang tidak kalah penting adalah : “ Muhammad as teacher, exemplar and ideal man fulfills in Islam a role that can hardly be overestimated. From him hundreds of millions of muslim derive both meaning for personal existence and means for character development and spiritual achievementIn tems of continuing influence Muhammad, the propet of Islam, must beplacedhigh on the list of those who have shaped thworld. Surely it would be markedly diffrenhad he not been”
            Kutipan royster disini menunjukkan bahwa muhammad sebagai seorang guru tidak hanya sebagai masanya saja, namun juga bagi seluruh kaum muslimin pada masa sekarang. Dengan kata lain sang Guru itu adalah Muhammad, dan murid-muridnya adalah seluruh kaum muslimin di dunia Islam. Sementara Muhammad merupakan seorang guru yang aktual bagi para sahabatnya.Dan bagi kaum muslimin lainnya beliau menjadi seorang Imaginary educator. Bagaimanapun, seluruh kaum muslimin mempelajari satu ajaran yang sama dari Al-Qur’an dan sunnah.
2. Rumusan Masalah
    1. Bagamana Profil  kepemimpinan Nabi Muhammad ?
    2. Bagaimana Karakteristik kepemimpinan Nabi Muhammad ?
    3. Bagaimana Profil kepemimpinan Nabi Muhammad dalam pendidikan Islam?
3. Tujuan
    1. Untukmengetahui Profil kepemimpinan dalam pendidikan
    2. Untuk mengetahui Karakteristik kepemimpinan Nabi Muhammad
    3. Untuk mengetahui profil kepemimpinan rasulullah dalam dunia pendidikan.




BAB II
  PEMBAHASAN MATERI
A. Profil kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
1.      Kisah kelahiran nabi muhammas SAW
Nabi lahir di mekah pada tanggal 12 rabiul Awal tahun gajah atau 20 april 571 masehi. Seorang gubernur. Seorang gubernur bernama Abrahan menyerang ka’bah. Dia menggunakan pasukan gajah. Karena itu tahun kelahiran nabi disebut tahun gajah. Nabi lahir dari suku Quraisy. Nabi lahir dari keluarga pedagang yang miskin. Meskipun miskin, mereka dihormati kaumnya. Kakek nabi adalah penjaga ka’bah. Namanya Abdul muthalib. Ayah nabi bernama Abdullah. Ibu nabi bernama Aminah. Ayah nabi meninggal saat nabi masih dalam kandungan. Jadi, saat lahir nabi telah yatim. Nabi Muhammad diberikan kepada kakeknya . Muhammad artinya orang yang sangat terpuji.
2. Kisah masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
Ketika bayi, nabi di bawa ke desa. Nabi di susui oleh halimah sa’idah. Pada masa itu, bangsa arab mempunyai kebiasaan menitipkan bayi ke desa. Nabi di asuh oleh halimah sampai usia 4 tahun. Nabi kecil adalah anak yang berakhlak mulia. Dia senang berteman dengan siapa saja. Tak peduli kaya atau miskin. Nabi juga anak yang rajin membantu. Karena itu, nabi kecil disayangi teman dan keluarga halimah. Ketika usia 6 tahun nabi diajak ibunya berziarah ke makam ayahnya. Mereka mengunjungi saudaranya dan ziarah ke makam ayahnya. Dalam perjalan pulang ibu nabi meninggal di abwa. Nabi pun menjadi yatim piatu. Setelah itu, nabi diasuh oleh kakeknya, abdul muthalib. Tetapi abdul muthalib pun tidak lama mengasuh nabi. Kakek nabi meninggal dunia ketika nabi berusia 8 tahun.
Kemudian, nabi dirawat oleh pamannya yang bernama Abu thalib. Pekerjaan abu thalib adalah pedagang. Nabi adalah anak yang rajin membantu. Dia ikut berdagang membantu pamannya. Nabi juga mmbantu mengembala ternak. Beliau tidak malu melakukannya. Pada usia 12 tahun abu thalib mengajak nabi berdagang ke syam. Dalam perjalanan, mereka berjumpa Bukhaira. Ia seorang pendeta nasrani. Pendeta itu melihat tanda-tanda kerasulan pada diri nabi. Bukhaira berpesan pada Abu Thalib untuk menjaga nabi. Semua orang menyayangi nabi. Perilakunya terpuji, parasnya rupawan, tutur katanya lembut dan sopan. Nabi dikenal sebagai pemuda yang jujur dan bisa dipercaya. Karena itu, orang-orang menjulukinya al-amin artinya orang yang bisa dipercaya.
3. Muhammad diangkat menjadi Rasul
            Pada usia 25 tahun, nabi menikah dengan siti khadijah. Dia seorang saudagar kaya dan terhormat. Usia khadijah saat itu 40 tahun. Nabi membantu khadijah berdagang dan mereka hidup bahagia. Tetapi nabi sedih melihat keadaan bangsa Quraisy. Mereka hidup dalam keadaan kesesatan. Bangsa Quraisy senang bermaksiat. Nabi sering menyeniri digua hira. Nabi meminta petunjuk allah SWT agar bangsanya bisa dirubah. Pada tanggal 17 ramadan, malaikat jibril mendatangi nabi. Saat itu nabi berusia 40 tahun. Malaikat jibril menyampaikan wahyu dari Allah SWT. Wahyu itu berupa surah al-‘alaq ayat 1-5. Turunnya wahyu di kenal sebagai malam Nuzulul Qur’an. Turunnya wahyu itu berarti Muhammad telah diangkat menjadi rasul.
            Setelah malaikat jibril pergi, nabi segera pulang. Beliau sangat ketakutan kemudian siti khadijah membawa nabi kepada pamnnya, yaitu Waraqah bin naufal. Ia adalah seorang ahli kitab taurat dan injil. Waraqah mengatakn bahwa nabi Muhammad diangkat menjadi rasul. Setelah itu, ayat-ayat yang lain turun berangsur-angsur. Sampai akhirnya lengkap menjadi al-qu’an. Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir. Nabi membawa ajaran yang sempurna. Ajaran itu adalah ajaran agama islam. Nabi adalah teladan bagi kita semua. Karena itu, beliau disebut sebagai uswatun hasanah artinya, teladan yang baik. Nabi mempunyai 4 sifat terpuji, yaitu sidiq, amanah, tabliq, dan fatanah. Siddiq artinya jujur, amanah artinya terpercaya, tabliq artinya nabi adalah penyampai ajaran Allah. Fatanah artinya cerdas.
4. Muhammad mendamaikan pemuka-pemuka Quraisy
            Ketika Muhammad SAW. Berumur 35 tahun beliau telah mendamaikan para pemuka-pemuka Quraisy yang sedang bersengketa dalam meletakkan Hajar aswad. Dikala itu telah terjadi banjir besar yang sempat meruntuhkan dinding-dinding ka’bah. Kemudian kaum quraisy berusaha untuk membongkar seluruhnya dan membangunnya kembali. Setelah selesai pembangunannya, para pemuka quraisy ingin sama-sama meletakkan Hajar aswad pada tempat semula. Ketika itu timbullah pertentangan dikalangan mereka, dikalangan para pembesar-pembesar quraisy mengenai siapakah yang berhak untuk meletakkan batu kehormatan itu. Mereka saling berdebat dan hampir menjadi peperangan. Pada saat itu datanglah nabi Muhammad SAW dan memberikan usulannya yang segera usulannya itu diterimah oleh kalangan mereka. Lalu diletakkannya sehelai kain oleh Muhammad, dan ditengah-tengah kain itu diletakkan hajar Aswad. Kemudian disuruhnya tiap-tiap pemuka quraisy tadi mengangkat mengangkat tepib kain ke tempat Hajar Aswad itu semula berada. Dengan demikian rendahlah rendahlah persengketaan yang baru saja dialaminya karena mereka merasa bersama-sama ikut meletakkan Hajar Aswad ke tempat semula. Dengan kejadian itu maka nabi Muhammad SAW. Popular di kalangan mereka, yakni penduduk mekkah.
            5. Berdakwah secara terang-terangan   
            Dakwah secara sembunyi-sembunyi, yakni dakwah yang dilakukan oleh nabi dari seorang ke orang, dari satu tetangga dekat ke tetangga dekat lainnya, dari satu teman ke tema lainnya, hal itu dijalankannya selama tiga tahun. Sesudah itu barulah beliau berdakwah secar terang-terangan, yakni dakwah beliau secara umum dan terbuka di forum yang agak luas. Ayat atau firman Allah yang memerintahkan nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-terangan adalah surah al-Hijr ayat 94 yang artinya:” maka jalankanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu danberpalinglah dari orang-orang musyrik.
            Dengan berlandaskan ayat tersebut kini mulailah nabi berdakwah di tempat umum, beliau mengajak kaumnya ( penduduk mekkah ) untuk beribadah dan menyembah kepada Allah, dan meniggalkan bentuk-bentuk sesembahan selain Allah. Seruan dan dakwah rasulullah secara terang-terangan itu mula-mula ditujukan kepada keluarga beliau, kemudian kepada penduduk mekah yang pada umumnya terdiri dari golongan bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya, kemudian kepada kabilah-kabilah arab.
            6. penganiayaan terhadap diri nabi Muhammad SAW
            Semakin hari para pemuka Quraisy melihat kegigihan dan semangat yang menyala-nyala Rasulullah dalam menyiarkan dan menyebarkan agama barunya, sementara itu sesembahan nenek moyang mereka di hina dan diejeknya. Hal yang demikian membuat hati para pemuka Quraisy bertambah garang, bertambah kejam, dan kini mulailah menganiaya dan menyakiti diri rasulullah SAW. Mula-mula penganiayaan yang diterimah oleh nabi Muhammad SAW dari pemuka-pemuka quraisy itu ialah datangnya dari Abu jahal ( seorang tokoh dan pemuka quraisy ). Ia mengambil batu besar bermaksud hendak membunuh nabi SAW. Apabila beliau masuk Masjidil Haram untuk melakukan salat dan bila nabi sedang sujud mak batu itu akan ditimpahkan kepada nabi saw. Tetapi niat jahat Abu jahal itu gagal, karena mendadak hatinya gemetar penuh ketakutan sehingga muka pucat pasi. Dan pada kesempatan lain Abu jahal melempari kotoran onta kepada rasulullah sewaktu rasulullah sedang beri’tikaf dan salat di mesjid yang menimpa kuduknya.
            Dan yang paling menyakitkan penganiayaan terhadap diri rasulullah SAW adalah perbuatannya ‘uqbah bi abi muith, yaitu ketika nabi SAW salat di masjidil haram, datanglah ia menjerat leher rasulullah dengan selendangnya keras-keras, sehingga nabi tidak berdaya  untuk melepaskannya. Ketika itu datanglah aabu bakar, lalu Abu bakar memitig Uqbah dan menghempaskannya dari nabi SAW sambil berkata : “ Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki yang menyebut tuhannya yaitu Allah, sedangkan dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari tuhan.
            7. Rasulullah SAW membangun Masyarakat Islam
            Sejak kedatangan Rasulullah ke kota yasrib, maka berubalah namanya menjadi madinah. Sejak di madinah inilah beliau mengatur siasat dan membentuk masyarakat islam yang bebas dari ancaman dan tekanan serta intimidasi. Rasulullah SAW mempersatukan hubungan kekeluargaan antara kerabat anshor dan kerabat muhajirin. Dengan perjanjian saling membantu, saling menopang, saling melindungi, dan hidup salin sepenanggunan. Para sahabat muhajirin yang dipersatukandan dipersaudarakan denag kaum anshor. Dengan demikian terhiburlah rasa kepedihan yang diderita oleh kaum muhajirin, dan hilanglah rasa kekhwatiran dan rongrongan dri manapun datangnya. Karena mereka sudah mendapat perlindungan dari saudara kaum ansor. Di samping mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan kaum ansor dalam rangka untuk membentuk masyarakat islam yang kuat dan teguh, maka beliau juga mendirikan mesjid sebagai sarana ibadah dan tempat-tempat pertemuan dalam membahas dan mengkoordinir serta menyusun kekuatan mereka lahir dan batin.

B.  Kareakteristik kepemimpinan Rsulullah SAW
Kepemimpinan Rasulullah memiliki berbagai macam kelebihan, keunikan dan ciri khas yang sangat meonjol dibandingkan gaya pemimpin lainnya, seperti yang diungkapkan oleh G. Hart bahwa dengan karekteristik tersebut Hart memasukkan rasulullah sebagai orang nomor satu yang paling berpengaruh di Dunia. Bahkan dalam segala aspek kehidupan Rasulullah selalu unggul.Tidak ada di dunia ini pemimpin yang ucapan, perkataan dan perbuatannya dibukukan hingga berjilid-jilid banyaknya seperti Rasulullah.
Adapun karekteristik kepemimpinan Rasulullah diantaranya adalah :
Ø  Ke-Tuhan-an
Ciri utama dan pertama dari kepemimpinan Rasulullah adalah manajemen yang didasarkan oleh nilai-nilai yang diaajarkan oleh Allah SWT.Nilai-nilai yang dihimpun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Yang kemudian dikenal dengan nama Al-Qur’an.  Turunnya Al-Qur’an secara bertahap inilah yang kemudian menjadi panduan Rasulullah dalam mengelola dakwahnya. Memeberikan arahan dan pedoman untuk mewujudkan visi Islam di muka bumi seperti dalam Al-qur’an “ Dialah (Allah) yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia menenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musrik membenci. ( Ash-shaf: 9). Inilah visi dakwah Rasulullah menjadi pemenang dalam masalah agama.Yaitu dalam kalimat tauhid, aqidah, penyembahan dan pengabdian yang benar kepada Allah. Visi lainnya yaitu menjadikan Rasulullah pemenang dalam masalah keduniaan, sehingga Islam dan ummatnya menjadi winner dan champion sejati.Menjadi sebaik-baik umat dan sebaik-baik makhluk (khoirul bariyah) dimuka bumi.
            Namun Allah Juga mengajarkan kepada Rasulullah visi yang konprehensif yaitu visi untuk menjadi champion di dunia dan akhirat seperti firman Allah : “ Dan diantara mereka ada orang yang berdoa: “ Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebakan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.” (Al-Baqarah: 201). Visi yang bernafaskan keTuhanan inilah yang menjadikan kepemimpinan Rasulullah sukses secara gemilang dalam segala aspek kehidupan.Baik dalam aspek agama, dan moral, ekonomi, pemikiran, militer, sosial, seni dan budaya.Baik masalah pribadi, keluarga, masyarakat, Negara hingga hubungan international.

Ø  Universal
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang menyeluruh baik sisi waktu maupun tempat.Sehingga kepemimpinan Raslullah dapat diterapkan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
·         Seorang guru dapat mencontoh Rasulullah dalam mengelola murid-muridnya, karena kepemimpinan Rasulullah terbukti menghasilkan murid-murid yang luar biasa semisal Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali.
·         Seorang jenderal dapat mencontoh kepemimpinan Rasulullah dalam melahirkan prajurit-prajurit yang hebat semacam Khalid bin Walid dan Usamah.
·         Seorang ilmuwan dapat mencontoh Rasulullah dalam melahirkan ilmuwan dan para pemkir ulung, semisal Umar yang terkenal dengan ijtihat-ijtihatnya yang brilian, Abu Hurairah dengan kekuatan hafalannya dalam mugumpulkan hadis.
·         Dalam mendidik manusia sederhana, wara’ (hati-hati), tawadu’ (rendah hati) kita tempatkan pada murid-murid Rasulullah lainnya. Semisal Abu Dzar Al-Ghifari, Ali, Bilal, dan Abdullah umi maktum.
Hampir 100 persen murid-murid Rasulullah yaitu para sahabat memiliki karekteristik yang unik dan bersejarah berkat kepiawaian beliau dalam memimpin umatnya.
Ø  Humanis
Kepemmpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang humanis yaitu kepemimpinan yang sesuai dan selaras dengan kehidupan manusia.Karena Rasulullah adalah manusia biasa.Sehingga semua sikap, perilaku dan prestasinya dapat kita contoh. Dalam firman Allah disebutkan: “ Katakanlah; Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, “ Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barang siapa mengharap  perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya. (al-Kahfi: 110).
Pernah suatu kali seorang nenek datang kepada Rasulullah dan mohon agar ia masuk surga bersama Rasululla. Nabi menjawab, “Wahai hamba Allah, sesungguhnya surga tidak bisa  dimasuki oleh orang tua,”Langsung saja nenek tersebut pergi sambil menagis. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan berkata, “ Engkau tidak masuk surga dalam keadaan tua bangka, sebab Allah akan membangkitkan kembali para wanita tua dalam usia yang masih muda.”
Allah berfirman : “Sesunguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (Al-Waqiah: 35-37).
Wanita tua itu akhirnya tertawa riang mendengar senda gurau Rasulullah tersebut.Menurut riwayat wanita tua itu adalah Bibi Rasulullah yang bernama Safiyah.
Ø  Realistis
Sebagai bentuk relistas sejarah, maka dikenal dalam ilmu-ilmu Al-qur’an a’sbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat suci Al-Qur’an ). Adanya asbabun nuzul ini membuktikan bahwa ayat Al-Qur’an turun berkaitan dengan kehidupan riil Rasulullah dan sahabatnya dalam menjawab berbagai permasalahan kehidupan.
            Contohnya adalah sebab turunnya surat Al-Lahab yang berkenaan dengan Abu Lahab. “ Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa suatu ketika Rasulullah naik ke bukit Shafa sambi berseru: “Mari berkumpul pada pagi hari ini!” maka berkumpullah kaum Quraisy. Rasulullah bersabda:  “Bagaimana pendapat kalian, sendainya aku beritahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang, adakah kalian percaya padaku?” kaum quraisy menjawab: “Pasti kami percaya.” Rasulullah bersabda:” Aku peringatkan kalian bahwa siksa Allah yang dahsat akan datang.” Berkata abu Lahab:”Celakalah engkau! Apakah hanya untuk ini, engkau kumpulkan kami?” Maka turunlah ayat ini berkenaan dengan peristiwa yang melukiskan bahwa kecelakaan itu akan terkena kepada orang yang menfitnah dan menghalang-halangi agama Allah. (HR. Al-Bukhari dan lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas).

Ø  Harmonis
Keharmonisan ramuan kepemimpinan Rasulullah inilah yang menghasilkan berbagai prestasi dan kesuksesan amal.Sehingga, hasilnya selalu optimal, efektif, efesien dan ekonomis. Dalam kisah perang Badar pasukan Rasulullah yang berjumlah 300 orang dengan peralatan yang sederhana, namun mampu mengalahkan pasukan quraisy yang berjumlah tiga kali lipat dengan berbagai peralatan perang yang canggih, perang Ahzab, dimana 1000 orang pasukan menghadapi 10.000 pasukan sekutu atau gabungan musrik, yahudi dan munafikin.
Ternyata Rasulullah sangat memahami bahwa kekuatan intelektual adalah faktor yang paling menentukan dalam perang maupun kerja.Karena itulah Rasulullah lebih memprioritaskan pembinaan personil dari pada unsur-unsur manajemen lainnya. Kemudian unsur-unsur itu diramu menjadi  suatu kekuatan yang dahsyat.
Ø  Berkeadilan
Yang dimaksud dengan keadilan yaitu memberikan tugas, hak, kewajiban dan kewenangan sesuai dengan kompetensi, kapasitas, kapabilitas, hak dan kewajibannya.
Rasulullah adalah manusia yang paling adil dalam memperlakukan pengikutnya.Bahkan terhadap musuh, hewan dan tumbuhan sekalipun. Sebagi contoh perkataan Rasulullah “ Sekiranya Fathimah binti Muhammad mencuri maka saya akan potong tangannya.”
            Ini merupakan cerminan Rasulullah dalam menegakkan hukum dan merealisasikan firman Allah dalam surat Al-Maidah.” Hai orang orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku Adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Maidah : 8)



Ø  Mudah
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang mudah.Tidak rumit dan tidak memberatkan dan tidak berlebihann.Karena semuanya telah diukur dan di format sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas manusia.Apapun jabatan saat ini, maka dapat diambil kemudahan dari kepemimpianan Rasulullah, seperti perkaan beliau “ Permudahlah wahai saudaraku, jangan engkau persulit.”
Dalam firman Allah di sebutkan “ Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Maa’idah: 6) dan juga firman Allah “ Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (Al-Baqarah:185)
Itulah ruh dan inti kepemimpinan Rasulullah yaitu dalam rangka memberikan kemudahan dan memberi kabar gembira kepada umatnya karena itulah kepemimpinan Rasulullah sangat compatible dengan fitrah manusia
Ø  Dinamis
Dinamika Kepemimpinan Rasulullah ini berkaitan dengan banyak sisi kehidupan.Mulai dari masalah keluarga, agama hingga masalah Negara.Dalam peperangan misalnya Rasulullah melakukan 62 kai peperangan. Dengan rincian 35 kali peperangan yang dilakukan oeh pasukan Rasulullah tampa kehadiran beliau. Dan 27 kali peperangan dihadiri oleh beliau langsung, 9 diantaranya beliau yang menjadi panglima perang.
Dalam kondisi yang seperti itu tentu dibutuhkan seorang pemimpin yang dinamis.Karena sebagai kepala Negara, Rasulullah bukan hanya berperang, namun juga mengurus pendidikan, mendidik dan membina istri, menantu, cucu dan para sahabat.Beliau juga harus mengurus anak yatim, membangun ekonomi dan masyarakat Islam agar menjadi rahmat bagi semesta balam.
Rasulullah adalah pemimpin yang Hebat dan sukses disegala bidang seperti halnya yang diungkapkan oleh J.G. Schott “ Orang-orang Arab yang dulunya bercerai-berai, berpecah belah, setelah dipimpin oleh Muhammad dapat menjadi golongan yang bersatu. Ada juga ungkapan dari Amanual D. S., “ Hanya dia (Muhammad) itulah yang mengajarkan kemanusiaan orang-orang Eropa dengan kitabnya yang bernama Al-Qur’an.

C.  Profil kepemimpinan Rasulullah SAW dalam dunia pendidikan islam
Rasulullah Saw. Telah mendefinisikan tugas asasinya, “ Sesunggunya aku hanya diutus untuk memberi pengajaran.” Al-Qur’anul Karim dengan sangat tegas juga menyebut tugas asasi Rasulullah S.aw.ini dalam firman-Nya, “Dialah yang telah mengutus seorang rasul dari kalang mereka (yang bertugas) membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka, serta mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Hikmah (Al-Jumu’ah:2)
            Ayat ini menyebutkan bahwa, tugas Rasululah Saw.Adalah mengajar, mendidik, megajarkan Al-Kitab dan hikmah, serta mendidik orang berdasarkan keduanya.Sebagian terbesar kehidupan Rasulullah Saw. Di habiskan untuk ini, karena dari hal inilah segala kebaikan akan lahir. Tidak ada satupun aspek kehiddupan baik politik, sosial, ekonomi, militer maupun moral yang baik kecuali dengannya, seseorang, bangsa, maupun umat manusia tidak akan terbelakang, kecuali bila mereka tidak memperhatikan bahkan menyimpang dari ilmu yang benar kepada kebodohan atau sesuatu yang merusak dan tiada bermanfaat.
Fenomena dalam sejarah Muhammad Saw.adalah Rasulullah memulai dengan membentuk umat baru yang memiliki kemampuan intelektual, perilaku, moral, hukum, perundang-undangan, dan bahasa tersendiri. Sehingga apabila individu yang ada di dalamnya tumbuh dan berinteraksi dengan dunia lain, yang secara aqidah dan perilaku sama sekali berbeda, dia sudah memiliki bekal. Beliau mengarahkan umat kepada satu arah, setiap individu mendapatkan tugasnya dan dididik agar dapat melaksanakan tugas itu.Beliau tentukan tugas terbesar bagi semua, menunjukkan jalan bagi mereka, dan menjelaskan sesuatu dalam segala aspeknya.

Ø  Nabi Muhammad Sebagai Pelopor  dalam pendidikan  
Sebelum pendirian masjid, rumah menjadi satu-satunya tempat bagi penyampaian ajaran Islam ajaran Islam.Rumah al-Arqam pada masa permulaan Islam diputuskan menjadi aktivitas bagi agama baru ini, dan disanalah Nabi menjelaskan doktrin-doktrin keimanan, dan beberapa orang menyataka memeluk Islam.Muhammad biasa duduk dimasjid kota madinah sambil dikelilingi oleh para pengikutnya dan senantiasa menyerukan kepada mereka tiga kali sehingga mereka mengingatatau mampu menghafalnya. Beliau membuktikan diri sebagai seorang da’i sekaligus guru dan seorang penganjur kegiatan belajar yang penuh antusias, energik, dan penyayang.Beliau selalu memperkenalkan pengetahuan dengan sangat mempertimbangkan tingkat intelegensi para pendenganrnya.Disamping iti, Beliau menyampaikan ajarannya dengan hikmah dan anjuran yang baik.Terhadap masalah ini, Al-Qur’an menganjurkan kepada Nabi untuk memberi argumen kepada mereka dengan argument yang lebih baik.
Ø  Nabi Muhammad sebagai Pendidik baca tulis Al-Qur’an
Kepedulian Nabi Muhammad tidak hanya penanaman keimanan yang bersifat religius saja tetapi pendidikan yang di bangun oleh Nabi bersifat fleksibel. Kenyataan ini bisa dilihat setelah  kemenangan kaum muslimin pada perang Badar pada tahun 624, ketika beliau meminta beberapa tawanan yang terdidik  untuk mengajar anak-anak Madinah bagaimana menulis. Nabi Muhammad mengangkat beberapa dari mereka untuk menjadi guru seperti Ubaida bin as-Samit, yang ditunjuk menjadi pengajar disekolah Suffa di kota Madinah untuk pelajaran menulis dan studi al-Qur’an. Suffa atau as-Zilla (dengan panggung tinggi serta atap) adalah satu bagian dari masjid yang dibangun oleh Nabi di Madinah dan disediakan sebagai tempat pendidikan, khususnya untuk pendidikan membaca, menulis menghafal Al-Qur’an dan Tajwid (bagaimana membaca Al-Qur’an dengan benar).
Ø  Lembaga pendidikan dan universitas petama
Pendidikan yang ada di Suffa menurut Hamidullah sebagai Universitas Islam pertama, Tempat ini juga dirancang sebagai pondok bagi para pendatang baru dan pendduduk setempat yang tidak memiliki rumah sendiri. Suffa memberian pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi para pemondok tetapi juga bagi para ulama dan pengunjung, yang diselenggarakan dalam jumlah besar.Jumlah pemondok di Suffa berubah dari waktu kewaktu.Catatan Ibnu Hanbal menunjukkan bahwa pada suatu saat terdapat tujuh puluh orang yang tinggal dengan pekerja pada waktu luang mereka.Di dalam masjid yang sama, Nabi Juga pernah penyelesaikan seluruh persoalan hukum.
Suffa bukanlah salah satunya sekolah yang ada di Madinah, paling tidak terdapat sembilan Masjid di Madinah pada Masa Nabi, dan masing-masing dari masjid itu juga dimanfaatkan sebagai sebuah sekolah.Penduduk sekitar mengirim anak-anak mereka ke masjid-masjid setempat.Quba terletak dekat dengan Madinah, dimana Nabi kadang kala mengunjungi dan secara pribadi mengawasi sekolah yang ada dalam Masjid itu.
Beliau juga mendorong masyarakat untuk belajar dari pada tetangga mereka.Dorongan ini membuat mereka lebih memilki tanggung jawab untuk menyampaikan ilmu pengetahuan mereka sebagaimana dianjurkan oleh Nabi mereka untuk menyampaikan kepada sesamanya segala sesuatu yang mereka dapatkan dari beliau meskipun hanya satu ayat.
Masyarakat yang aktif belajar merupakan sebuah potret masyarakat religius yang menganggap agama mereka sebagai elemen pokok dalam memenuhi kebutuhan dasar spiritual dan intelektualnya.Dengan mengesampingkan pertanyaan tentang apakah suffah merupakan sebuah sekolah yang tetap dan teratur, paling tidak bisa dikatakan bahwa Nabi telah meluangkan banyak waktunya untuk mengajar. Sebagai tambahan, beberapa hadist yang diriwayatkan oleh beberapa sahabat menunjukkan bahwa Nabi telah mengajar berbagai kelompok masyarakat yang berasal dari tingkatan, jenis kelamin, dan usia yang berbeda.


















BAB III 
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari paparan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa.
Ø  Kepemimpinan dipahami sebagai segala daya  dan upaya bersama untuk menggerakkan semua sumber dan alat (resourses) yang tersedia dalam suatu organisasi. Sedangkan Kepemimpinan pendidikan sebagai mana diungkapan oleh Fachrudi bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dalam proses mempengaruhi, mengkoordinir orang-orang lain yang ada hubungannya dengan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat berlangsung lebih efesien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran..
Ø  Adapun karekteristik kepemimpinan Rasulullah diantaranya: Ke-Tuhanan, Universal, Humanis, Raealistis, Harmonis, Berkeadilan, Mudah dan Dinamis .
Ø  Peran Nabi Muhammad Saw. dimulai dengan membentuk umat baru yang memiliki kemampuan intelektual, perilaku, moral, hukum, perundang-undangan, dan bahasa tersendiri. Sehingga apabila individu yang ada di dalamnya tumbuh dan berinteraksi dengan dunia lain, yang secara aqidah dan perilaku sama sekali berbeda, dengan uamat yang lainnya, diantara model kepemimpinannya antara lain, Pendidikan yang diawali dalam keluarga,  penddikan dengan baca tulis Al-Qur’an dan mendirikan lembaga pendidikan

2. Saran
Kami berharap tugas membuat makalah seperti ini  berlangsung seterusnya karena dengan membuat makalah seperti ini itu dapat membuat wawasan para mahasiswa lebih luas, mengasah kefasihan berbicara para mahasiswa dan masih banyak lagi dampak positif dari membuat makalah seperti ini. Dan juga kami berharap apabila ada kesalahan dalam cara kami membuat makalah mohon kritikan dari teman-teman sekalian yang sifatnya membangun untuk kami. Karena kamipun sadar bahwa kita semua tidak lupa dari kekhilafan sebagai manusia biasa. 




















                                                                                                   

Daftar Pustaka
      Abdurrahman Mas’ud, Intelektual Pesantren Perhelatan Agama dan Tradisi, (Yogyakarta : LKiS, 2004).
      Masrun moh, pendidikan agama islam, ciracas, Jakarta : penerbit erlangga, 2006
      Asyharie, kisah teladan 25 nabi dan rasul, Surabaya: terbit terang, 1994.

 MATA KULIAH : LEADERSHIP ( KEPEMIMPINAN )
DOSEN : ANDI MUHAMMAD YUSRI TEJA, S.Pd.I, M.Pd.
DI SUSUN OLEH
RUKMINI
13 31 007
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUD DAKWAH WAL-IRSYAD
STAI DDI MAROS
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena hanya dengan Rahmat dan Rahim-Nya, sehingga segala aktivitas keseharian kita dapat berjalan sebagaimana kita harapkan. Salam  shalawat tak lupa kita kirimkan kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW. Sebagai seseorang yang telah membawa kita keluar dari zaman yang gelap gulita menuju yang jalan yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini. Subhanallah…..!!
Tulisan ini dapat tersaji tak lain dan tak bukan, karena adanya bimbingan dan motivasi dari BAPAK ANDI MUH.YUSRI TEJA,S.Pd.I, M.Pd sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tulisan ini berisikan uraian tentang “PROFIL KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW” Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat adanya, walaupun penulis sadar bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca atau kawan-kawan sekalian  sangat diharapkan, demi kesempurnaan tulisan kami selanjutnya, Amin….!!!



MAROS,       JUNl  2015


Penulis




KATA PENGANTAR……………………………………………….          i
DAFTAR ISI…………………………………………………………          ii
BAB   I           PENDAHULUAN
1.      Latar belakang………………………………………………..          1
2.      Rumusan masalah…………………………………………….          2
3.      Tujuan…………………………………………………………         2

BAB  II           PEMBAHASAN MATERI
A.    Profil kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
1.      Kisah kelahiran nabi muhmmad SAW……………….           3
2.      Kisah masa kanak-kanak nabi Muhammad SAW……           3
3.      Muhammad diangkat menjadi rasul………………….           4
4.      Muhammad damaikan pemuka-pemuka Quraisy…….           5
5.      Dakwah secara terang-terangan………………………          6
6.      Penganiayaan diri nabi Muhammad SAW……………          6
7.      Rasulullah membangun masyarakat islam……………           7
B.     Karakteristik kepemimpinan rasulullah SAW
1.      Ketuhanan……………………………………………..         8
2.      Universal………………………………………………         9
3.      Humanis……………………………………………….         10
4.      Realistis………………………………………………..         11
5.      Harmonis………………………………………………         11
6.      Berkeadilan……………………………………………         12
7.      Mudah…………………………………………………         12
8.      Dinamis………………………………………………..         13
C.    Profil kepemimpinan Rasulullah SAW  di dalam pendidikan islam
1.      Nabi sebagai pelopor dalam islam…………………….          14
2.      Nabi Muhammad sebagai pendidik dalam islam……..          15
3.      Lembaga pendidik dan universitas pertama …………..        16

BAB  III          PENUTUP
1.      Kesimpulan…………………………………………………….        18
2.      Saran……………………………………………………………       19

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….  20

BAB I   
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rasulullah adalah pemimpin ulung dan manager terhebat sepanjang sejarah kemanusiaan.Sisi kehidupannya sarat dengan hikmah yang dapat digali dari berbagai dimensi kehidupan. Dikalangan muslim, Muhammad dikenal luas sebagai seorang pemimpin dalam pendidikan, mendidik istri dan keluarganya dengan pendidikan yang manusiawi dan menakjubkan. Mendidik para sahabatnya agar menjadi sahabat dikala suka maupun duka, sedih dan gembira, damai maupun perang.Mendidik tetangga dengan amal nyata, sehingga para tetangganya mengerti dan menikmati bagaimana bertetangga dengan sebenarnya.Mendidik musuh-musuhnya agar komitmen dengan setiap perjanjian dan peperangan yang melibatkannya.Mendidik para raja dan penguasa untuk memahami dan mengerti hakikat seorang hamba dihadapan tuannya, mendidik manusia sahaya menjadi manusia merdeka, Mendidik manusia seluruhnya menuju ridha dan cahaya-Nya, Semua takkluk kepada tarbiyah yang digulirkannya. Untuk dapat dipahami secara lebih baik  Prof. Dr. James E. Royster dari clevalend State University, yang telah melakukan riset intensif tentang peran Muhammad sebagai seoang guru, teladan dan sebagai seorang manusia ideal, telah banyak membahas kesan-kesan kaum muslimin terhadap Nabi mereka. Dalam pengantarnya, dia menyatakan bawa mungkin tidak ada seorang pun dalam sejarah manusia yang telah banyak dikaji dari pada Nabinya kaum Muslimin (Muhammad). Kenyataan yang seringkali dilupakan oleh ilmuwan-ilmuwan non-musim ini, harus dipahami dalam rangka menilai secara tepat pengaruh Muhammad diantara mereka yang mengakuinya sebagai seorang Nabi . Bagi Royster, Muhammad telah mengajarkan kebenaran dengan ucapan dan mengamalkan kebenaran itu dalam kehidupannya. Kesimpulannya  yang tidak kalah penting adalah : “ Muhammad as teacher, exemplar and ideal man fulfills in Islam a role that can hardly be overestimated. From him hundreds of millions of muslim derive both meaning for personal existence and means for character development and spiritual achievementIn tems of continuing influence Muhammad, the propet of Islam, must beplacedhigh on the list of those who have shaped thworld. Surely it would be markedly diffrenhad he not been”
            Kutipan royster disini menunjukkan bahwa muhammad sebagai seorang guru tidak hanya sebagai masanya saja, namun juga bagi seluruh kaum muslimin pada masa sekarang. Dengan kata lain sang Guru itu adalah Muhammad, dan murid-muridnya adalah seluruh kaum muslimin di dunia Islam. Sementara Muhammad merupakan seorang guru yang aktual bagi para sahabatnya.Dan bagi kaum muslimin lainnya beliau menjadi seorang Imaginary educator. Bagaimanapun, seluruh kaum muslimin mempelajari satu ajaran yang sama dari Al-Qur’an dan sunnah.
2. Rumusan Masalah
    1. Bagamana Profil  kepemimpinan Nabi Muhammad ?
    2. Bagaimana Karakteristik kepemimpinan Nabi Muhammad ?
    3. Bagaimana Profil kepemimpinan Nabi Muhammad dalam pendidikan Islam?
3. Tujuan
    1. Untukmengetahui Profil kepemimpinan dalam pendidikan
    2. Untuk mengetahui Karakteristik kepemimpinan Nabi Muhammad
    3. Untuk mengetahui profil kepemimpinan rasulullah dalam dunia pendidikan.




BAB II
  PEMBAHASAN MATERI
A. Profil kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
1.      Kisah kelahiran nabi muhammas SAW
Nabi lahir di mekah pada tanggal 12 rabiul Awal tahun gajah atau 20 april 571 masehi. Seorang gubernur. Seorang gubernur bernama Abrahan menyerang ka’bah. Dia menggunakan pasukan gajah. Karena itu tahun kelahiran nabi disebut tahun gajah. Nabi lahir dari suku Quraisy. Nabi lahir dari keluarga pedagang yang miskin. Meskipun miskin, mereka dihormati kaumnya. Kakek nabi adalah penjaga ka’bah. Namanya Abdul muthalib. Ayah nabi bernama Abdullah. Ibu nabi bernama Aminah. Ayah nabi meninggal saat nabi masih dalam kandungan. Jadi, saat lahir nabi telah yatim. Nabi Muhammad diberikan kepada kakeknya . Muhammad artinya orang yang sangat terpuji.
2. Kisah masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
Ketika bayi, nabi di bawa ke desa. Nabi di susui oleh halimah sa’idah. Pada masa itu, bangsa arab mempunyai kebiasaan menitipkan bayi ke desa. Nabi di asuh oleh halimah sampai usia 4 tahun. Nabi kecil adalah anak yang berakhlak mulia. Dia senang berteman dengan siapa saja. Tak peduli kaya atau miskin. Nabi juga anak yang rajin membantu. Karena itu, nabi kecil disayangi teman dan keluarga halimah. Ketika usia 6 tahun nabi diajak ibunya berziarah ke makam ayahnya. Mereka mengunjungi saudaranya dan ziarah ke makam ayahnya. Dalam perjalan pulang ibu nabi meninggal di abwa. Nabi pun menjadi yatim piatu. Setelah itu, nabi diasuh oleh kakeknya, abdul muthalib. Tetapi abdul muthalib pun tidak lama mengasuh nabi. Kakek nabi meninggal dunia ketika nabi berusia 8 tahun.
Kemudian, nabi dirawat oleh pamannya yang bernama Abu thalib. Pekerjaan abu thalib adalah pedagang. Nabi adalah anak yang rajin membantu. Dia ikut berdagang membantu pamannya. Nabi juga mmbantu mengembala ternak. Beliau tidak malu melakukannya. Pada usia 12 tahun abu thalib mengajak nabi berdagang ke syam. Dalam perjalanan, mereka berjumpa Bukhaira. Ia seorang pendeta nasrani. Pendeta itu melihat tanda-tanda kerasulan pada diri nabi. Bukhaira berpesan pada Abu Thalib untuk menjaga nabi. Semua orang menyayangi nabi. Perilakunya terpuji, parasnya rupawan, tutur katanya lembut dan sopan. Nabi dikenal sebagai pemuda yang jujur dan bisa dipercaya. Karena itu, orang-orang menjulukinya al-amin artinya orang yang bisa dipercaya.
3. Muhammad diangkat menjadi Rasul
            Pada usia 25 tahun, nabi menikah dengan siti khadijah. Dia seorang saudagar kaya dan terhormat. Usia khadijah saat itu 40 tahun. Nabi membantu khadijah berdagang dan mereka hidup bahagia. Tetapi nabi sedih melihat keadaan bangsa Quraisy. Mereka hidup dalam keadaan kesesatan. Bangsa Quraisy senang bermaksiat. Nabi sering menyeniri digua hira. Nabi meminta petunjuk allah SWT agar bangsanya bisa dirubah. Pada tanggal 17 ramadan, malaikat jibril mendatangi nabi. Saat itu nabi berusia 40 tahun. Malaikat jibril menyampaikan wahyu dari Allah SWT. Wahyu itu berupa surah al-‘alaq ayat 1-5. Turunnya wahyu di kenal sebagai malam Nuzulul Qur’an. Turunnya wahyu itu berarti Muhammad telah diangkat menjadi rasul.
            Setelah malaikat jibril pergi, nabi segera pulang. Beliau sangat ketakutan kemudian siti khadijah membawa nabi kepada pamnnya, yaitu Waraqah bin naufal. Ia adalah seorang ahli kitab taurat dan injil. Waraqah mengatakn bahwa nabi Muhammad diangkat menjadi rasul. Setelah itu, ayat-ayat yang lain turun berangsur-angsur. Sampai akhirnya lengkap menjadi al-qu’an. Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir. Nabi membawa ajaran yang sempurna. Ajaran itu adalah ajaran agama islam. Nabi adalah teladan bagi kita semua. Karena itu, beliau disebut sebagai uswatun hasanah artinya, teladan yang baik. Nabi mempunyai 4 sifat terpuji, yaitu sidiq, amanah, tabliq, dan fatanah. Siddiq artinya jujur, amanah artinya terpercaya, tabliq artinya nabi adalah penyampai ajaran Allah. Fatanah artinya cerdas.
4. Muhammad mendamaikan pemuka-pemuka Quraisy
            Ketika Muhammad SAW. Berumur 35 tahun beliau telah mendamaikan para pemuka-pemuka Quraisy yang sedang bersengketa dalam meletakkan Hajar aswad. Dikala itu telah terjadi banjir besar yang sempat meruntuhkan dinding-dinding ka’bah. Kemudian kaum quraisy berusaha untuk membongkar seluruhnya dan membangunnya kembali. Setelah selesai pembangunannya, para pemuka quraisy ingin sama-sama meletakkan Hajar aswad pada tempat semula. Ketika itu timbullah pertentangan dikalangan mereka, dikalangan para pembesar-pembesar quraisy mengenai siapakah yang berhak untuk meletakkan batu kehormatan itu. Mereka saling berdebat dan hampir menjadi peperangan. Pada saat itu datanglah nabi Muhammad SAW dan memberikan usulannya yang segera usulannya itu diterimah oleh kalangan mereka. Lalu diletakkannya sehelai kain oleh Muhammad, dan ditengah-tengah kain itu diletakkan hajar Aswad. Kemudian disuruhnya tiap-tiap pemuka quraisy tadi mengangkat mengangkat tepib kain ke tempat Hajar Aswad itu semula berada. Dengan demikian rendahlah rendahlah persengketaan yang baru saja dialaminya karena mereka merasa bersama-sama ikut meletakkan Hajar Aswad ke tempat semula. Dengan kejadian itu maka nabi Muhammad SAW. Popular di kalangan mereka, yakni penduduk mekkah.
            5. Berdakwah secara terang-terangan   
            Dakwah secara sembunyi-sembunyi, yakni dakwah yang dilakukan oleh nabi dari seorang ke orang, dari satu tetangga dekat ke tetangga dekat lainnya, dari satu teman ke tema lainnya, hal itu dijalankannya selama tiga tahun. Sesudah itu barulah beliau berdakwah secar terang-terangan, yakni dakwah beliau secara umum dan terbuka di forum yang agak luas. Ayat atau firman Allah yang memerintahkan nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-terangan adalah surah al-Hijr ayat 94 yang artinya:” maka jalankanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu danberpalinglah dari orang-orang musyrik.
            Dengan berlandaskan ayat tersebut kini mulailah nabi berdakwah di tempat umum, beliau mengajak kaumnya ( penduduk mekkah ) untuk beribadah dan menyembah kepada Allah, dan meniggalkan bentuk-bentuk sesembahan selain Allah. Seruan dan dakwah rasulullah secara terang-terangan itu mula-mula ditujukan kepada keluarga beliau, kemudian kepada penduduk mekah yang pada umumnya terdiri dari golongan bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya, kemudian kepada kabilah-kabilah arab.
            6. penganiayaan terhadap diri nabi Muhammad SAW
            Semakin hari para pemuka Quraisy melihat kegigihan dan semangat yang menyala-nyala Rasulullah dalam menyiarkan dan menyebarkan agama barunya, sementara itu sesembahan nenek moyang mereka di hina dan diejeknya. Hal yang demikian membuat hati para pemuka Quraisy bertambah garang, bertambah kejam, dan kini mulailah menganiaya dan menyakiti diri rasulullah SAW. Mula-mula penganiayaan yang diterimah oleh nabi Muhammad SAW dari pemuka-pemuka quraisy itu ialah datangnya dari Abu jahal ( seorang tokoh dan pemuka quraisy ). Ia mengambil batu besar bermaksud hendak membunuh nabi SAW. Apabila beliau masuk Masjidil Haram untuk melakukan salat dan bila nabi sedang sujud mak batu itu akan ditimpahkan kepada nabi saw. Tetapi niat jahat Abu jahal itu gagal, karena mendadak hatinya gemetar penuh ketakutan sehingga muka pucat pasi. Dan pada kesempatan lain Abu jahal melempari kotoran onta kepada rasulullah sewaktu rasulullah sedang beri’tikaf dan salat di mesjid yang menimpa kuduknya.
            Dan yang paling menyakitkan penganiayaan terhadap diri rasulullah SAW adalah perbuatannya ‘uqbah bi abi muith, yaitu ketika nabi SAW salat di masjidil haram, datanglah ia menjerat leher rasulullah dengan selendangnya keras-keras, sehingga nabi tidak berdaya  untuk melepaskannya. Ketika itu datanglah aabu bakar, lalu Abu bakar memitig Uqbah dan menghempaskannya dari nabi SAW sambil berkata : “ Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki yang menyebut tuhannya yaitu Allah, sedangkan dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari tuhan.
            7. Rasulullah SAW membangun Masyarakat Islam
            Sejak kedatangan Rasulullah ke kota yasrib, maka berubalah namanya menjadi madinah. Sejak di madinah inilah beliau mengatur siasat dan membentuk masyarakat islam yang bebas dari ancaman dan tekanan serta intimidasi. Rasulullah SAW mempersatukan hubungan kekeluargaan antara kerabat anshor dan kerabat muhajirin. Dengan perjanjian saling membantu, saling menopang, saling melindungi, dan hidup salin sepenanggunan. Para sahabat muhajirin yang dipersatukandan dipersaudarakan denag kaum anshor. Dengan demikian terhiburlah rasa kepedihan yang diderita oleh kaum muhajirin, dan hilanglah rasa kekhwatiran dan rongrongan dri manapun datangnya. Karena mereka sudah mendapat perlindungan dari saudara kaum ansor. Di samping mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan kaum ansor dalam rangka untuk membentuk masyarakat islam yang kuat dan teguh, maka beliau juga mendirikan mesjid sebagai sarana ibadah dan tempat-tempat pertemuan dalam membahas dan mengkoordinir serta menyusun kekuatan mereka lahir dan batin.

B.  Kareakteristik kepemimpinan Rsulullah SAW
Kepemimpinan Rasulullah memiliki berbagai macam kelebihan, keunikan dan ciri khas yang sangat meonjol dibandingkan gaya pemimpin lainnya, seperti yang diungkapkan oleh G. Hart bahwa dengan karekteristik tersebut Hart memasukkan rasulullah sebagai orang nomor satu yang paling berpengaruh di Dunia. Bahkan dalam segala aspek kehidupan Rasulullah selalu unggul.Tidak ada di dunia ini pemimpin yang ucapan, perkataan dan perbuatannya dibukukan hingga berjilid-jilid banyaknya seperti Rasulullah.
Adapun karekteristik kepemimpinan Rasulullah diantaranya adalah :
Ø  Ke-Tuhan-an
Ciri utama dan pertama dari kepemimpinan Rasulullah adalah manajemen yang didasarkan oleh nilai-nilai yang diaajarkan oleh Allah SWT.Nilai-nilai yang dihimpun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Yang kemudian dikenal dengan nama Al-Qur’an.  Turunnya Al-Qur’an secara bertahap inilah yang kemudian menjadi panduan Rasulullah dalam mengelola dakwahnya. Memeberikan arahan dan pedoman untuk mewujudkan visi Islam di muka bumi seperti dalam Al-qur’an “ Dialah (Allah) yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia menenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musrik membenci. ( Ash-shaf: 9). Inilah visi dakwah Rasulullah menjadi pemenang dalam masalah agama.Yaitu dalam kalimat tauhid, aqidah, penyembahan dan pengabdian yang benar kepada Allah. Visi lainnya yaitu menjadikan Rasulullah pemenang dalam masalah keduniaan, sehingga Islam dan ummatnya menjadi winner dan champion sejati.Menjadi sebaik-baik umat dan sebaik-baik makhluk (khoirul bariyah) dimuka bumi.
            Namun Allah Juga mengajarkan kepada Rasulullah visi yang konprehensif yaitu visi untuk menjadi champion di dunia dan akhirat seperti firman Allah : “ Dan diantara mereka ada orang yang berdoa: “ Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebakan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.” (Al-Baqarah: 201). Visi yang bernafaskan keTuhanan inilah yang menjadikan kepemimpinan Rasulullah sukses secara gemilang dalam segala aspek kehidupan.Baik dalam aspek agama, dan moral, ekonomi, pemikiran, militer, sosial, seni dan budaya.Baik masalah pribadi, keluarga, masyarakat, Negara hingga hubungan international.

Ø  Universal
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang menyeluruh baik sisi waktu maupun tempat.Sehingga kepemimpinan Raslullah dapat diterapkan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
·         Seorang guru dapat mencontoh Rasulullah dalam mengelola murid-muridnya, karena kepemimpinan Rasulullah terbukti menghasilkan murid-murid yang luar biasa semisal Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali.
·         Seorang jenderal dapat mencontoh kepemimpinan Rasulullah dalam melahirkan prajurit-prajurit yang hebat semacam Khalid bin Walid dan Usamah.
·         Seorang ilmuwan dapat mencontoh Rasulullah dalam melahirkan ilmuwan dan para pemkir ulung, semisal Umar yang terkenal dengan ijtihat-ijtihatnya yang brilian, Abu Hurairah dengan kekuatan hafalannya dalam mugumpulkan hadis.
·         Dalam mendidik manusia sederhana, wara’ (hati-hati), tawadu’ (rendah hati) kita tempatkan pada murid-murid Rasulullah lainnya. Semisal Abu Dzar Al-Ghifari, Ali, Bilal, dan Abdullah umi maktum.
Hampir 100 persen murid-murid Rasulullah yaitu para sahabat memiliki karekteristik yang unik dan bersejarah berkat kepiawaian beliau dalam memimpin umatnya.
Ø  Humanis
Kepemmpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang humanis yaitu kepemimpinan yang sesuai dan selaras dengan kehidupan manusia.Karena Rasulullah adalah manusia biasa.Sehingga semua sikap, perilaku dan prestasinya dapat kita contoh. Dalam firman Allah disebutkan: “ Katakanlah; Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, “ Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barang siapa mengharap  perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya. (al-Kahfi: 110).
Pernah suatu kali seorang nenek datang kepada Rasulullah dan mohon agar ia masuk surga bersama Rasululla. Nabi menjawab, “Wahai hamba Allah, sesungguhnya surga tidak bisa  dimasuki oleh orang tua,”Langsung saja nenek tersebut pergi sambil menagis. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan berkata, “ Engkau tidak masuk surga dalam keadaan tua bangka, sebab Allah akan membangkitkan kembali para wanita tua dalam usia yang masih muda.”
Allah berfirman : “Sesunguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (Al-Waqiah: 35-37).
Wanita tua itu akhirnya tertawa riang mendengar senda gurau Rasulullah tersebut.Menurut riwayat wanita tua itu adalah Bibi Rasulullah yang bernama Safiyah.
Ø  Realistis
Sebagai bentuk relistas sejarah, maka dikenal dalam ilmu-ilmu Al-qur’an a’sbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat suci Al-Qur’an ). Adanya asbabun nuzul ini membuktikan bahwa ayat Al-Qur’an turun berkaitan dengan kehidupan riil Rasulullah dan sahabatnya dalam menjawab berbagai permasalahan kehidupan.
            Contohnya adalah sebab turunnya surat Al-Lahab yang berkenaan dengan Abu Lahab. “ Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa suatu ketika Rasulullah naik ke bukit Shafa sambi berseru: “Mari berkumpul pada pagi hari ini!” maka berkumpullah kaum Quraisy. Rasulullah bersabda:  “Bagaimana pendapat kalian, sendainya aku beritahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang, adakah kalian percaya padaku?” kaum quraisy menjawab: “Pasti kami percaya.” Rasulullah bersabda:” Aku peringatkan kalian bahwa siksa Allah yang dahsat akan datang.” Berkata abu Lahab:”Celakalah engkau! Apakah hanya untuk ini, engkau kumpulkan kami?” Maka turunlah ayat ini berkenaan dengan peristiwa yang melukiskan bahwa kecelakaan itu akan terkena kepada orang yang menfitnah dan menghalang-halangi agama Allah. (HR. Al-Bukhari dan lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas).

Ø  Harmonis
Keharmonisan ramuan kepemimpinan Rasulullah inilah yang menghasilkan berbagai prestasi dan kesuksesan amal.Sehingga, hasilnya selalu optimal, efektif, efesien dan ekonomis. Dalam kisah perang Badar pasukan Rasulullah yang berjumlah 300 orang dengan peralatan yang sederhana, namun mampu mengalahkan pasukan quraisy yang berjumlah tiga kali lipat dengan berbagai peralatan perang yang canggih, perang Ahzab, dimana 1000 orang pasukan menghadapi 10.000 pasukan sekutu atau gabungan musrik, yahudi dan munafikin.
Ternyata Rasulullah sangat memahami bahwa kekuatan intelektual adalah faktor yang paling menentukan dalam perang maupun kerja.Karena itulah Rasulullah lebih memprioritaskan pembinaan personil dari pada unsur-unsur manajemen lainnya. Kemudian unsur-unsur itu diramu menjadi  suatu kekuatan yang dahsyat.
Ø  Berkeadilan
Yang dimaksud dengan keadilan yaitu memberikan tugas, hak, kewajiban dan kewenangan sesuai dengan kompetensi, kapasitas, kapabilitas, hak dan kewajibannya.
Rasulullah adalah manusia yang paling adil dalam memperlakukan pengikutnya.Bahkan terhadap musuh, hewan dan tumbuhan sekalipun. Sebagi contoh perkataan Rasulullah “ Sekiranya Fathimah binti Muhammad mencuri maka saya akan potong tangannya.”
            Ini merupakan cerminan Rasulullah dalam menegakkan hukum dan merealisasikan firman Allah dalam surat Al-Maidah.” Hai orang orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku Adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Maidah : 8)



Ø  Mudah
Kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang mudah.Tidak rumit dan tidak memberatkan dan tidak berlebihann.Karena semuanya telah diukur dan di format sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas manusia.Apapun jabatan saat ini, maka dapat diambil kemudahan dari kepemimpianan Rasulullah, seperti perkaan beliau “ Permudahlah wahai saudaraku, jangan engkau persulit.”
Dalam firman Allah di sebutkan “ Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Maa’idah: 6) dan juga firman Allah “ Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (Al-Baqarah:185)
Itulah ruh dan inti kepemimpinan Rasulullah yaitu dalam rangka memberikan kemudahan dan memberi kabar gembira kepada umatnya karena itulah kepemimpinan Rasulullah sangat compatible dengan fitrah manusia
Ø  Dinamis
Dinamika Kepemimpinan Rasulullah ini berkaitan dengan banyak sisi kehidupan.Mulai dari masalah keluarga, agama hingga masalah Negara.Dalam peperangan misalnya Rasulullah melakukan 62 kai peperangan. Dengan rincian 35 kali peperangan yang dilakukan oeh pasukan Rasulullah tampa kehadiran beliau. Dan 27 kali peperangan dihadiri oleh beliau langsung, 9 diantaranya beliau yang menjadi panglima perang.
Dalam kondisi yang seperti itu tentu dibutuhkan seorang pemimpin yang dinamis.Karena sebagai kepala Negara, Rasulullah bukan hanya berperang, namun juga mengurus pendidikan, mendidik dan membina istri, menantu, cucu dan para sahabat.Beliau juga harus mengurus anak yatim, membangun ekonomi dan masyarakat Islam agar menjadi rahmat bagi semesta balam.
Rasulullah adalah pemimpin yang Hebat dan sukses disegala bidang seperti halnya yang diungkapkan oleh J.G. Schott “ Orang-orang Arab yang dulunya bercerai-berai, berpecah belah, setelah dipimpin oleh Muhammad dapat menjadi golongan yang bersatu. Ada juga ungkapan dari Amanual D. S., “ Hanya dia (Muhammad) itulah yang mengajarkan kemanusiaan orang-orang Eropa dengan kitabnya yang bernama Al-Qur’an.

C.  Profil kepemimpinan Rasulullah SAW dalam dunia pendidikan islam
Rasulullah Saw. Telah mendefinisikan tugas asasinya, “ Sesunggunya aku hanya diutus untuk memberi pengajaran.” Al-Qur’anul Karim dengan sangat tegas juga menyebut tugas asasi Rasulullah S.aw.ini dalam firman-Nya, “Dialah yang telah mengutus seorang rasul dari kalang mereka (yang bertugas) membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka, serta mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Hikmah (Al-Jumu’ah:2)
            Ayat ini menyebutkan bahwa, tugas Rasululah Saw.Adalah mengajar, mendidik, megajarkan Al-Kitab dan hikmah, serta mendidik orang berdasarkan keduanya.Sebagian terbesar kehidupan Rasulullah Saw. Di habiskan untuk ini, karena dari hal inilah segala kebaikan akan lahir. Tidak ada satupun aspek kehiddupan baik politik, sosial, ekonomi, militer maupun moral yang baik kecuali dengannya, seseorang, bangsa, maupun umat manusia tidak akan terbelakang, kecuali bila mereka tidak memperhatikan bahkan menyimpang dari ilmu yang benar kepada kebodohan atau sesuatu yang merusak dan tiada bermanfaat.
Fenomena dalam sejarah Muhammad Saw.adalah Rasulullah memulai dengan membentuk umat baru yang memiliki kemampuan intelektual, perilaku, moral, hukum, perundang-undangan, dan bahasa tersendiri. Sehingga apabila individu yang ada di dalamnya tumbuh dan berinteraksi dengan dunia lain, yang secara aqidah dan perilaku sama sekali berbeda, dia sudah memiliki bekal. Beliau mengarahkan umat kepada satu arah, setiap individu mendapatkan tugasnya dan dididik agar dapat melaksanakan tugas itu.Beliau tentukan tugas terbesar bagi semua, menunjukkan jalan bagi mereka, dan menjelaskan sesuatu dalam segala aspeknya.

Ø  Nabi Muhammad Sebagai Pelopor  dalam pendidikan  
Sebelum pendirian masjid, rumah menjadi satu-satunya tempat bagi penyampaian ajaran Islam ajaran Islam.Rumah al-Arqam pada masa permulaan Islam diputuskan menjadi aktivitas bagi agama baru ini, dan disanalah Nabi menjelaskan doktrin-doktrin keimanan, dan beberapa orang menyataka memeluk Islam.Muhammad biasa duduk dimasjid kota madinah sambil dikelilingi oleh para pengikutnya dan senantiasa menyerukan kepada mereka tiga kali sehingga mereka mengingatatau mampu menghafalnya. Beliau membuktikan diri sebagai seorang da’i sekaligus guru dan seorang penganjur kegiatan belajar yang penuh antusias, energik, dan penyayang.Beliau selalu memperkenalkan pengetahuan dengan sangat mempertimbangkan tingkat intelegensi para pendenganrnya.Disamping iti, Beliau menyampaikan ajarannya dengan hikmah dan anjuran yang baik.Terhadap masalah ini, Al-Qur’an menganjurkan kepada Nabi untuk memberi argumen kepada mereka dengan argument yang lebih baik.
Ø  Nabi Muhammad sebagai Pendidik baca tulis Al-Qur’an
Kepedulian Nabi Muhammad tidak hanya penanaman keimanan yang bersifat religius saja tetapi pendidikan yang di bangun oleh Nabi bersifat fleksibel. Kenyataan ini bisa dilihat setelah  kemenangan kaum muslimin pada perang Badar pada tahun 624, ketika beliau meminta beberapa tawanan yang terdidik  untuk mengajar anak-anak Madinah bagaimana menulis. Nabi Muhammad mengangkat beberapa dari mereka untuk menjadi guru seperti Ubaida bin as-Samit, yang ditunjuk menjadi pengajar disekolah Suffa di kota Madinah untuk pelajaran menulis dan studi al-Qur’an. Suffa atau as-Zilla (dengan panggung tinggi serta atap) adalah satu bagian dari masjid yang dibangun oleh Nabi di Madinah dan disediakan sebagai tempat pendidikan, khususnya untuk pendidikan membaca, menulis menghafal Al-Qur’an dan Tajwid (bagaimana membaca Al-Qur’an dengan benar).
Ø  Lembaga pendidikan dan universitas petama
Pendidikan yang ada di Suffa menurut Hamidullah sebagai Universitas Islam pertama, Tempat ini juga dirancang sebagai pondok bagi para pendatang baru dan pendduduk setempat yang tidak memiliki rumah sendiri. Suffa memberian pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi para pemondok tetapi juga bagi para ulama dan pengunjung, yang diselenggarakan dalam jumlah besar.Jumlah pemondok di Suffa berubah dari waktu kewaktu.Catatan Ibnu Hanbal menunjukkan bahwa pada suatu saat terdapat tujuh puluh orang yang tinggal dengan pekerja pada waktu luang mereka.Di dalam masjid yang sama, Nabi Juga pernah penyelesaikan seluruh persoalan hukum.
Suffa bukanlah salah satunya sekolah yang ada di Madinah, paling tidak terdapat sembilan Masjid di Madinah pada Masa Nabi, dan masing-masing dari masjid itu juga dimanfaatkan sebagai sebuah sekolah.Penduduk sekitar mengirim anak-anak mereka ke masjid-masjid setempat.Quba terletak dekat dengan Madinah, dimana Nabi kadang kala mengunjungi dan secara pribadi mengawasi sekolah yang ada dalam Masjid itu.
Beliau juga mendorong masyarakat untuk belajar dari pada tetangga mereka.Dorongan ini membuat mereka lebih memilki tanggung jawab untuk menyampaikan ilmu pengetahuan mereka sebagaimana dianjurkan oleh Nabi mereka untuk menyampaikan kepada sesamanya segala sesuatu yang mereka dapatkan dari beliau meskipun hanya satu ayat.
Masyarakat yang aktif belajar merupakan sebuah potret masyarakat religius yang menganggap agama mereka sebagai elemen pokok dalam memenuhi kebutuhan dasar spiritual dan intelektualnya.Dengan mengesampingkan pertanyaan tentang apakah suffah merupakan sebuah sekolah yang tetap dan teratur, paling tidak bisa dikatakan bahwa Nabi telah meluangkan banyak waktunya untuk mengajar. Sebagai tambahan, beberapa hadist yang diriwayatkan oleh beberapa sahabat menunjukkan bahwa Nabi telah mengajar berbagai kelompok masyarakat yang berasal dari tingkatan, jenis kelamin, dan usia yang berbeda.


















BAB III 
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari paparan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa.
Ø  Kepemimpinan dipahami sebagai segala daya  dan upaya bersama untuk menggerakkan semua sumber dan alat (resourses) yang tersedia dalam suatu organisasi. Sedangkan Kepemimpinan pendidikan sebagai mana diungkapan oleh Fachrudi bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dalam proses mempengaruhi, mengkoordinir orang-orang lain yang ada hubungannya dengan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat berlangsung lebih efesien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran..
Ø  Adapun karekteristik kepemimpinan Rasulullah diantaranya: Ke-Tuhanan, Universal, Humanis, Raealistis, Harmonis, Berkeadilan, Mudah dan Dinamis .
Ø  Peran Nabi Muhammad Saw. dimulai dengan membentuk umat baru yang memiliki kemampuan intelektual, perilaku, moral, hukum, perundang-undangan, dan bahasa tersendiri. Sehingga apabila individu yang ada di dalamnya tumbuh dan berinteraksi dengan dunia lain, yang secara aqidah dan perilaku sama sekali berbeda, dengan uamat yang lainnya, diantara model kepemimpinannya antara lain, Pendidikan yang diawali dalam keluarga,  penddikan dengan baca tulis Al-Qur’an dan mendirikan lembaga pendidikan

2. Saran
Kami berharap tugas membuat makalah seperti ini  berlangsung seterusnya karena dengan membuat makalah seperti ini itu dapat membuat wawasan para mahasiswa lebih luas, mengasah kefasihan berbicara para mahasiswa dan masih banyak lagi dampak positif dari membuat makalah seperti ini. Dan juga kami berharap apabila ada kesalahan dalam cara kami membuat makalah mohon kritikan dari teman-teman sekalian yang sifatnya membangun untuk kami. Karena kamipun sadar bahwa kita semua tidak lupa dari kekhilafan sebagai manusia biasa. 




















                                                                                                   

Daftar Pustaka
      Abdurrahman Mas’ud, Intelektual Pesantren Perhelatan Agama dan Tradisi, (Yogyakarta : LKiS, 2004).
      Masrun moh, pendidikan agama islam, ciracas, Jakarta : penerbit erlangga, 2006
      Asyharie, kisah teladan 25 nabi dan rasul, Surabaya: terbit terang, 1994.