ALAT - ALAT ANALISIS DALAM
MANAJEMEN
DISUSUN OLEH
v NUR ANGGRAENI
NIM : 14 35
009
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA`WAH WAL-IRSYAD
(STAI DDI)
MAROS
2015
PEMBAHASAN
A.
ALAT-ALAT ANALISIS DALAM MANAJEMEN
1.
Benchmarking
Benchmarking
merupakan satu teknik analisis yang secara luas digunakan untuk mencari suatu
proses terbaik dalam menghasilkan suatu layanan/produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan harapan stakeholder dengan cara melihat produk/layanan lain.
Misalnya sebuah sekolah/madrasah (sekolah/madrasah A)menginginkan untuk dapat
meningkatkan pelaksanaan pendidikan yang ada di sekolahnya. Sekolah/madrasah
tersebut kemudianmengidentifikasi sekolah/madrasah lain (sekolah/madrasah B)
yang memiliki pelaksanaan pendidikan yang dianggap baik. Sekolah/madrasah yang
dianggap baik tersebut (sekolah/madrasah B)kemudian di jadikan patokan dalam
mengembangkan peleksanaan pendidikan, maka sekolah / madrasah Aperlu melakukan
bencmarking lagi pada sekolah/madrasah lain yang melaksanakan pendidikan yang
lebih baik .demikian seterusnya sampai sekolah/madrasah A menjadi
sekolah/madrasah terbaik.Pelaksanaan benchmarking di lakukan melakukan melalui
tahap-tahap berikut:
a. Tahap 1
Tinjauan Ulang , pada tahap ini dilakukan:
1)
Identifikasi proses dan
produk yang perlu dikembangkan di sekolah/madrasah .
2)
Mengidentifikasi
sekolah/madrasah atau institusi lain melakukan praktik terbaik sesuai dengan proses / produk yang dilakukan
dan dikembangkan oleh sekolah/madrasah
3)
Kemudian, laksanakan proses
pengambilan data proses ini dapat di lakukan menggunakan kunjungan lapangan.
Namun demikian, akan sangat baik jika sebelum dilakukan kunjungan lapangan
instrument pengambilan data telah siap digunakan, misalnya daftar pertanyaan ,
daftar objek yang akan diobservasi , lembar observasi , kamera , alat perekam
atau instrument lain yang diperlukan dalam proses pengambilan data.
b. Tahap 2
Analisis
: dari data yang sudah terkumpul, kemudian lakukan identifikasi terhadap :
1)
Factor – factor pentingnya
memberikan konstribusi terhadap pencapaian peraktik / produk terbaik
2) Tingkat
kesesuaian proses/ produk yang dilakukan di sekolah/madrasah atau institusi
yang memiliki praktik/produk terbaik tersebut dengan karakteristik sekolah/madrasah
yang akan mengadopsi praktik/produk tersebut.Lakukanlah identifikasi risiko
yang timbul dari proses pengadopsian yang akan dilakukan oleh sekolah/madrasah.
c. Tahap 3perencanaan
: pada tahap ini ditentukan :
1)
Hal – hal yang dapat dicapai
lembaga dari proses pengadopsian yang telah dilakukan .
2)
Tahapan – tahapan yang akan
dilakukan dalam mencapai berbagi hal tersebut
d. Tahap 4
impementasi ; pada tahap ini dilakukan langkah – langkah :
1)
Impementasikan kegiatan –
kegiatan yang telah direncanakan , utamanya kegiatan – kegiatan yang penting
2)
Lakukan monitoring dengan
evaluasi terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengadopsian
3)
Lakukanlah proses tinjauan
manejemen terhadap hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan
4)
Carilah carapengembangan
berkelanjutan yang sesuai dengan sekolah/madrasah
2. Brain Storming
Teknik brain storming digunakan untuk menyimpulkan
sejumlah pendapat dalam satu tim pada kerangka pikir yang sama. Brain storming
merupakan teknik yang sangat membantu dalam mencari solusi terhadap suatu
masalah yang membutuhkan kreativitas tinggi dalam penyelesaiannya. Dengan
teknik ini akan dihasilkan berbagai kemungkinan proses solusi yang bisa
dilakukan atau ide-ide yang dapat dievaluasi, di-ranking dan diprioritaskan
untuk dilaksanakan. Teknik ini dapat digunakan untuk identifikasi masalah,
mencari solusi terbaik atau mencari strategi implementasi yang terbaik.
Brain storming akan sangat baik jika dilakukan pada
kelompok dengan 5 sampai 10 anggota. Proses pelaksanaan brain storming perlu
difasilitasi, namun dalam pelaksanaannya ,tidak diperlukan pemimpin, sehingga
semua orang yang duduk dalam pelaksanaan brain storming . dalam posisi yang
sama. Jika ada pemimpin dikhawatirkan kebebasan perpendapat tidak dapat
dilakukan, sehingga ide – ide kreatif tidak dapat muncul dalam proses brain
storming tersebut. Pelaksanaan brain storming dapat dilaksanakan antara 10 – 20
menit. Jika terlalu lama dikhawatirkan akan terjebak dalam berbagai perdebatan
yang mungkin tidak di perlukan.
3. Diagram Tulang Ikan
Diagram tulang ikan sangat sehsuai
untuk digunakan menganalisis penyebab dan dampak sessuatu kejadian .diagram ini
biasa juga di sebut diagram ishikawa dalam manejemen mutu diagram ini sering
kali digunakan untuk mendiagnosis masalah dan mengembangkan aktifitas tim .
proses ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah dengan
mendasarkan pada struktur dari gambar hubungan antara satu dengan yang lain,
dan untuk menganalisis proses mendasarkan pada tinjauan berbagai factor yang
menimbulkan masalah. Aplikasi teknik ini
secara sistematis dapat digunakan untuk :
1.
Identifikasi semua penyebab
masalah
2.
Memilah – milah atau
mengategorikan
3.
Analisis berbagai hubungan
dari penyebab yang signifikan
4.
Menyediakan data untuk
dilakukan analisis dengan teknik yang berbeda.
Analisis
diagram tulang ikan dapat dilaksanakan melalui tahap – tahap sebagai berikut :
Tahap 1 :
Paparkan
diagram pada flipchart/ transparansi .kemukakan pokok masalah yang ingin di
pecahkan pada “kepala ikan” . putuskan hal – hal yang menjadi karakteristik
yang akan digunakan sebagai “tulang ikan”. hal – hal yang relevan berkaitan
dengan tulang ikan dapat meliputi ;
1.
Metode , prosedur – prosedur dan tahapan – tahapan dalam proses
2.
Material, sumbsr daya yang digunakan langsung ataupun tak langsung
3.SDM,
kompetensi .
4.
Lingkungan , factor – factor yang mempengaruhi proses
5.Kebijakan
, prinsip – prinsip yang dilakukan dalam proses .
Tahap 2
Menggunakan
teknik brain storming untuk memecahkan masalah dampak dari masalah , kemudian
menempatkan pada tulang ikan.
Tahap 3
Fasilitator
mengecek pemahaman masing – masing anggota
dalam kelompok terhadap apa yang telah digambarkan dalam tulang ikan.
Tahap 4
Masukan
berbagai masalah tersebut ke dalam diagram tulang ikan sesuai dengan
kategorinya berbagai koreksi dapat dilakukan pada diagram tersebut.
Tahap 5
Anggota
tim mengidentifikasi berbagai factor yang signifikan. Factor – factor yang
tidak signifikan atau masuk dalam prioritas yang rendah dapat dihapus dengan
mendasarkan pada pendapat mayoritas anggota.
Tahap 6
Anggota
tim mengidentifikasi factor – factor yang signifikan atau memiliki prioritas
yang tinggi dengan mendasarkan pada suara terbanyak .factor – factor tersebut
itulah yang kemudian dijadikan sebagai peta dalam diagram ishikawa.
Ø
LINGKUNGAN SUMBERDAYA KEBIJAKAN
EKOMI
NEGARA DALAM PERPUSTAKAAN
YANG TERBATAS
KEADAAN
ESESI SEHINGGA TERJADI BUKU-BUKU
YANG KADARLUARSA
BERBAGAIPOTONGAN ANGGARAN KETERBATASAN RUANG LAB
STAFF
PENGALAMAN
YANG TERBATASPEMBELAJARAN YANG
SISWA METODE
LULUSAN YANG
SDM MOTIVASI
RENDAH, TIDAK
TIDAK SUKA MEMBACA, KOMPETITIF
KEHIDUPAN
SOSIAL YANG JELEK.
Gambar
8.1 Contoh Penggunaan Diagram Ishikawa
4. Five “ Hows” , Five “Whys”
Dua teknik ini adalah sama, namun
digunakan untuk keperluan berbeda. Teknik Five “Hows” digunakan untuk mencari
solusidari suatu masalah, sedangkan Five “Whys” digunakan untuk mengatauhui
penyebab suatu masalah.
Contoh 1 :
Susunan
akademik yang jelek
Why? 1
Mengapa
para guru tidak memiliki kemandirian dalam pengembangan keilmuan ?
Why ? 2
Mengapa
pendanaan yang dilakukan tidak berfokus pada kegiatan akademik.
Why ? 3
Mengapa
siswa tidak sering terlibat pada kegiatan akademik.
Why ? 4
Mengapa
minat baca siswa rendah.?
Why ? 5
Mengapa
pusat – pusat studi siswa dan guru belum ada ?
Contoh 2
Mengembangkan
suasana akademik di masing – masing kelas
How ? 1Bagaimana
membuat para guru memiliki kemandirian dalam pengembangan keilmuan ?
How ? 2 Bagaimana
membuat fokus pendanaan pada kagiatan akademik ?
How ? 3 Bagaimana
mengarahkan siswa untuk terlibat lebih banyak pada kegiatan akademik ?
How ? 4 Bagaimana
meningkatkan minat baca siswa ?
How ? 5 Bagaimana
membuat pusat – pusat dosen dan siswa ?
5. Forcefield Analysis
Analisis
ini sangat bermanfaat untuk digunakan dalam membantu memahami masalah – masalah
dalam pencapaian sasaran perubahan melalui pemanfaatan factor pendorong dan
factor penghambat pada situasi yang ada .dengan dipahaminya situasi yang ada ,
maka kekuatan yang di miliki bisa di kembangkan dan kelemahan yang ada bisa
direduksi . tahapan – tahapan forcefield analysis dapat di lakukan sebagai berikut.
a.Tahap 1 Fasilitator
menyetujui topic yang diajukan oleh kelompok untuk dianalisis ( penentuan topic
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik brain storming )
b.Tahap
2 Masing – masing anggota tim menganalisis
lembar forcefield analysis yang diberikan.
c.Tahap
3 Fasilitator
mengidentifikasi , membuat prioritas dan merekam pendapat kelompok. Persepsi
tentang factor kekuatan dapat dilihat dari kolom daya dorong.
d.Tahap
4 Tim menyetujui factor daya dorong yang akan
menjadi prioritas untuk dikembangkan yang akan menjadi sasaran khusus dalam
implementasi.
Contoh
:
Penerapan Penilaian Guru
Oleh Siswa
Daya Dorong
|
Daya Penolak
|
Dukungan manajemen yang
baik.
|
Guru merasa tidak
sepantasnya siswa.menilai gurunya
|
Hasil penilaian digunakan
untuk mengembangkan karier.
|
Sebagian beras guru tidak
peduli dengan pengembangan karier.
|
Peningkatan mutu
pembelajaran.
|
Guru merasa proses
pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah baik.
|
Iklim pelaksanaan
penilaian dosen oleh mahasiswa yang kondusi.f
|
Hubungan guru dengan
manajemen sekolah tidak begitu harmonis.
|
Peta
analisis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Daya
Dorong
|
Daya
Penolak
|
Kekuatan yang menopang ide
– ide peningkatan mutu.
|
Kekuatan yang menghambat
ide- ide peningkatan kualitas.
|
Perubahan yang diajukan
dan langkah – langkah yang ditawarkan.
|
Perubahan yang dihambat
dan factor –faktor yang dinetralisasi.l
|
6. Measurement Chart
Metode ini dapat memberikan
grafik yang mewakili tren dari suatu keadaan. Dapat juga memberikan gambaran
terhadap praktik yang tidak sesuai (non – conformance )pandangan umum tentang
sesuatu, dan mengukur perubahan pada kurun waktu tertentu. Tahap ini diawali
dengan mengidentifikasi berbagai hal dalam lingkup tertentu dengan menggunakan angket.Hasil
jawaban angket digunakan untuk menggambar grafik.
KEPUASAN SISWA MA TERHADAP KETERAMPILAN
MENGAJAR GURU FIQIH SEMESTER GANJIL
2005 / 2006
§ KurangSedang Baik
Gambar 1.1 Contoh Grafik
Measurement Chart
7. Analisis Pareto
Teknik
ini digunakan untuk menentukan elemen – elemen vital dalam suatu masalah.
Pendekatan ini ditemukan oleh ekonom Italia Pareto yang terkenal dengan pendekatan
80 /20 hepotesis , yaitu pendekatan yang menjelaskan bahwa 80% masalah
disebabkan oleh 20% proses. Analisis pareto ini digunakan untuk
mengidentifikasi penyebab utama dari suatu masalah.
a.
Tahap
1
Rumuskan
masalah yang akan dianalisis , jenis data yang diperlukan , bagaimana
mengumpulkannya. Misalnya manajemen hendak mengetahui kepuasan stakeholder
terhadap layanan lembaga, maka perlu ditentukan hal – hal berikut :
1. Permasalahan
: kepuasan pelanggan terhadap layanan lembaga
2. Data
yang diperlukan : pendapat mahasiswa, orang tua, dosen, staf administrasi.
3. Pengumpulan
data : wawancara, angket atau pertemuan – pertemuan.
b.
Tahap
2
Data
yang sudah masuk dilakukan penyusunan atau tabulasi, kemudian gambarkanlah pada
diagram dimulai pada data yang paling besar sampai yang paling kecil.
c.
Tahap
3
Mendasarkan
pada diagram pareto yang telah di gambar tersebut kemudian dapat diketahui
masalah – masalah utama yang harus dipecahkan.
DIAGRAM PARETO TENTANG
PENYEBAB KETIDAK
AKURATAN PENILAIAN GURU DI MADRASAH
TSANAWIYAH SE KECAMATAN KOTA
Series
1 : pedoman tentang penilaian
Series
2 : kemampuan guru dalam evaluasi pembelajaran
Series
3 : semangat kerja guru
Gambar 1.2 Contoh Diagram
Pareto
8. Problem Solving Techniques
Metode
pendekatan problem solving meningkatkan kemungkunan penyelesaian masalah dengan
lebih cepat.Pendekatan diagnosis memungkinkan untuk mendapatkan hasil
penyelesaian masalah dengan lebih baik. Hal ini penting dibandingkan dengan
menggunakan instuisi, sehingga menghasilkan penyelesaian dengan memiliki
kategori sebagai berikut :
1.Hasil
penyelesaian termasuk mampu mengatasi beberapa hal, seperti penyelesaian dari
gejalah, bukan masalah.
2.Penyelesaian
masalah tetapi dengan biaya tinggi
3.Penyelesaian
satu masalah yang menimbulkan masalah baru.
4.Tidak
menyelesaikan masalah tetapi belajar untuk hidup dengan masalah.
IDENTIFIKASI
|
PEMAHAMAN
MASALAH
|
DIAGNOSIS
|
PENGEMBANGAN
|
PENYELESAIAN
MASALAH
|
MEMILIH
DAN MENERAPKAN SOLUSI
|
PASTIKAN
BAHAYA SOLUSI BERJALAN DENGAN BAIK
|
MONITORING
DAN TINJAUAN ULANG
|
Gambar 8.4 Tahapan Penyelesaian
Masalah
Pada
tahap awal dilakukan tahap pemahaman masalah. Pada tahap ini dilakukan proses
identifikasi masalah. Proses identifikasi ini digunakan untuk mengetahui
masalah yang ada dan masalah yang potensial .proses identifikasitersebut
kemudian dilanjutkan dengan proses diagnosis masalah. Pada tahap ini dilakukan
upaya untuk mengetahui tingkat kekrusialan suatu masalah.Termasuk juga upaya
untuk mengetahui akar penyebab masalah.
Pada
tahap kedua dilakukan penyelesaian masalah. Pada tahap kedua ini dilakukan
pengembangan solusi.Kegiatan ini bertujuan untuk mencari berbagai alternative
solusi yang ada, kemudian dengan mendasarkan berbagai pertimbangan maka
dipilihlah satu alternative yang kemudian diterapkan untuk menyelesaikan
masalah yang ada.
Proses penerapan harus dipastikan bahwa
implementasi dari penerapan solusi berjalan dengan baik. Upaya untuk memastikan
bahwa implementasi rencana solusi berjalan dengan baik dilakukan melalui proses
monitoring dan evaluasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alat – alat analisis dalam
manajemen terbagi atas beberapa bagian yaitu :
a)
Benchmarking merupakan satu
teknik analisis yang secara luas digunakan untuk mencari suatu proses terbaik
dalam menghasilkan suatu layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan
stakeholder dengan cara melihat produk layanan lain.
b)
Brain storming digunakan
intuk menyimpulkan sejumlah pendapat dalam satu tim pada kerangka piker yang
sama. Ini sangat membantu dalam mencari solusi terhadap suatu masalah yang
membutuhkan kreativitas tinggi dalam penyelesaiannya.
c)
Diagram Tulang Ikan digunakan
untuk menganalisis suatu kejadian.
d)
Five “hows”, di gunakan
untuk mencari solusi dari suatu masalah. Sedangkan Five “Whys” di gunakan untuk mengetahui PENYEBAB dari
suatu masalah.
e)
Forcefield analysis
bermanfaat untuk digunakan dalam membantu memahami masalah – masalah dalam pencapaian sasaran
perubahan melalui pemanfaatan faktorpendorong dan factor penghambat pada
situasi yang ada.
f)
Measurement Chart memberikan
gambaran terhadap praktik yang tidak
sesuai , pandangan umum tentang sesuatu, dan mengukur perubahan pada ukuran
waktu tertentu.
g)
Analisis pareto digunakan
untuk menentukan elemen – elemen vital suatu masalah.
h)
Problem solving techniques
meningkatkan kemungkinan masalah dengan lebih cepat.
B. Saran
Setiap manusia harus
mempunyai manajemen dalam menyelesaian suatu permasalahan.Maka dari itu sebagai
makhluk sosial yang berakal budi, pandai – pandailah untuk me manajemen diri
sendiri. Semoga penjelasan pada bab pembahasan dapat bermanfaat bagi yang
membacanya, serta dapat memetik arti
sebuah alat – alat dalam manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar