MAKALAH
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
OLEH
AWALUDDIN
13-31-072
TANGGAL 8-7-2015
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD (STAI MAROS)
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Semua orang
memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang mereka miliki antara
satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk membentuk suatu
organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan. Dalam setiap organisasi harus
memiliki pemipin agar berjalan dengan baik. Tanpa adanya pemimpin tentu sangat
sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua elemen dan komponen yang ada
dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin tidak begitu saja dipiliih dan
ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki olehnya. Segenap
kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang sangat urgen
diperhatikan.
Beragam
kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan pandangan
mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang. Maka
tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia
memiliki cara dan strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya. Maka
penyusun mencoba menguraikan materi kepemimpinan dalam makalah ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian kepemimpinan?
2.
Apa fungsi kepemimpinan?
3.
Apa saja teori-teori kepemipinan?
4.
Bagaimana tanda-tanda kepemimpinan yang efektif?
5.
Apa saja syarat kepemimpinan?
6.
Apa asas-asas kepemimpinan?
7.
Apa saja prinsip-prinsip kepemimpinan?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui secara jelas tentang kepemimpinan mulai
dari pengertian, fungsi, syarat,
dan kepemimpinan yang efektif.
2.
Untuk memahami bagaiman menjadi pemimpin yang efektif.
3.
Untuk mengetahui asas-asas yang ada pada kepemimpinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah
orang yang tugasnya memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat
yang harus dimiliki seorang pemimpin. Maka kepemimpinan adalah kekuasaan untuk
memengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan
sesuatu.
Menurut beberapa ahli :
a.
Miftah Thoha, menjelaskan kepemimpinan adalah kegiatan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku
manusia, baik perseorangan maupun kelompok.
b.
Hadari, memandang kepemimpinan dari dua konteks,
struktural dan nonstruktural. Dalam konteks struktural kepemimpinan
diartika sebagai proses pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin
melakukan kegiatan dan pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Adapun dalam konteks nonstruktural kepemimpinan dapat diartikan sebgai proses
memengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengerahkan semua fasilitas
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
c.
Tanembaum dan Massarik menyatakan bahwa kepemimpinan
adalah suatu proses atau fungsi sebagai suatu peran yang memerintah.[1]
d.
Harold Kontz menyatakan bahwa kepemimpinan adalah
pengaruh, seni atau proses memengaruhi orang sehingga mereka akan berusaha
mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan antusias.
e.
Frigon menjelaskan “leadership
is the art and sciene of getting others to perform and achieve vision.
f.
Nanus mengemukakan “leadership
role in policy formation has a solid foundation in practice and is safely short
of usurfing a governing broad’s prerogrative in establishing policy”
g.
Overton berpendapat “leadership
is ability to get work done and through others while gaining then confidence
and cooperation”.
Maka dari beberapa
defenisi yang disampaikan diatas dapat kita pahami bahwa kepemimpian merupakan
usaha untuk memengaruhi orang dengan memberikan motivasi dan arahan agar
bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
B. FUNGSI KEPEMIMPINAN
Fungsi – fungsi
kepemimpinan adalah sebagai berikut :
1.
Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin
perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri
selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
2.
Fungsi
memandang ke depan
Seorang pemimpin yang
senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan
terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan
bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng
terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh
sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam
maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang
muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
3. Fungsi
pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini
tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rendah
dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin
sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah
laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak
pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
4. Fungsi
Pengawasan
Fungsi pengawasan
merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan
rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera
diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung
menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .
5. Fungsi
mengambil keputusan
Pengambilan keputusan
merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak
pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada
pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Keputusan – keputusan yang bersifat rumit dan kompleks
sebab masalahnya menyangkut perhitungan – perhitungan secara teknis agar
diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan diambil
keputusannya.
6. Fungsi memberi
motivasi
Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap
anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati,
mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik
terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran,
hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab
mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh
pemimpinnya.[2]
C. TEORI-TEORI
KEPEMIMPINAN
a.
Leader traits (sifat-sifat pemimpin)
Five treats and skill:
a)
Capacity : intellegence, alertness, verbal pacility,
originality, judgment.
b)
Achievement; scholarship, knowledge, athletic accomplishments.
c)
Responsibility;
dependability, initiative, persistence, aggressiveness, self confidence, desire
to excel.
d) Participation; activity, sociability,
cooperations, adaptability, humor.
e)
Status;
socioeconomic, popularity.
b. Kepemimpinan
situasional
Model kepemimpinan
situasional merupakan pengembangan model watak kepemimpinan dengan fokus utama faktor situasi
sebagai variabel penentu kemampuan kepemimpinan. Studi-studi tentang
kepemimpinan situasional mencoba mengidentifikasi karakteristiik situasi atau
keadaan sebagai faktor penentu utama yang membuat seorang pemipin berhasil
melaksanakan tugas-tugas organisasi secara efektif dan efesien.
c. Pemimpin yang efektif
Model kajian
kepemimpinan ini memberikan informasi tentang tipe-tipe tingkah laku para
pemimpin yang efektif. Tingkah laku para pemimpin dapat dikategorikan menjadi
dua dimensi, yaitu struktur kelembagaan dan konsiderasi.
d. Kepemimpinan kontigensi
Studi kepemimpinan
jenis ini memfokuskan perhatiannya pada kecocokan antara karakteristik watak
pribadi pemimpin tingkah lakunya dan variabel-variabel situasional.
Terdapat 5 tingkah laku pada
model kepemimpinan ini:
a)
Supporive leadership (menunjukkan perhatian terhadap
kesejahteraan bawahan dan menciptakan
iklim kerja yang bersahabat.
b) Directive leadership
(mengarahkan bawahan untuk bekerja sesuai dengan peraturan, prosedur dan petunjuk yang ada.
c) Participative leadership
(konsultasi terhadap bawahan dalam pengambilan keputusan
d) Achivement-oriented leadership
(menentukan tujuan organisasi yang menantang dan menekankan perlunya kinerja memuaskan.
e) Kepemimpinan transformasional
Pada hakekatnya
model ini menekankan seorang pemimpin perlu memotivasi para bawahannya untuk
melakukan tanggung jawab merekan lebih dari yang diharapkan.[3]
Kepemimpinan berlangsung
dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kepemimpinan sebagai suatu proses
dapat berlangsung di dalam dan di luar suatu organisasi. Kepemimpinan yang
efektif merupakan proses yang dinamis, karena berlangsung di lingkungan suatu
organisasi sebagai sistem kerjasama sejumlah manusia untuk mencapai tujuan
tertentu, yang bersifat dinamis pula.
7 Tanda Pemimpin Sukses
Semua orang
mungkin saja bisa menjadi pemimpin, tapi tak semuanya bisa menjadi pemimpin
yang sukses. Ada beberapa tanda yang bisa dilihat apakah seseorang bisa menjadi
pemimpin yang baik dan amanah.
Seorang pemimpin tentu
saja memikul tanggung jawab yang berat. Jika ia gagal menjadi seorang
pemimpin yang baik, maka dampaknya bisa menjadi sangat buruk bagi orang-orang
yang dipimpinnya. Jika ia tidak mampu memimpin, tentu saja hal ini akan berdampak
pada kemajuan dan kelanggengan sebuah perusahaan.
Karena itulah, sebuah gaya
kepemimpinan yang tepat sangat perlu dimiliki oleh seorang atasan. Berikut
beberapa tanda atau ciri pemimpin yang baik dan sukses, seperti diungkapkan
oleh Rebecca Hourston, Director of Programs Aspire, sebuah perusahaan di bidang
penelitian, seperti dikutip dari Womensmedia.
1.
Berani dan penuh percaya diri
Agar seorang atasan
memiliki cahaya yang terang, ia harus memiliki keberanian untuk melakukan
sebuah tantangan besar. Saat akan mengambil sebuah tantangan, seorang pemimpin
harus berani mengambil risiko dan harus terus berjalan, tak peduli yang
dikatakan orang lain. Di sini karakter yang kuat sangat diperlukan oleh seorang
pemimpin. Ia
harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa apa yang akan dilakukannya
ialah sesuatu yang benar dan akan mendatangkan sebuah keuntungan bagi
perusahaan. Inti dari
gaya kepemimpinan ini ialah, jangan pernah takut mengambil risiko dan jangan
pernah takut melakukan kesalahan.
Untuk memunculkan sifat
ini, sebaiknya atasan melakukan evaluasi, hal penting dan menantang apa yang
bisa dilakukannya. Selain itu, setiap hari selama satu minggu, buatlah tiga
sampai lima hal tentang gaya kepemimpinan yang efektif jika diterapkan,
kemudian terapkan gaya tersebut pada minggu berikutnya
2. Mempertajam kekuatan
Seorang ahli di
bidang emotional intelligence,
Daniel Goleman, melakukan penelitian terhadap gaya kepemimpinan di 500
perusahaan dan menemukan beberapa tipe kepemimpinan yang menonjol, misalnya
melihat jauh ke depan (visionary),
demokratis, dan senang melatih. Nah, carilah keahlian atau kekuatan Anda dan
jadikan hal tersebut sebagai gaya kepemimpinan Anda. Gaya kepemimpinan tersebut
nantinya bisa menjadi ciri khas Anda. Gaya tersebut juga akan menjadi kekuatan
yang akan mengantarkan Anda pada kesuksesan di dunia karier.
3. Padukan beberapa gaya kepemimpinan
Meski memiliki ciri
khas gaya kepemimpinan, sebaiknya seorang pemimpin juga bisa memadukan beberapa
gaya kepemimpinan sekaligus dalam dirinya. Dalam penelitiannya, Goleman juga
menegaskan bahwa para pemimpin yang sukses umumnya memadukan beberapa gaya
kepemimpinan pada dirinya karena satu gaya saja tidak pernah cukup mengatasi
masalah yang banyak.
Jika misalnya seorang
atasan pria harus banyak berinteraksi dengan karyawan yang kebanyakan perempuan
atau sebaliknya, gunakan pendekatan dengan gaya kepemimpinan yang lembut dan
penuh perhatian. Tapi di saat tertentu, gunakan gaya kepemimpinan maskulin yang
tegas.
Untuk bisa memadukan beberapa gaya kepemimpinan dengan tepat, identifikasi
wilayah dan karyawan yang ada di bawah atasan, kemudian carilah gaya
kepemimpinan yang tepat untuk dipadukan dengan gaya kepemimpinan yang menjadi
ciri khasnya. Setelah
itu, lihat hasilnya dan lakukan evaluasi jika hasilnya belum maksimal.
4. Ciptakan tujuan
Untuk menjadi seorang
pemimpin yang baik, seseorang harus bisa mengomunikasikan tujuan, visi, dan
misi yang ingin dicapai oleh timnya. Dengan mengomunikasikan, ini akan membuat
bawahan merasa terpacu untuk mencapai target, dan atasan sang pemimpin juga
bisa melihat bahwa pemimpin ini bisa membimbing anak buahnya.
Untuk bisa menemukan
tujuan dan visi yang tepat, pelajarilah semua hal yang terjadi di luar
perusahaan. Setelah itu, tentukan tujuan, bangun kerja tim, dan gerakkan mereka
semua untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Pemberi semangat
Pemimpin yang terbaik
adalah manusia karena manusia bisa memberikan semangat dan mampu memotivasi
karyawannya. Pemimpin haruslah bisa menempatkan dirinya sebagai seorang motivator
saat karyawannya menemui halangan.Seorang pemimpin harus bisa melihat potensi
setiap karyawannya hingga tiap karyawan bisa memberikan yang terbaik bagi
perusahaan. Karena itulah, seorang pemimpin yang baik seharusnya selalu
bertanya pada dirinya sendiri, ”apa yang bisa saya berikan pada tim saya hari
ini?”
6. Seimbang
Setiap pemimpin
harus bisa mengukur risiko yang dihadapinya. Selain itu, ciptakan waktu yang
tepat untuk menikmati hidup di luar pekerjaan.
7. Menjadi diri sendiri
Tak ada yang lebih baik
selain menjadi diri sendiri. Karena itulah, jadilah pemimpin yang sesuai dengan
kepribadian Anda, jangan berusaha untuk menjadi orang lain yang bukan diri
Anda.[4]
E. SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN
1. Syarat
Minimal
a) Watak
yang baik ( karakter, budi, dan moral)
b) Inteligensi
yang tinggi
c) Kesiapan
lahir dan batin
2. Syarat-Syarat
Yang Lain Yang Diperlukan
a) Sadar
akan tanggung jawab
b) Memiliki
sifat-sifat kepemimpinan yang menonjol
c) Membimbing
dirinya dan bawahan dengan asas dan prinsip kepemimpinan
d) Mengenal
anak buah
F. ASAS-ASAS KEPEMIMPINAN
Sebagai kata lain
asas-asas kepemimpinan adalah landasan dalam kepemimpinan yang menjadi acuan dalam menjalankan sebuah
kepemimpinan :
1.
Takwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Member
suri tauladan
3.
Ikut
bergiat menggugah semangat bawahan
4.
Mempengaruhi
dan member semangat
5.
Waspada
6.
Tingkah
laku sederhana dan tidak boros
7.
Loyal
8.
Sabar,
efektif dan efisien
9.
Keberanian
G. PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN
Perinsip-perinsip
kepemimpinan menyentuh seluruh aspek diri seorang pemimpin yang tergambar dari
prilaku keseharian pemimpin :
1.
Mahir
dalam soal teknis dan taktis
2.
Intropeksi
diri
3.
Percaya
diri
4.
Memahami
bawahan
5.
Realisasi
diri
6.
Menjadi
contoh yang baik
7.
Tumbuhkan
rasa tanggung jawab pada bawahan
8.
Melatih
anggota sebagai team yang solid
9.
Membuat
keputusan yang cepat dan tepat
10.
Mengkomando
bawahan
Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar