Selasa, 11 Agustus 2015


Tugas Akhir Mata Kuliah  : Leadership/Kepemimpinan Pendidikan
Dosen                                 : A. Muh.Yusri Teja, S.Pd.I.,M.Pd.















   DISUSUN OLEH
Nama          :  Nurul Ismi
Nim            :  1331030
Jurusan      :  Pend. Agama Islam

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
    DARUD DA’WAH WAL – IRSYAD
     (STAI DDI) MAROS
    2015
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang terindah selain mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul makalah ini yakni “Super Leadership: Nabi Muhammad Saw.”
Shalawat serta salam senantiasa tetap tercurahkan kepada Nabiullah Muhammad SAW. Seorang Nabi yang telah memperjuangkan Panji-Panji kemenangan Islam yang telah membawa perubahan secara signifikan, yaitu membawa kita dari zaman Jahiliyyah menuju  zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran, kritik, serta bimbingan dari pembaca yang bersifat membangun demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang.


Maros,   Juni 2015

    Penyusun






DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB      I        PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A.    Lata Belakang  ........................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................... 2
C.     Tujuan ..................................................................................... 2
BAB      II       PEMBAHASAN.......................................................................... 3
A.    Biografi Nabi Muhammad Saw. ............................................ 3
B.     Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. ................................. 7
C.     Kunci Sukses Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. ........... 11

BAB      III     ............................................................................... PENUTUP....      13
A.     Kesimpulan  ............................................................................ 13
B.     Saran  ...................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15
             







BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Ada banyak sekali pemimpin besar dalam sejarah peradaban manusia, namun tidak semuanya meninggalkan jejak cahaya yang mampu menginspirasi dan menerangi jiwa generasi-generasi setelahnya. Yaitu jejak pribadi yang abadi, yang harus dikenang dan dirindukan. Yang pengaruh pemikiran dan karyanya menjadi pedoman dan panutan sepanjang masa.
Michael H. Hart, seorang penulis yang berpengaruh, berhasil mengumpulkan rekam jejak seratus tokoh besar sepanjang sejarah dalam karyanya yang monumental, “The 100, A Ranking of the Most Influential Person in History”. Tentunya, mereka bukanlah tokoh sembarang tokoh. Dari seratus tokoh terpilih tersebut, Michael H. Hart menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh paling berpengaruh diurutan pertama. Mengapa? Tentunya ada alasan kuat yang melandasinya.
Nabi Muhammad SAW dimata Michael H. Hart adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil menciptakan kesuksesan gemilang dengan memadukan unsur religious (keagamaan) dengan unsur secular (keduniawian). Muhammad SAW mewakili prestasi pemimpin besar, tokoh spiritual, pemimpin politik, negarawan, dan panglima perang hebat sekaligus. Semua predikat itu menyatu di dalam pribadi satu orang. Ini sangat istimewa!
Kesuksesan beliau dalam berbagai bidang merupakan dimensi lain kemampuan sebagai leader dan manajer yang menambah keyakinan akan kebenaran Rasul. Dikatakan leader karena beliau selalu tampil di muka, menampilkan keteladanan, dan kharisma sehingga mampu mengarahkan, membimbing dan menjadi panutan. Dikatakan manajer karena beliau pandai mengatur pekerjaan atau bekerja sama dengan baik, melakukan perencanaan, memimpin dan mengendalikannya untuk mencapai sasaran.
Namun, zaman sekarang ini Islam seakan kehilangan dan lupa sosok pemimpin seperti Nabi Muhammad SAW, kehilangan sosok pemimpin yang berkharisma. Untuk itulah, maka penulis akan membahas mengenai kepemimpinan Nabi Muhammad SAW guna mengingatkan kembali bahwa Islam memiliki sosok pemimpin yang sangat hebat dan semoga generasi-generasi setelahnya  terinspirasi oleh pemikiran-pemikiran beliau sehingga  dapat menjadi pemimpin hebat seperti Nabi Muhammad SAW.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Biografi Nabi Muhammad SAW?
2.      Bagaimana Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW?
3.      Apa Kunci Sukses Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW?
C.     Tujuan
1.      Untuk Mengetahui Biografi Nabi Muhammad SAW
2.      Untuk Mengetahui Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
3.      Untuk Mengetahui Kunci Sukses Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW

BAB II
PEMBAHASAN
A.     Biografi Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad berasal dari kabilah Quraisy, tepatnya keturunan Hasyim. Ayah beliau adalah Abdullah bin Abdul Muthalib, cucu Hasyim. Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb yang berasal dari keturunan Bani Zuhrah, salah satu kabilah Quraisy. Setelah menikah, Abdullah melakukan pepergian ke Syam. Ketika pulang dari pepergian itu, ia wafat di Madinah dan dikuburkan di kota itu juga. Muhammad dilahirkan pada hari senin bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awwal atau 20 April tahun 571 Masehi, yang dikenal dengan tahun Gajah. Tahun Kelahiran Rasulullah dinamakan dengan tahun Gajah karena pada tahun tersebut, kota Makkah diserang oleh pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, seorang gubernur dari kerajaan Nasrani Abisenia dengan tujuan untuk menghancurkan Ka'bah.
Dalam masa kelahiran beliau banyak terjadi peristiwa yang sangat luar biasa sebagai bukti nyata bahwa dia adalah manusia agung pilihan Tuhan. Peristiwa itu misalnya dalam sebuah riwayat dari Anas bin Malik, ia berkata : “Rasulullah telah didatangi oleh Jibril ketika beliau sedang bermain dengan anak-anak lainnya. Lalu Jibril memegang dan merebahkan beliau, kemudian Jibril membelah dada serta mengeluarkan hati beliau. Dari hati tersebut dikeluarkan segumpal darah,lau Jibril berkata :”Ini adalah bagian setan yang terdapat dalam dirimu”. Setelah itu Jibril membasuh hati tersebut dengan menggunakan air Zamzam didalam sebuah bejana yang terbuat dari emas, kemudian meletakkannnya kembali kedalam dada beliau serta menjahitnya seperti semula. Ketika berusia 6 tahun dia menjadi yatim piatu ketika sang ibunda membawanya pergi ke Madinah Dengan tujuan untuk berkunjung ke kerabat ayahnya di Madinah,. Dalam perjalanan pulang ke Makkah, ibundanya wafat dan dikebumikan di Abwa`, sebuah daerah yang terletak antara Makkah dan Madinah. Setelah ibunda beliau wafat, secara bergantian, kakek dan paman beliau, Abdul Muthalib dan Abu Thalib memelihara beliau.
Dalam usia muda Muhammad hidup sebagai penggembala kambing penduduk mekah. Melalui kegiatan pengembalaan ini dia menemukan tempat untuk berfikir dan merenung. Dalam suasana demikian dia ingin melihat sesuatu di balik semuanya. Pemikiran dan perenungan ini membuatnya jauh dalam pemikiran nafsu duniawi, sehingga dia terhindar berbagai macam noda yang dapat merusak namanya, karena itu sejak muda di juluki sebagai Al- Amin, orang yang terpercaya.
Nabi Muhammad ikut untuk pertama kali dalam kafilah dagang ke Syiria atau Syam dalam usia 12 tahun. Kafilah itu dipimpin oleh Abu Tholib. Dalam perjalana ini, di Busyro, sebelah selatan Syiria, ia bertemu dengan pendeta kristen bernama Buroiroh. Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammad sesuai dengan petunjuk cerita kristen. Sebagian sumber menceritakan bahwa pendeta itu menasehatkan Abu Thalib jangan terlalu jauh memasuki daerah Syiria. Sebab dikhawatirkan orang-orang yahudi yang mengetahui tanda-tanda tersebut akan berbuat jahat kepadanya.
Pada usia yang ke-25 Muhammad berangkat ke Syiria membawa barang dagangan saudagar wanita kaya raya yang telah lama menjanda, Khodijah. Dalam pandangan ini Muhammad memperoleh laba yang besar terus kemudian Khodijah melamar Muhammad karena Muhammad disamping mempunyai laba yang besar orangnya jujur sehingga Khotijah tertarik untuk menjadikan suaminya.
Pada usia empat puluh tahun, beliau diutus menjadi nabi oleh Allah. Ia mewahyukan kepada beliau al-Quran yang seluruh manusia dan jin tidak mampu untuk menandinginya. Ia menamakan beliau sebagai pamungkas para nabi dan memujinya karena kemuliaan akhlaknya. Beliau hidup di dunia ini selama enam puluh tiga tahun. Menurut pendapat masyhur, beliau wafat pada hari Senin bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah.
Pagi itu, meski langit mulai menguning di ufuk timur, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayapnya. Rasulullah dengan suara lemah memberikan kutbah terakhirnya, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, al-Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.”
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasul yang tenang menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua,”keluh hati semua sahabat kala itu.
Malaikat maut telah datang menghampiri. Rasulullah pun menanyakan kenapa Jibril tidak menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi, semua penjelasan Jibril itu tidak membuat Rasul lega, matanya masih penuh kecemasan dan tanda tanya. “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi. “Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak, sepeninggalanku?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril meyakinkan. Detik-detik kian dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakitnya, sakaratul maut ini.” Perlahan terdengar desisan suara Rasulullah mengaduh. Fatimah hanya mampu memejamkan matanya. Sementara Ali yang duduk di sampingnya hanya menundukan kepalanya semakin dalam. Jibril pun memalingkan muka. “Jijikkah engkau melihatku, hingga engkau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril sambil terus berpaling. Sedetik kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku,” pinta Rasul pada Allah. Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali pun segera mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.” Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii?” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran kemuliaan itu.
B.     Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw
1)      Dalam Bidang Agama
Tidak banyak waktu yang diperlukan Muhammad dalam menyampaikan ajaran agama, dalam menyebarkan ke penjuru dunia. Beliau mengembangkan agama yang menjadi landasan dalam kehidupan ummat manusia, tak ubahnya laksana fondasi dari satu bangunan. Landasan itu ialah TAUHID, yaitu kepercayaan yang bulat dan mutlak terhadap ke-Esaan Allah SWT dan hanya kepada Allah SWT sajalah manusia wajib berbakti dan menyembah. Sebagian besar ummat manusia pada waktu itu tidak murni lagi kepercayaannya. Sebab di samping percaya kepada Allah, mereka percaya pula kepada tuhan-tuhan yang lain, malah ada yang menyembah patung-patung dan berhala-berhala. Dengan ajaran Tauhid ini yang beliau ajarkan dan mantapkan kepada ummatnya dalam masa lebih kurang 13 tahun, akhirnya merupakan sumber yang memancarkan kemurnian, kekuatan yang mampu mengubah sikap hidup dan cara pikir ummat manusia pada waktu itu sesuai dengan pokok-pokok misi yang dijalankan oleh Rasulullah (Muhammad).Sebagai pemimpin agama, maka titik awal dan titik berat ajaran yang dikembangkan oleh beliau ialah menanamkan Tauhid,
2)      Dalam Bidang Pemerintahan
Sebagai seorang negarawan dan pemimpin umat, Rasulullah SAW telah berhasil menciptakan roda pemerintahan Islam di bawah satu naungan kepemimpinan Islam. Kaum muslimin selain diwajibkan memberikan loyalitas dan ketaatan kepada pemimpinnya, mereka juga diwajibkan menjalankan berbagai sistem yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW selama masa kepemimpinannya, antara lain:
1.     Sistem Pemerintahan
Sesuai dengan naskh-naskh yang dibawa oleh Rasulullah berdasarkan firman-firman Allah SWT, maka oleh ulama Islam telah menjabarkan konsep pemerintahan Islam tersebut sesuai dengan kondisi yang berlaku pada setiap zamannya. Dalam kitab Al Islam karya Sa’id Hawwa, beliau menjelaskan bahwa pemerintahan Islam itu terbagi menjadi dua, yaitu Darul Islam dan Darul Harb.  Darul Islam ialah Negeri yang diperintahkan dengan pemerintah Islam dan dipimpin oleh kaum muslimin. Sedangkan Darul Harb ialah negeri yang tidak tunduk pada pemerintahan Islam dan kaum muslimin. Dan tanah air muslim ialah Darul Islam, dimanapun letaknya dan apapun rasnya, tetapi terikat dengan akidah yang diimaninya.
Adapun yang termasuk ke dalam golongan Darul Islam tersebut adalah:
a.       Darul ‘Adl, yaitu negeri yang menegakkan Islam secara utuh dan memelihara sunnah Rasulullah. Negara ini dikepalai oleh seorang Khalifah.
b.      Darul Bahy, yaitu satu Negara yang dikuasai para pemberontak terhadap Imam yang hak, sekalipun diberlakukan hukum Islam.
c.       Darul Bid’ah, yaitu negeri yang dikuasai dan diperintah para ahli bid’ah dan menegakkan bid’ahnya.
d.      Darul Riddah, yaitu Negara yang penduduknya telah murtad dan diperintah oleh orang-orang murtad, atau yang semula muslimin, kemudian membatalkan perjanjiannya secara sepihak serta menguasai Negara tersebut.
e.       Darul Maslubah, yaitu Negara yang dirampas dan diduduki orang kafir, yang pada mulanya Negara tersebut bagian dari Darul Islam.
Sementara Darul Harb digolongkan menjadi:
a.       Darul Harb yang mengikat satu perjanjian, atau disebut juga Darul      ‘Ahdi.
b.       Darul Harb yang sama sekali tidak ada ikatan perjanjian.
2.      Sistem Bermasyarakat
Rasulullah SAW dalam menjalankan pemerintahan selalu mengutamakan kepentingan umat di atas kepentingan yang lain. Azaz keadilan, kebebasan dan perdamain selalu diutamakan dalam menjalani system hidup bermasyarakat. Dan untuk mengokohkan masyarakat Islam, Rasulullah SAW telah melakukan berbagai hal yang mencakup:
·         Persatuan dan kesatuan umat dibawah naungan Aqidah yang benar.
·         Menciptakan system ekonomi yang kuat
·         Melahirkan system pendidikan dan informasi yang menyeluruh
·         Memperkuat system militer untuk mempertahankan Negara dan mengamankan rakyat.
·         Menetapkan Syariat dan Undang-Undang bagi masyarakat untuk menciptakan keadilan.
Dan di antara pilar kekuatan umat Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah adalah tasyri’ atau qanun (hukum dan perundang-undangan) yang bersumber pada syari’at (tuntsunan) ilahi dan memutuskan perkara dengannya. Syari’at adalah pedoman hidup yang ditetapkan Allah SWT untuk mengatur kehidupan yang Islam dalam arti yang hakiki sesuai dengan Al Qur’an dan As-Sunnah.
3.      Sosial Politik
Sebagai kepala pemerintahan, Muhammad SAW menggabungkan kepemimpinan politik dan militer. Kemampuan menggabungkan kecemerlangan kepemimpinan politik dan miuliter ini sangat langka ditemukan di antara pemimpin-pemimpin besar dunia. Banyak pemimpin dan panglima perang yang sukses dalam berbagai peperangan yang mereka hadapi namun kurang berhasil dalam mengelila pemerintahan ketika perang itu usai. Muhammad SAW telah terbukti mampu menjalankan kedua fungsi dalam waktu bersamaan.
Adapun kebijakan sosial politik Nabi Muhammad SAW, yaitu :
a.       Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar
b.      Membuat kesepakatan antar berbagai faksi yang ada di Madinah. Kesepakatan itu dikenal dengan al-Shahifa al-Madinah atau dalam istilah modern disebut sebagai Piagam Madinah (Madeena Charter). Maka untuk pertama kalinya lahirlah makna “wathan” (tanah air, negara). Di dalam wathan ini semua manusia mempunyai kedudukan yang sama di bawah suatu undang-undang nasional yang menetapkan hak dan kewajiban mereka tanpa memandang asal-usul, kebangsaan, dan akidah.
C.     Kunci Sukses Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw.
Karakteristik kepemimpinan Rasulullah Saw.adalah kejujuran yang teruji dan terbukti. Kejujuran adalah perilaku kunci yang sangat efektif untuk membangun kepercayaan sebagai seorang pemimpin. Disamping itu, beliau juga cakap dan cerdas, inovatif, dan berwawasan ke depan, tegas tapi rendah hati, pemberani tapi bersahaja, kuat fisik dan tahan penderitaan.
Kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. berjalan di atas nilai-nilai Islam yang berhasil menanamkan keimanan, ketakwaan, kesetiaan dan semangat juang untuk membela kebenaran dan mempertahankan hak selain beroleh bantuan Allah SWT. Pada titik ini memang layak dimunculkan pertanyaan di mana letak kunci kesuksesan kepemimpinan Nabi Muhammad saw. Selain memang mendapat petunjuk, bantuan dan perlindungan Allah SWT. Ada beberapa kunci sukses kepemimpinan beliau yang dapat diteladani oleh umatnya, yaitu:
1.         Akhlak rasul terpuji tanpa cela.
2.         Karakter rasulullah yang tahan uji, tangguh, ulet, sederhana dan bersemangat tinggi.
3.         Sistem dakwah nabi menggunakan metode himbauwan, hikmah, dan bijaksana.
4.         Tujuan perjuangan nabi untuk kebenaran dan keadilan, menghancurkan yang batil,dan tanpa pamrih.
5.         Prinsip persamaan.
6.         Prinsip kebersamaan.
7.         Mendahulukan kepentingan dan keselamatan pengikut.
8.         Memberikan kebebasan berkreasi dan berpendapat serta mendelegasikan wewenang.
9.         Tipe kepemimpinannya kharismatik dan demokratis.
10.     Cara berpikir Nabi Muhammad saw yang lurus terlahir dari cara pandangnya yang juga lurus terhadap hidup dan kehidupan ini. Cara berpikir yang lurus tadi menghasilkan sebuah keputusan yang tepat sekaligus dapat diterima semua pihak.








BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Nabi Muhammad Saw. dilahirkan pada hari senin bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awwal atau 20 April tahun 571 Masehi, yang dikenal dengan tahun Gajah. Ayah beliau adalah Abdullah bin Abdul Muthalib, cucu Hasyim. Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb, beliau hidup di dunia ini selama enam puluh tiga tahun. Menurut pendapat masyhur, beliau wafat pada hari Senin bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah.
Sebagai pemimpin agama, maka titik awal dan titik berat ajaran yang dikembangkan oleh beliau ialah menanamkan Tauhid,dan sebagai seorang negarawan dan pemimpin umat, Rasulullah SAW telah berhasil menciptakan roda pemerintahan Islam di bawah satu naungan kepemimpinan Islam. Kaum muslimin selain diwajibkan memberikan loyalitas dan ketaatan kepada pemimpinnya, mereka juga diwajibkan menjalankan berbagai sistem yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW selama masa kepemimpinannya.
Ada beberapa kunci sukses kepemimpinan beliau yang dapat diteladani oleh umatnya, yaitu: akhlak rasul yang tanpa cela, karakter Rasulullah yang tahan uji, tangguh, ulet, sederhana dan bersemangat tinggi, sistem dakwah nabi menggunakan metode himbauwan, hikmah, dan bijaksana,tujuan perjuangan nabi untuk kebenaran dan keadilan, menghancurkan yang batil,dan tanpa pamrih, prinsip persamaan ,prinsip kebersamaan, mendahulukan kepentingan dan keselamatan pengikut, memberikan kebebasan berkreasi dan berpendapat serta mendelegasikan wewenang, tipe kepemimpinannya kharismatik dan demokratis, cara berpikir Nabi Muhammad saw yang lurus terlahir dari cara pandangnya yang juga lurus terhadap hidup dan kehidupan ini yang  menghasilkan sebuah keputusan yang tepat sekaligus dapat diterima semua pihak.
B.     Saran
Seorang pemimpin harus berfikir dari level mega, kemudian makro, baru terakhir mikro. Kita hanya bisa mencapai level mega dengan baik bila sudah mencapai spiritual level, telah terbentuk the spirit of giving yang menganggap bahwa apa yang dilakukan akan memberikan rahmat bagi alam semesta. Ketika mencapai level tersebut, yakinlah bahwa semakin banyak memberi, kita akan semakin banyak menerima. Dan level tersebut hanya bisa dicapai oleh individu berkarakter seperti Rasulullah Saw dan semoga kita juga dapat menjadi pemimpin seperti itu !.









DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir dan Haryanto Al-Fandi.The World Idol Muhammad Rasulullah. Jakarta : Amzah.2008.
Fm,Cipto Utomo.Mastering You The Art of Life Mastery. Semarang: Media Inspirasi Semesta.2014.
Rivai,Veithzal.,dkk.Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi.Jakarta: Rajawali Pers.2014.
Syukur,Fatah.Manajemen Pendidikan Berbasis Pada Madrasah.Semarang: Pustaka Riski Putra. 2011.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar