MAKALAH
KEPEMIMPINAN /
LEADERSHIP
OLEH:
MUHAMMAD KHAERUL ANAM
NIM : 12 31 075
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD (STAI DDI MAROS)
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat
Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Makalah Kepemimpinan”. Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah kepemimpinan atau biasa disebut
leadership di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI DDI Maros).
Dalam Penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Maros,05 Juni 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar
belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan
masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Defenisi Pemimpin Menurut Para Ahli
............................................... 3
B. Pengertian Kepemimpinan .................................................................. 5
C. Teori Kelahiran Pemimpin .................................................................. 6
D. Teori Kepemimpinan ........................................................................... 8
E. Tipe Dan Gaya Kepemimpinan ........................................................... 9
F. Syarat – Syarat Kepemimpinan ........................................................ 11
G. Cirri – Ciri Kepemimpinan Yang Baik ............................................. 12
H. Pemimpin Dan Pimpinan Indonesia .................................................. 12
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 14
B. Saran
................................................................................................. 14
DAFTAR
PUSTAKA 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang
bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu
tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji
tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya.
Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari
penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon
pemimpin.
Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama
dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia.
Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau
kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya menentang
kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan
bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia dan mulai unsur-unsur
kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah
orang-orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati
secara bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari keturunan
bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain.
Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak
ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan
dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat
mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak
definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang
masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengertian pemimpin itu menurut para ahli ?
2.
Apa saja pengertian kepemimpinan itu ?
3.
Apa saja teori kelahiran pemimpinan itu ?
4.
Apa saja teori-teori kepemimpinan itu ?
5.
Bagaimana tipe dan gaya kepemimpinan ?
6.
Apa saja syarat-syarat kepemimpinan ?
7.
Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang baik?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang
kepemimpinan baik itu pengertian kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan, tipe
dan gaya kepemimpinan, syarat-syarat kepemimpinan dan ciri-ciri kepemimpinan yang baik itu seperti apa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli
Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam
Kepimpinan Pendidikan (1999). Menyatakan
pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.
Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983:
255). Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan
bentuk alasannya.
Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seorang
pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan
disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk
bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau
beberapa tujuan.
C.N. Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan
titik pusat dari suatu kecenderungan, dan pada kesempatan lain, semua gerakan
sosial kalau diamati secara cermat akan ditemukan kecenderungan yang memiliki
titik pusat.
Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994:
33). Pemimpin dalam pengertian ialah seseorang yang dengan jalan memprakarsai
tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol
usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam
pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin
dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan ekseptansi/penerimaan secara
sukarela oleh para pengikutnya.
Sam Walton. Pemimpin besar akan berusaha menanamkan
rasa percaya diri pada para pendukung. Jika orang memiliki percaya diri tinggi,
maka kita akan terkejut pada hasil luar biasa yang akan mereka raih.
Rosalynn Carter. “Seorang pemimpin biasa membawa orang
lain ke tempat yang ingin mereka tuju”. Seorang pemimpin yang luar biasa
membawa para pendukung ke tempat yang mungkin tidak ingin mereka tuju, tetapi
yang harus mereka tuju.
John Gage Alle. Leader…a guide; a conductor; a
commander” (pemimpin itu ialah pemandu, penunjuk, penuntun; komandan).
Jim Collin. Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa
tingkatan, terendah adalah pemimpin yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi
bagian dalam tim, lalu pemimpin yang memiliki visi, tingkat yang paling tinggi
adalah pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan ego pribadi, tetapi untuk
kebaikan organisasi dan bawahannya.
B. Pengertian Kepemimpinan
Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian salah
seorang di antara mereka “mengajak” teman-temannya untuk melakukan sesuatu
(Apakah: nonton film, bermain sepak bola, dan lain-lain). Pada
pengertian yang sederhana orang tersebut
telah melakukan “kegiatan memimpin”, karena ada unsur “mengajak” dan
mengkoordinasi, ada teman dan ada kegiatan dan sasarannya. Tetapi, dalam
merumuskan batasan atau definisi kepemimpinan ternyata bukan merupakan hal yang
mudah dan banyak definisi yang dikemukakan para ahli tentang kepemimpinan yang
tentu saja menurut sudut pandangnya masing-masing.
Dari
beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari atau
sudut pandang dan sifat-sifat dasar
yang ada dalam merumuskan definisi kepemimpinan, yaitu:
a.
Unsur-unsur yang mendasari
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi yang
dikemukakan di atas, adalah: (1)
Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan). (2)
Kemampuan mengarahkan atau memotivasi
tingkah laku orang lain atau kelompok. (3) adanya unsur kerja sama untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
b.
Sifat dasar kepemimpinan
Sifat-sifat
yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin. Paling tidak, dapat
dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan pokok, yaitu:
1)
Kecakapan memahami individual,
artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda
pada berbagai saat dan keadaan yang berlainan.
2)
Kemampuan untuk menggugah
semangat dan memberi inspirasi.
3)
Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu
cara yang dapat mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi dan sekaligus
menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi (Tatang M. Amirin, 1983:15). Pendapat lain, menyatakan bahwa kecakapan
memimpin mencakup tiga unsur pokok yang mendasarinya, yaitu : [1] Seseorang
pemimpin harus memiliki kemampuan persepsi sosial [sosial perception].
[2] Kemampuan berpikir abstrak [abilitiy
in abstrakct thinking]. [3] Memiliki
kestabilan emosi [emosional stability].
C. Teori Kelahiran Pemimpin
Para ahli teori kepemimpinan telah
mengemukakan beberapa teori tentang timbulnya Seorang Pemimpin. Dalam hal ini
terdapat 3 (tiga) teori yang menonjol (Sunindhia dan Ninik Widiyanti, 1988:18),
yaitu:
a. Teori Genetik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu
dilahirkan dan bukan dibentuk” [Leaders
are born and not made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi
pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat”
kepemimpinan. Teori keturunan ini, dapat saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah “memiliki potensi”
termasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk memimpin dan inilah yang disebut
dengan faktor “dasar”. Dalam realitas,
teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan bangsawan atau
keturunan raja-raja, karena orang tuanya menjadi raja maka seorang anak yang
lahir dalam keturunan tersebut akan diangkan menjadi raja.
b. Teori Sosial
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan
bukan dilahirkan (Leaders are made and not born). Penganut teori berkeyakinan bahwa semua orang
itu sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai potensi atau bakat untuk menjadi
pemimpin, hanya saja paktor lingkungan atau faktor pendukung yang mengakibatkan
potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan baik dan inilah yang
disebut dengan faktor “ajar” atau “latihan”.
c. Teori Ekologik
Penganut teori ini berpendapat
bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin
yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian
bakat tersebut dikembangkan melalui
pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk
mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.
Jadi, inti dari teori ini yaitu
seseorang yang akan menjadi pemimpin merupakan perpaduan antara faktor
keturunan, bakat, dan lingkungan yaitu faktor pendidikan, latihan dan
pengalaman-pengalaman yang memungkinkan bakat tersebut dapat teraktualisasi
dengan baik.
D. Teori
Kepemimpinan
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji
sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara
efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan.
Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya
mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang
kepemimpinan antara lain :
1. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian
pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan
Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang
kemudian teori ini dikenal “The Greatma Theory”.
2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang
mendasarkan teori ini memiliki kecenderungan kearah 2 hal, yaitu:
Pertama yang disebut dengan
Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan
akrab dengan bawahan.
Kedua disebut Struktur
Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada
bawahan.
3. Teori kewibawaan pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab
dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain
baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
4. Teori kepemimpinan situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus
bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
5. Teori kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang
positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
E.
Tipe Dan Gaya Kepemimpinan
Kartini Kartono
menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:
1.
Tipe Kharismatik
Tipe ini mempunyai daya
tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka mempunyai pengikut yang
jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin
itu. Pemimpin dianggap
mempunyai kemampuan yang diperoleh dari kekuatan Yang Maha Kuasa.
2.
Tipe Paternalistik
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
a.
Menganggap bawahannya belum dewasa.
b.
Bersikap terlalu melindungi.
c.
Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil
keputusan.
d.
Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3.
Tipe Otoriter
Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:
a.
Pemimipin organisasi sebagai miliknnya.
b.
Pemimpin bertindak sebagai dictator.
c.
Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.
4.
Tipe Militeristik
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:
a.
Menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku.
b.
Lebih banyak menggunakan system perintah.
c.
Menghendaki keputusan mutlak dari bawahan.
d.
Formalitas yang berlebih-lebihan.
e.
Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan.
f.
Sifat komunikasi hanya sepihak.
5.
Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi
mengutamkan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi pekerjaan dari
semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi menghadapi potensi sikap individu, mau
mendengarkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi pemimpin menitik
beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsure
organisasi dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan,,
pembuatan rencana keputusan, disiplin.
F.
Syarat-Syarat Kepemimpinan
Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:
1. Kekuasaan
Kekuasaaan adalah
otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk
mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu dalam rangka
penyelesaian tugas tertentu.
2. Kewibawaan
Kewibawaan merupakan
keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin mampu mengatur orang lain
dan patuh padanya.
3. Kemampuan
Kemampuan adalah sumber
daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis maupun social, yang
melebihi dari anggota biasa. Sementara itu Stodgill yang dikutip James A. Lee
menyatakan pemimpin itu harus mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara
lain:
a.
Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan
berbicara, kemampuan menilai.
b.
Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam
bidang tertentu.
c.
Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif,
ulet, percaya diri, agresif.
d.
Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinmggi,
kooperatif, mampu bergaul.
e.
Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggidan
tenar.
G.
Ciri-Ciri Kepemimpinan Yang Baik
WA. Gerungan
menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak harus memiliki tiga ciri,
yaitu:
1.
Penglihatan Sosial
Artinya suatu kemampuan
untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat
sehari-hari.
2.
Kecakapan Berfikir
Abstrak
Dalam arti seorang
pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas, intelegensi yang tingggi. Jadi
seorang pemimpin harus dapat menganalisa dan mumutuskan adanya gejala yang
terjadi dalam kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam tujuan organisasi.
3.
Keseimbangan Emosi
Orang yang mudah naik
darah, membuat ribut menandakan emosinya belum mantap dan tidak memililki
keseimbangan emosi. Orang yang demikian tidak bisa jadi pemimpin sebab seorang
pemimpin harus mampu membuat suasana tenang dan senang.
H.
Pemimpin Dan Pimpinan Indonesia
1.
Kepemimpinan Pancasila
Dalam rangka
menjalankan tugas kewajibannya seorang pemimpin harus dapat menjaga
kewibawaannya. Lebih-lebih dalam kemerdekaan dan pembangunan. Berhasilnya
pembangunan nasional tergantung peran aktif rakyat Indonesia, dengan sikap
mental, tekad semangat, ketaatan dan disiplin nasional dalam menjalankan tugas
kewajibannya. Dengan demikian perlu dikembangkan motivasi membangun dikalangan
masyarakat luas dan motivasi pengorbanan pengabdian pada unsur kepemimpinannya.
Norma-norma yang tercakup dalam Pancasila itu
2.
Kepemimpinan
Pembangunan
Dalam pembangunan
nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan membangun
seluruh rakyat Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hakekat
pembangunan adalah rangkaian upaya pembangunan dan perubahan yang dilangsungkan
secara sadar, sengaja, berencana yang menuju
kepada modernitas dan
taraf hidup yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan pembangunan tersebut diperlukan
tipe kepimimpinan yang mampu mengelola pembangunan yaitu tipe kepemimpinan
“Administrator dan Sosio teknokrat”. Pemimpin Administrator pembangunan
bertugas untuk melakukan rentetan usaha bersama dengan rakyat untuk mengadakan
perbaikan, peningkatan tata kehidupan
dan sarana kehidupan sosial demi pencapaian kesejahteraan manusia, kebaikan
serta keadilan yang merata. Sosio teknokrat adalah seorang yang bertugas
mengelola aspek-aspek teknik administratif dan mahir membimbing dan membangun
manusianya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya,
untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang
lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian),
intelektual (pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau
kemampuan/keahlian, memiliki power atau dapat mempengaruhi orang lain, mau
belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila ketujuh isi dari esensi/hakikat kepemimpinan
tersebut telah dimiliki oleh seorang pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif
dan bijaksana.
B.
SARAN
Mengingat keterbatasan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis, maka untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk membaca
literatur-literatur yang telah dilampirkan pada daftar rujukan.
DAFTAR PUSTAKA
2010. "Pengertian kepemimpinan
menurut para ahli". (Online). (Http://Izmanyzz.wordpress.com/2010/09/04/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli,
diakses 11 November 2011).
2011. "Hakekat dan Teori
Kepemimpinan". (Online). (Http://duniabaca.com/hakekat
-dan-teori-kepemimpinan.html, diakses 11 November 2011).
Aynul. 2009. "Leadership:
Definisi Pemimpin". (Online).
(Http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/definisi-pemimpin.html,
diakses 11 November 2011).
Mujiono, Imam. 2002. Kepemimpinan dan
Keorganisasian. Yogyakarta: UII
Press.
Teguh, Mochammad, dkk.
2001. Latihan Kepemimpinan Islam Tingkat Dasar [LKID]. Yogyakarta: UII Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar