Tugas Akhir Mata Kuliah : Leadership/Kepemimpinan Pendidikan
Dosen : A. Muh.Yusri Teja, S.Pd.I.,M.Pd.
DISUSUN
OLEH
Nama : Nurul Ismi
Nim : 1331030
Jurusan : Pend. Agama Islam
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUD
DA’WAH WAL – IRSYAD
(STAI DDI) MAROS
2015
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang
terindah selain mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,
berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun judul makalah ini yakni “Super
Leadership: Nabi Muhammad Saw.”
Shalawat serta
salam senantiasa tetap tercurahkan kepada Nabiullah Muhammad SAW. Seorang Nabi
yang telah memperjuangkan Panji-Panji kemenangan Islam yang telah membawa
perubahan secara signifikan, yaitu membawa kita dari zaman Jahiliyyah
menuju zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran, kritik, serta bimbingan dari
pembaca yang bersifat membangun demi penyempurnaan di masa-masa yang akan
datang.
Maros,
Juni 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
...................................................................... 1
A. Lata
Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................... 2
C. Tujuan
..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3
A. Biografi
Nabi Muhammad Saw. ............................................ 3
B. Kepemimpinan
Nabi Muhammad Saw. ................................. 7
C. Kunci
Sukses Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. ........... 11
BAB III ............................................................................... PENUTUP.... 13
A. Kesimpulan ............................................................................ 13
B. Saran ...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ada
banyak sekali pemimpin besar dalam sejarah peradaban manusia, namun tidak
semuanya meninggalkan jejak cahaya yang mampu menginspirasi dan menerangi jiwa
generasi-generasi setelahnya. Yaitu jejak pribadi yang abadi, yang harus
dikenang dan dirindukan. Yang pengaruh pemikiran dan karyanya menjadi pedoman
dan panutan sepanjang masa.
Michael
H. Hart, seorang penulis yang berpengaruh, berhasil mengumpulkan rekam jejak
seratus tokoh besar sepanjang sejarah dalam karyanya yang monumental, “The 100, A Ranking of the Most Influential
Person in History”. Tentunya, mereka bukanlah tokoh sembarang tokoh. Dari
seratus tokoh terpilih tersebut, Michael H. Hart menempatkan Nabi Muhammad SAW
sebagai tokoh paling berpengaruh diurutan pertama. Mengapa? Tentunya ada alasan
kuat yang melandasinya.
Nabi
Muhammad SAW dimata Michael H. Hart adalah satu-satunya manusia dalam sejarah
yang berhasil menciptakan kesuksesan gemilang dengan memadukan unsur religious (keagamaan) dengan unsur secular (keduniawian). Muhammad SAW
mewakili prestasi pemimpin besar, tokoh spiritual, pemimpin politik, negarawan,
dan panglima perang hebat sekaligus. Semua predikat itu menyatu di dalam
pribadi satu orang. Ini sangat istimewa!
Kesuksesan beliau dalam berbagai
bidang merupakan dimensi lain kemampuan sebagai leader dan manajer yang
menambah keyakinan akan kebenaran Rasul. Dikatakan leader karena beliau
selalu tampil di muka, menampilkan keteladanan, dan kharisma sehingga mampu
mengarahkan, membimbing dan menjadi panutan. Dikatakan manajer karena beliau
pandai mengatur pekerjaan atau bekerja sama dengan baik, melakukan perencanaan,
memimpin dan mengendalikannya untuk mencapai sasaran.
Namun,
zaman sekarang ini Islam seakan kehilangan dan lupa sosok pemimpin seperti Nabi
Muhammad SAW, kehilangan sosok pemimpin yang berkharisma. Untuk itulah, maka
penulis akan membahas mengenai kepemimpinan Nabi Muhammad SAW guna mengingatkan
kembali bahwa Islam memiliki sosok pemimpin yang sangat hebat dan semoga
generasi-generasi setelahnya terinspirasi
oleh pemikiran-pemikiran beliau sehingga dapat menjadi pemimpin hebat seperti Nabi
Muhammad SAW.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Biografi Nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimana
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW?
3. Apa
Kunci Sukses Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW?
C.
Tujuan
1. Untuk
Mengetahui Biografi Nabi Muhammad SAW
2. Untuk
Mengetahui Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
3. Untuk
Mengetahui Kunci Sukses Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Biografi
Nabi Muhammad Saw
Nabi Muhammad berasal dari kabilah
Quraisy, tepatnya keturunan Hasyim. Ayah beliau adalah Abdullah bin
Abdul Muthalib, cucu Hasyim. Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb
yang berasal dari keturunan Bani Zuhrah, salah satu kabilah Quraisy.
Setelah menikah, Abdullah melakukan pepergian ke Syam. Ketika pulang
dari pepergian itu, ia wafat di Madinah dan dikuburkan di kota itu juga. Muhammad
dilahirkan pada hari senin bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awwal atau 20
April tahun 571 Masehi, yang dikenal dengan tahun Gajah. Tahun Kelahiran
Rasulullah dinamakan dengan tahun Gajah karena pada tahun tersebut, kota Makkah
diserang oleh pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, seorang gubernur
dari kerajaan Nasrani Abisenia dengan tujuan untuk menghancurkan Ka'bah.
Dalam masa kelahiran beliau banyak terjadi peristiwa yang sangat luar biasa
sebagai bukti nyata bahwa dia adalah manusia agung pilihan Tuhan. Peristiwa itu
misalnya dalam sebuah riwayat dari Anas bin Malik, ia berkata : “Rasulullah
telah didatangi oleh Jibril ketika beliau sedang bermain dengan anak-anak
lainnya. Lalu Jibril memegang dan merebahkan beliau, kemudian Jibril membelah
dada serta mengeluarkan hati beliau. Dari hati tersebut dikeluarkan segumpal
darah,lau Jibril berkata :”Ini adalah bagian setan yang terdapat dalam dirimu”.
Setelah itu Jibril membasuh hati tersebut dengan menggunakan air Zamzam didalam
sebuah bejana yang terbuat dari emas, kemudian meletakkannnya kembali kedalam
dada beliau serta menjahitnya seperti semula. Ketika berusia 6 tahun dia
menjadi yatim piatu
ketika sang ibunda membawanya pergi ke Madinah Dengan
tujuan untuk berkunjung ke kerabat ayahnya di Madinah,. Dalam perjalanan pulang
ke Makkah, ibundanya wafat dan dikebumikan di Abwa`, sebuah daerah yang
terletak antara Makkah dan Madinah. Setelah ibunda beliau wafat, secara
bergantian, kakek dan paman beliau, Abdul Muthalib dan Abu Thalib memelihara
beliau.
Dalam usia muda Muhammad hidup sebagai penggembala kambing penduduk mekah.
Melalui kegiatan pengembalaan ini dia menemukan tempat untuk berfikir dan merenung. Dalam suasana demikian dia
ingin melihat sesuatu di balik semuanya. Pemikiran dan perenungan ini
membuatnya jauh dalam pemikiran nafsu duniawi, sehingga dia terhindar berbagai
macam noda yang dapat merusak namanya, karena itu sejak muda di juluki sebagai
Al- Amin, orang yang terpercaya.
Nabi Muhammad ikut untuk pertama kali dalam kafilah dagang ke Syiria atau
Syam dalam usia 12 tahun. Kafilah itu dipimpin oleh Abu Tholib. Dalam perjalana
ini, di Busyro, sebelah selatan Syiria, ia bertemu dengan pendeta kristen
bernama Buroiroh. Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammad sesuai
dengan petunjuk cerita kristen. Sebagian sumber menceritakan bahwa pendeta itu
menasehatkan Abu Thalib jangan terlalu jauh memasuki daerah Syiria. Sebab
dikhawatirkan orang-orang yahudi yang mengetahui tanda-tanda tersebut akan
berbuat jahat kepadanya.
Pada usia yang ke-25 Muhammad berangkat ke Syiria membawa barang dagangan
saudagar wanita kaya raya yang telah lama menjanda, Khodijah. Dalam pandangan
ini Muhammad memperoleh laba yang besar terus kemudian Khodijah melamar
Muhammad karena Muhammad disamping mempunyai laba yang besar orangnya jujur
sehingga Khotijah tertarik untuk menjadikan suaminya.
Pada usia empat puluh tahun, beliau
diutus menjadi nabi oleh Allah. Ia mewahyukan kepada beliau al-Quran yang
seluruh manusia dan jin tidak mampu untuk menandinginya. Ia menamakan beliau
sebagai pamungkas para nabi dan memujinya karena kemuliaan akhlaknya. Beliau hidup
di dunia ini selama enam puluh tiga tahun. Menurut pendapat masyhur, beliau
wafat pada hari Senin bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah.
Pagi itu, meski langit mulai menguning
di ufuk timur, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayapnya. Rasulullah dengan
suara lemah memberikan kutbah terakhirnya, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan
Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan
dua perkara pada kalian, al-Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai
sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan
masuk syurga bersama-sama aku.”
Khutbah singkat itu diakhiri dengan
pandangan mata Rasul yang tenang menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu
dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun
menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang
dan Ali menundukkan kepalanya
dalam-dalam. “Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. Rasulullah akan
meninggalkan kita semua,”keluh hati semua sahabat kala itu.
Malaikat maut telah datang menghampiri.
Rasulullah pun menanyakan kenapa Jibril tidak menyertainya. Kemudian
dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut
ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan
Allah?” tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu
langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka
lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi, semua penjelasan
Jibril itu tidak membuat Rasul lega, matanya masih penuh kecemasan dan tanda
tanya. “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi. “Kabarkan
kepadaku bagaimana nasib umatku kelak, sepeninggalanku?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku
pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja,
kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril
meyakinkan. Detik-detik kian dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.
Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah
bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakitnya,
sakaratul maut ini.” Perlahan terdengar desisan suara Rasulullah
mengaduh. Fatimah hanya mampu memejamkan matanya. Sementara Ali yang duduk di
sampingnya hanya menundukan kepalanya semakin dalam. Jibril pun memalingkan
muka. “Jijikkah engkau melihatku, hingga engkau palingkan wajahmu Jibril?”
tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat
kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril sambil terus berpaling. Sedetik
kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.
“Ya
Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku,
jangan pada umatku,” pinta Rasul pada Allah. Badan Rasulullah mulai
dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan
hendak membisikkan sesuatu. Ali pun segera mendekatkan telinganya. “Uushiikum
bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah
orang-orang lemah di antaramu.” Di luar pintu tangis mulai terdengar
bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya,
dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“Ummatii,
ummatii, ummatiii?” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang
memberi sinaran kemuliaan itu.
B.
Kepemimpinan
Nabi Muhammad Saw
1)
Dalam Bidang
Agama
Tidak
banyak waktu yang diperlukan Muhammad dalam menyampaikan ajaran agama, dalam
menyebarkan ke penjuru dunia. Beliau mengembangkan agama yang menjadi landasan
dalam kehidupan ummat manusia, tak ubahnya laksana fondasi dari satu bangunan.
Landasan itu ialah TAUHID, yaitu kepercayaan yang bulat dan mutlak terhadap
ke-Esaan Allah SWT dan hanya kepada Allah SWT sajalah manusia wajib berbakti
dan menyembah. Sebagian besar ummat manusia pada waktu itu tidak murni lagi
kepercayaannya. Sebab di samping percaya kepada Allah, mereka percaya pula
kepada tuhan-tuhan yang lain, malah ada yang menyembah patung-patung dan
berhala-berhala. Dengan ajaran Tauhid ini yang beliau ajarkan dan mantapkan
kepada ummatnya dalam masa lebih kurang 13 tahun, akhirnya merupakan sumber
yang memancarkan kemurnian, kekuatan yang mampu mengubah sikap hidup dan cara
pikir ummat manusia pada waktu itu sesuai dengan pokok-pokok misi yang
dijalankan oleh Rasulullah (Muhammad).Sebagai pemimpin agama, maka titik awal
dan titik berat ajaran yang dikembangkan oleh beliau ialah menanamkan Tauhid,
2)
Dalam Bidang
Pemerintahan
Sebagai
seorang negarawan dan pemimpin umat, Rasulullah SAW telah berhasil menciptakan
roda pemerintahan Islam di bawah satu naungan kepemimpinan Islam. Kaum muslimin
selain diwajibkan memberikan loyalitas dan ketaatan kepada pemimpinnya, mereka
juga diwajibkan menjalankan berbagai sistem yang sudah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW selama masa kepemimpinannya, antara lain:
1. Sistem Pemerintahan
Sesuai
dengan naskh-naskh yang dibawa oleh Rasulullah berdasarkan firman-firman Allah
SWT, maka oleh ulama Islam telah menjabarkan konsep pemerintahan Islam tersebut
sesuai dengan kondisi yang berlaku pada setiap zamannya. Dalam kitab Al Islam
karya Sa’id Hawwa, beliau menjelaskan bahwa pemerintahan Islam itu terbagi
menjadi dua, yaitu Darul Islam dan Darul Harb.
Darul Islam ialah Negeri yang diperintahkan dengan pemerintah Islam dan
dipimpin oleh kaum muslimin. Sedangkan Darul
Harb ialah negeri yang tidak tunduk pada
pemerintahan Islam dan kaum muslimin. Dan tanah air muslim ialah Darul Islam, dimanapun letaknya dan
apapun rasnya, tetapi terikat dengan akidah yang diimaninya.
Adapun
yang termasuk ke dalam golongan Darul Islam tersebut adalah:
a.
Darul ‘Adl, yaitu negeri yang menegakkan Islam secara utuh dan memelihara
sunnah Rasulullah. Negara ini dikepalai oleh seorang Khalifah.
b.
Darul Bahy, yaitu satu Negara yang dikuasai para pemberontak terhadap Imam
yang hak, sekalipun diberlakukan hukum Islam.
c.
Darul Bid’ah, yaitu negeri yang dikuasai dan diperintah para ahli bid’ah dan
menegakkan bid’ahnya.
d.
Darul Riddah, yaitu Negara yang penduduknya telah murtad dan diperintah oleh
orang-orang murtad, atau yang semula muslimin, kemudian membatalkan
perjanjiannya secara sepihak serta menguasai Negara tersebut.
e.
Darul Maslubah, yaitu Negara yang dirampas dan diduduki orang kafir, yang pada
mulanya Negara tersebut bagian dari Darul Islam.
Sementara
Darul Harb
digolongkan menjadi:
a.
Darul Harb yang mengikat satu
perjanjian, atau disebut juga Darul ‘Ahdi.
b.
Darul Harb yang sama sekali tidak ada ikatan
perjanjian.
2. Sistem Bermasyarakat
Rasulullah
SAW dalam menjalankan pemerintahan selalu mengutamakan kepentingan umat di atas
kepentingan yang lain. Azaz keadilan, kebebasan dan perdamain selalu diutamakan
dalam menjalani system hidup bermasyarakat. Dan untuk mengokohkan masyarakat
Islam, Rasulullah SAW telah melakukan berbagai hal yang mencakup:
·
Persatuan dan kesatuan
umat dibawah naungan Aqidah yang benar.
·
Menciptakan system
ekonomi yang kuat
·
Melahirkan system
pendidikan dan informasi yang menyeluruh
·
Memperkuat system
militer untuk mempertahankan Negara dan mengamankan rakyat.
·
Menetapkan Syariat dan
Undang-Undang bagi masyarakat untuk menciptakan keadilan.
Dan
di antara pilar kekuatan umat Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah adalah tasyri’ atau qanun (hukum dan
perundang-undangan) yang bersumber pada syari’at (tuntsunan) ilahi dan
memutuskan perkara dengannya. Syari’at adalah pedoman hidup yang ditetapkan
Allah SWT untuk mengatur kehidupan yang Islam dalam arti yang hakiki sesuai
dengan Al Qur’an dan As-Sunnah.
3. Sosial Politik
Sebagai kepala pemerintahan, Muhammad SAW
menggabungkan kepemimpinan politik dan militer. Kemampuan menggabungkan
kecemerlangan kepemimpinan politik dan miuliter ini sangat langka ditemukan di
antara pemimpin-pemimpin besar dunia. Banyak pemimpin dan panglima perang yang
sukses dalam berbagai peperangan yang mereka hadapi namun kurang berhasil dalam
mengelila pemerintahan ketika perang itu usai. Muhammad SAW telah terbukti
mampu menjalankan kedua fungsi dalam waktu bersamaan.
Adapun
kebijakan sosial politik Nabi Muhammad SAW, yaitu :
a.
Mempersaudarakan Muhajirin dan
Anshar
b.
Membuat kesepakatan antar berbagai faksi yang ada di Madinah. Kesepakatan
itu dikenal dengan al-Shahifa al-Madinah atau dalam istilah modern
disebut sebagai Piagam Madinah (Madeena Charter). Maka untuk pertama
kalinya lahirlah makna “wathan” (tanah air, negara). Di dalam wathan
ini semua manusia mempunyai kedudukan yang sama di bawah suatu undang-undang
nasional yang menetapkan hak dan kewajiban mereka tanpa memandang asal-usul,
kebangsaan, dan akidah.
C.
Kunci
Sukses Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw.
Karakteristik
kepemimpinan Rasulullah Saw.adalah kejujuran yang teruji dan terbukti.
Kejujuran adalah perilaku kunci yang sangat efektif untuk membangun kepercayaan
sebagai seorang pemimpin. Disamping itu, beliau juga cakap dan cerdas,
inovatif, dan berwawasan ke depan, tegas tapi rendah hati, pemberani tapi
bersahaja, kuat fisik dan tahan penderitaan.
Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw.
berjalan di atas nilai-nilai Islam yang berhasil menanamkan keimanan,
ketakwaan, kesetiaan dan semangat juang untuk membela kebenaran dan
mempertahankan hak selain beroleh bantuan Allah SWT. Pada titik ini memang
layak dimunculkan pertanyaan di mana letak kunci kesuksesan kepemimpinan Nabi
Muhammad saw. Selain memang mendapat petunjuk, bantuan dan perlindungan Allah
SWT. Ada beberapa kunci sukses kepemimpinan beliau yang dapat diteladani oleh
umatnya, yaitu:
1.
Akhlak rasul terpuji tanpa cela.
2.
Karakter rasulullah yang tahan uji, tangguh, ulet,
sederhana dan bersemangat
tinggi.
3.
Sistem dakwah nabi menggunakan metode himbauwan, hikmah,
dan bijaksana.
4.
Tujuan perjuangan nabi untuk kebenaran dan keadilan,
menghancurkan yang batil,dan tanpa pamrih.
5.
Prinsip persamaan.
6.
Prinsip kebersamaan.
7.
Mendahulukan kepentingan dan keselamatan pengikut.
8.
Memberikan kebebasan berkreasi dan berpendapat serta
mendelegasikan wewenang.
9.
Tipe kepemimpinannya kharismatik dan demokratis.
10. Cara berpikir Nabi Muhammad saw yang lurus terlahir dari
cara pandangnya yang juga lurus terhadap hidup dan kehidupan ini. Cara
berpikir yang lurus tadi menghasilkan sebuah keputusan yang tepat sekaligus
dapat diterima semua pihak.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Nabi
Muhammad Saw. dilahirkan pada hari senin bertepatan
dengan tanggal 12 Rabiul Awwal atau 20 April tahun 571 Masehi, yang dikenal
dengan tahun Gajah.
Ayah beliau adalah Abdullah bin Abdul Muthalib, cucu Hasyim. Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb, beliau hidup di
dunia ini selama enam puluh tiga tahun. Menurut pendapat masyhur, beliau wafat
pada hari Senin bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah.
Sebagai pemimpin agama, maka titik awal
dan titik berat ajaran yang dikembangkan oleh beliau ialah menanamkan Tauhid,dan
sebagai seorang negarawan dan pemimpin umat, Rasulullah SAW telah berhasil
menciptakan roda pemerintahan Islam di bawah satu naungan kepemimpinan Islam.
Kaum muslimin selain diwajibkan memberikan loyalitas dan ketaatan kepada
pemimpinnya, mereka juga diwajibkan menjalankan berbagai sistem yang sudah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW selama masa kepemimpinannya.
Ada
beberapa kunci sukses kepemimpinan beliau yang dapat diteladani oleh umatnya,
yaitu: akhlak rasul yang tanpa cela, karakter Rasulullah yang tahan uji, tangguh,
ulet, sederhana dan
bersemangat
tinggi,
sistem dakwah
nabi menggunakan metode himbauwan, hikmah, dan bijaksana,tujuan perjuangan nabi untuk kebenaran
dan keadilan, menghancurkan yang batil,dan tanpa pamrih, prinsip persamaan ,prinsip kebersamaan, mendahulukan kepentingan dan keselamatan
pengikut,
memberikan
kebebasan berkreasi dan berpendapat serta mendelegasikan wewenang, tipe kepemimpinannya kharismatik dan demokratis, cara berpikir Nabi Muhammad saw yang lurus terlahir dari
cara pandangnya yang juga lurus terhadap hidup dan kehidupan ini yang menghasilkan sebuah keputusan yang tepat
sekaligus dapat diterima semua pihak.
B.
Saran
Seorang
pemimpin harus berfikir dari level mega, kemudian makro, baru terakhir mikro.
Kita hanya bisa mencapai level mega dengan baik bila sudah mencapai spiritual
level, telah terbentuk the spirit of giving yang menganggap bahwa apa yang
dilakukan akan memberikan rahmat bagi alam semesta. Ketika mencapai level
tersebut, yakinlah bahwa semakin banyak memberi, kita akan semakin banyak
menerima. Dan level tersebut hanya bisa dicapai oleh individu berkarakter
seperti Rasulullah Saw dan semoga kita juga dapat menjadi pemimpin seperti itu
!.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir dan Haryanto
Al-Fandi.The World Idol
Muhammad Rasulullah. Jakarta : Amzah.2008.
Fm,Cipto
Utomo.Mastering You The Art of Life
Mastery. Semarang: Media Inspirasi Semesta.2014.
Rivai,Veithzal.,dkk.Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi.Jakarta:
Rajawali Pers.2014.
Syukur,Fatah.Manajemen Pendidikan Berbasis Pada
Madrasah.Semarang:
Pustaka Riski Putra. 2011.
Https://limalaras.wordpress.com/2010/02/28/nabi-muhammad-saw-sebagai-pemimpin-agama-pemimpin-negara,
diakses pada 1 Juni 2015.
Http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/03/kepemimpinan-nabi-muhammad-saw.html,
diakses pada 1 Juni 2015.
Https://uraidyhabsyi.wordpress.com/2013/01/07/karakteristik-kepemimpinan-nabi-muhammad-saw,diakses
pada 1 Juni 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar