Tugas
akhir kuliah
A. Muh. Yusri Teja S.Pdi, M.pd
LEADERSHIP
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
DISUSUN
OLEH
RAMLIAH
NIM : 1331012
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUD DAKWAH WAL-IRSYAD
DDI MAROS
TAHUN AJARAN 2015-2016
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI ii
KATA
PENGANTAR iii
BAB
I
A.
Latar belakang 1
B.
Rumusan masalah 2
C.
Tujuan 2
BAB
II
PEMBAHASAN 3
A.
Hakikat kepemimpinan
B.
Teori kepemimpinan 5
C.
Gaya dan tipe kepemimpinan 6
a.
Gaya
Kepemimpinan 6
b.
Tipe kepemimpinan 7
D.
Indikator keberhasilan pemimpin 9
E.
Pengaruh kepemimpinan dalam peningkatan kerja 11
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan 13
Saran 13
DAFTAR
PUSTAKA 14
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Alah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya
kepada kita semua. Tentunya kami sebagai penyusun telah menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Rupanya kami menyadari bahwa Makalah ini memang belum mencapai kesempurnaan,
masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Maka untuk itu,kami
sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
agar dapat memperbaiki dalam penulisan Makalah yang kami buat selanjutnya.
Akhirnya kami sebagai penyusun berharap, semoga Makalah yang kami buat dapat menambah
wawasan kepada kami pada khususnya dan kepada para pembaca pada umumnya.
Maros,
08 Juni 2015
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia adalah
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu
berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah
tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok
haruslah saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Keteraturan hidup
perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan
dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah
makhluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibanding dengan makhluk Tuhan
lainnya.
Manusia di
anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana
yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu
mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola
dengan baik, namun kehidupan sosial manusia pun perlu dikelola dengan baik.
Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa
pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin
manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik.
Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang
pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan
baik.
Pada masa
sekarang ini banyak sekali bidang yang memerlukan seorang pemimpin di dalamnya,
termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan kunci pembangunan sebuah
bangsa. Tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya
manajemen atau administrasi pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam
kegiatan manajemen pendidikan tersebut terdapat adanya kepemimpinan yang memiliki
kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin. Keberhasilan pendidikan bukanlah merupakan
hasil yang ditentukan oleh karya perseorangan, namun justru merupakan karya dari
team work yang cerdas yang dipimpin oleh pemimpin yang bertanggungjawab.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar
belakang masalah yang kami uraikan, banyak permasalahan yang kami dapatkan.
Permasalahan tersebut antara lain :
1.
Bagaimana
hakikat menjadi seorang pemimpin ?
2.
Adakah teori –
teori untuk menjadi pemimpin yang baik ?
3.
Bagaimana
gaya-gaya atau tipe-tipe kepemimpinan pendidikan ?
4.
Apa indikator
keberhasilan seorang pemimpin?
5.
Bagaimana
pengaruh kepemimpinan dalam peningkatan kinerja ?
C.
TUJUAN
Adapun tujuan penyusunan makalah ini
adalah :
1.
Untuk mengetahui
hakikat menjadi seorang pemimpin.
2.
Untuk mengetahui
teori-teori menjadi pemimpin yang baik.
3.
Untuk mengetahui
gaya dan tipe kepemimpinan pendidikan.
4.
Untuk mengetahui
indikator seorang pemimpin.
5.
Untuk mengetahui
pengaruh kepemimpinan dalam peningkatan kinerja
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HAKIKAT
KEPEMIMPINAN
Dalam kehidupan
sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaansampai dengan
pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan sertakekuasaan.
Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu samalainnya.
Adapun pendapat tentang pemimpin menurut beberapa ahli, yaitu : Tut Wuri
Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya berani
berjalan di depan dan sanggup bertanggungjawab. vIng Madya Mangun
Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi
pada orang-orang yang dibimbingnya. Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus
mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan
bagi orang-orang yang dipimpinnya. Sedangakn menurut Pancasila,
Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan
membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan
Pancasila adalah : Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang
menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan
memimpin. Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan
pemimpinnya itu.Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus
seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri
para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius,
dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara
kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide
ketuhanan yang berlainan.
Teori
Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory ) Analisis ilmiah tentang kepemimpinan
berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang
pertama kali di Yunani ØSeorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk
dirinya sendiri, tetapi itu tidakmemadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan
dan mengembangkan segala yang terbaikdalam diri para bawahannya. Dari begitu
banyak definisi mengenai pemimpin, dapatpenyusun simpulkan bahwa : Pemimpin
adalah orang yang mendapat amanah serta memilikisifat, sikap, dan gaya yang
baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Kepemimpinan adalah kemampuan
seseorang mempengaruhi dan memotivasi oranglain untuk melakukan sesuatu sesuai
tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi prosesmempengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untukmencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkankekuasaan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apayang
diinginkan pihak lainnya. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain untuk mau melakukanapa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu
pemimpin, kepemimpinan sertakekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut
memiliki keterikatan yang tak dapatdipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin
bukan hanya berdasarkan suka satu samalainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin
yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteriayang tergantung pada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itukepribadiannya, keterampilan,
bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yangmana nantinya
sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akanditerapkan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan
sesuatufungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan.Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :- Fungsi
Administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.- Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan
planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, sebagai berikut :
B.
TEORI KEPEMIMPINAN
Memahami
teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauhmana
kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif sertamenunjang
kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Pada bagian ini akan
dibahastentang teori dan gaya kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mengerti
tentang teori kepemimpinan agar nantinyamempunyai referensi dalam menjalankan
sebuah organisasi. Beberapa teori tentangkepemimpinan antara lain :
1.
Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi Berdasarkan
penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki
kecendrungan kearah dua hal :
a)
Pertama yang
disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang
menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal
ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia
berkonsultasi dengan bawahan.
b)
Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu
Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh
yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan,
bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai. ØKuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan
diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam
perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir
psikologi yang berpandangan bahwa sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya
dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman.
Sifat-sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
2.
Teori
Kepemimpinan Situasi Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang
baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan ØTeori Kewibawaan Pemimpin Kewibawaan merupakan faktor penting dalam
kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat
mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok
sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh
pemimpin. ØJadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana
seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan
terhadap hasil yang tinggi pula. Teori
Kelompok Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran
yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya. Dari adanya berbagai teori
kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teorikepemimpinan tertentu akan
sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style),yakni pemimpin yang
menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat,keterampilan dan
sikapnya.
C.
GAYA DAN TIPE KEPEMIMPINAN
1.
Gaya
Kepemimpinan
Gaya
kepemimpinan adalah cara gaya seseorang melaksanakan suatu kepemimpinan,didalam
kepemimpinan ada tiga unsur yang saling berkaitan yaitu unsur manusia,
unsursarana dan unsur tujuan. Berbagai gaya atau tipe kepemimpinan banyak kita
jumpai dalamkehidupan sehari–hari, termasuk di sekolah. Walaupun pemimpin
pendidikan khususnyasekolah formal adalah pemimpin yang diangkat secara
langsung baik oleh pemerintahmaupun yayasan, atau melalui pemilihan. Gaya
kepemimpinan dalam dunia pendidikandiantaranya sebagai berikut :
a)
Gaya
Kepemimpinan Otokratis Pemimpin bertindak sebagai diktator, pemimpin adalah pengerak
dan penguasa kelompok.Kewajiban bawahan atau anggota – anggotanya hanyalah
mengikuti dan menjalankan, tidakboleh membatah ataupun mengajukan saran.
b)
Gaya Kepemimpinan Laissez FairePemimpin yang
seperti ini menafsirkan demokrasi dalam arti keliru, karena
demokrasiseolah–olah diartikan sebagai kebebasan bagi setiap anggota untuk
mengemukakan danmempertahankan pendapat dan kebijakannya masing-masing.Tingkat
keberhasilan organisasi atau lembaga yang dipimpin dengan Gaya Laissez Faire Øtingkat kedewasaan bawahan.semata-mata disebabkan
karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, danbukan karena
pengaruh dari pemimpinnya.
c)
Gaya
Kepemimpinan DemokratisKepemimpinan demokrasi selalu menyadari bahwa dirinya
merupakan bagian darikelompoknya. Berhasil tidaknya suatu pekerjaan bersama
terletak pada kelompok danpimpinan
d)
Gaya
Kepemimpinan Pseudo DemokratisKepemimpinan model ini sebenarnya pemimpin yang
mempunyai sifat dan sikap otokratis,tetapi ia pandai memberikan kesan
seolah-olah demokratis. Dari beberapa gaya kepemimpinan tersebut akan mempunyai
tingkat efektivitas yangberbeda-beda, tergantung pada faktor yang mempengaruhi
perilaku pemimpin. Seorangpemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya sangat
dipengaruhi oleh faktor, baik yangberasal dari dalam diri pribadinya maupun
faktor yang berasal dari luar individu pemimpintersebut.
2.
Tipe
Kepemimpinan
Dalam setiap
realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proseskepemimpinannya terjadi
adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu dengan yanglainnya, hal
sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutip Maman Ukas, bahwapendapatnya
membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
a.
Tipe
Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership) Dalam sistem kepemimpinan ini,
segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi.
Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh
pemimpin yang bersangkutan.
b.
Tipe
Kepemimpinan Non Pribadi (Non Personal Leadership) Segala sesuatu kebijaksanaan
yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana
atau perintah juga pengawasan.
c.
Tipe
Kepemimpinan Otoriter (Autoritotian Leadership) Pemimpin otoriter biasanya
bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut
peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi- instruksinya harus
ditaati.
d.
Tipe
Kepemimpinan Demokratis (Democratis Leadership) Pemimpin yang demokratis
menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan
kelompoknya berusaha bertanggungjawab tentang terlaksananya tujuan bersama.
Agar setiap anggota turut bertanggungjawab, maka seluruh anggota ikut serta
dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian.
Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian
tujuan.
e.
Tipe
Kepemimpinan Paternalistis (Paternalistis Leadership) Kepemimpinan ini dicirikan
oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan
kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti
halnya seorang bapak kepada anaknya.
f.
Tipe
Kepemimpinan Menurut Bakat (Indogenious Leadership) Biasanya timbul dari
kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan
adanya sistem kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang
bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di
antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia
ikur berkecimpung. Berdasarkan dari penjelasan di atas, bahwa pada kenyataannya
tipe kepemimpinantersebut banyak diterapkan oleh para pemimpinnya di dalam
berbagai macama organisasi,yang salah satunya adalah dalam bidang pendidikan.
Dengan melihat hal tersebut, makapemimpin di bidang pendidikan diharapkan
memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai denganharapan atau tujuan, baik itu
harapan dari bawahan, atau dari atasan yang lebih tinggi,posisinya, yang pada
akhirnya gaya atau tipe kepemimpinan yang dipakai oleh parapemimpin, terutama
dalam bidang pendidikan benar-benar mencerminkan sebagai seorangpemimpinan yang
profesional.
D.
INDIKATOR
KEBERHASILAN PEMIMPIN
Mula-mula
terdapat pandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan. Maksudnya yangdapat menjadi
pemimpin hanya orang-orang tertentu saja, yang mempuyai bakat untukpemimpin.
Efektivitas kepemimpinan dianggap ditentukan oleh kepribadian pemimpin. Di
Indonesia kita kenal sebelas ciri pribadi yang diharapkan dimilki oleh
pemimpinyang dianut yaitu :
1.
Takwa, menahan
diri dari perbuatan yang dilarang oleh Tuhan yang Maha Esa dan taat kepada
segala perintah-Nya.
2.
Ingngarsa Sung
Tuladha, sebagai pemuka, orang yang berbeda di depan, selalu memberi suatu
teladan kepada yang dipimpinnya.
3.
Ing Madya Mangan
Karsa, ditengah-tengah para anak buahnya ikut terjun langsung bekerja sama bahu
membahu, memberi dorongan semangat.
4.
Tut Wuri
Handayani, dari belakang selalu memberi dorongan dan arah kepada apa yang di
inginkan anak buahnya.
5.
Waspada
Purbawisesa, selalu berhati-hati dalam segala kondisi, meneliti dan membuat
perkiraan keadaan secara terus menerus.
6.
Ambeg
Paramaarta, pandai menentukan mana yang menurut ruang, waktu dan keadaan patut
di dahulukan.
7.
Prasaja,
bersifat dan bersikap sederhana serta rendah hati.
8.
Satya, loyalitas
timbal-balik dan bersikap hemat, tidak ceroboh serta memelihara kondisi materi
dengan kecermatan.
9.
Geminastiti,
hemat dan cermat, sadar dan mampu membatasi penggunaan dan pengeluaran hanya
untuk yang benar-benar diperlukan.
10.
Belaka, bersifat
dan bersikap terbuka jujur dan siap menerima segala kritik yang membangun,
selalu mewasdiri dan selalu siap mempertanggungjawabkan perbuatannya.
11. Legawa, rela dan ikhlas untuk pada waktunya
mengundurkan diri dari fungsi kepemimpinan dan diganti dengan suatu generasi
baru yang telah mewarisi kesepuluh ciri-ciri Ciri-ciri pribadi tersebut lebih
berfungsi sebagai prinsip-prinsip yang harus diusahakanuntuk dijalankan,
sehingga mempunyai makna sebagai pedoman yang bersifat normatif,Andreas
Danajaya (1985) menemukannya dan perbedaan dalam nilai operatif pada
manajeryang berhasil memiliki nilai-nila operatif yang berhubungan dengan
kondisi atau sumberdaya yang dibutuhkan oleh suatu organisi untuk mencapai
keberhasilan dan nilai-nilaioperatif yang berhubungan dengan kondisi atau
sumber daya yang dibutuhkan oleh suatuorganisasi untuk mencapai keberhasilan
dan nilai-nilai yang memnunjukkan pendangan jauhke depan dan sikap yang selalu
waspada. Sebaiknya para manajer yang kurang berhasilmemilik nilai-nilai
operatif yang berhubungan dengan atau ”gengsi” seseorang.
E.
PENGARUH
KEPEMIMPINAN DALAM PENINGKATAN KERJA
Sumber daya
manusia yang handal tidak lepas dari pengaruh pola kepemimpinanyang diterapkan
dalam sebuah organisasi. Kepemimpinan merupakan suatu proses yangmengandung
unsur mempengaruhi, adanya kerjasama dan mengarah pada suatu hal dantujuan
bersama dalam sebuah organisasi.Kepemimpinan mempunyai peranan sentral
dalamdinamika kehidupan organisasi. Kepemimpinan berperan sebagai penggerak
segala sumberdaya manusia dan sumber daya lain yang ada dalam organisasi.
Keberhasilan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan
sangattergantung berperannya kepemimpinan. Demikian halnya kepemimpinan dalam
pendidikankhususnya sebuah organisasi sekolah, pola kepemimpinan yang
diterapkan oleh kepalasekolah sebagai pemimpin akan sangat berpengaruh dalam
menentukan arah dan kebijakanpendidikan yang dibangun. Untuk kepentingan
tersebut kepala sekolah selayaknya mampumemobilisasi atau memberdayakan semua
potensi dan sumber daya yang dimiliki, terkaitdengan berbagai program, proses,
evaluasi, pengembangan kurikulum, pembelajaran disekolah, pengolahan tenaga
kependidikan, sarana prasarana, pelayanan terhadap siswa,hubungan dengan masyarakat,
sampai pada penciptaan iklim sekolah yang kondusif. Semuaini akan terlaksana
manakala kepala sekolah memiliki kemampuan untuk mempengaruhisemua pihak yang
terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah, yaitu untuk bekerjasamadalam
mewujudkan tujuan sekolah. Kemampuan seorang kepala sekolah dalam memimpin akan
sangat berpengaruhdalam meningkatkan motivasi kerja guru. Apabila kepala
sekolah selaku pimpinan dalammenjalankan tugasnya kurang baik, akan berakibat
kurangnya motivasi kerja para guru,sehingga akan mempengaruhi efektivitas kerja
guru, maka peran pemimpin sangat pentingsebab pemimpin memegang peran dalam
menentukan tercapai atau tidaknya tujuansekolah/organisasi tersebut. Motivasi
kerja yang tinggi dalam sebuah organisasi sekolah akanberdampak positif yaitu
tercapainya tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi sekolah.
Agar motivasi
kerja dapat dioptimalkan dalam organisasi sekolah maka perlu
diketahui.faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi motivasi kerja itu.
Faktor-faktor itumeliputi faktor internal yang bersumber dari dalam individu
dan faktor eksternal yangbersumber dari luar individu itu seperti sikap
terhadap pekerjaan, bakat, minat,kepuasan,pengalaman, dan lain-lain serta
faktor dari luar individu yang bersangkutan sepertipengawasan, gaji, lingkungan
kerja, kepemimpinan. Beberapa hal yang diketahui menunjukkan kurangnya motivasi
kerja yang dimilikipara guru dalam menjalankan tugasnya, antara lain :
a.
Dalam
menjalankan tugas masih tergantung pada pengawasan kepala sekolah.
b.
Dalam memasuki
kelas untuk mengajar masih ada yang terlambat, belum sesuai waktu yang
ditentukan.
c.
Pada saat guru
tidak dapat mengajar, guru hanya memberikan catatan kepada anak didik. Untuk
mampu mendorong siswa belajar lebih aktif, sehingga mampu menciptakan visi dan
misi sekolah, serta mampu meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai tujuan
yang telah ditetapkan, maka motivasi kerja guru perlu ditingkatkan. Guru yang
mempunyai tingkat motivasi yang rendah mereka tidak dapat menyelesaikan tugas
pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan hasil yang baik, sehingga keadaan ini
akan menimbulkan hambatan dalam pencapaian hasil pekerjaan atau akan
mempengaruhi efektivitas kerja guru.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kata pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapatdipisahkan.
Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu samalainnya,
tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa
kriteriayang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan,
apakah itukepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yangmana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori
maupun gaya kepemimpinan yang akanditerapkan.
Teori-teori
kepemimpinan pada umumnya adalah Teori Kepemimpinan Sifat (TraitTheory), Teori
Kepemimpinan Perilaku dan Situasi, Teori Kewibawaan Pemimpin, TeoriKepemimpinan
Situasi, dan Teori Kelompok. Adapun gaya-gaya kepemimpinan yaitu
GayaKepemimpinan Otokratis, Gaya Kepemimpinan Laissez Faire, Gaya KepemimpinanDemokratis,
dan Gaya Kepemimpinan Pseudo Demokratis. Yang selanjutnya bahwa gaya-gaya
tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan pemimpin dalam melaksanakan
aktivitasnya. Dalam kepemimpinan pun ada beberapa tipe, antara lain Tipe
Kepemimpinan Pribadi(Personal Leadership), Tipe Kepemimpinan Non Pribadi (Non
Personal Leadership), TipeKepemimpinan Otoriter (Autoritotian Leadership), Tipe
Kepemimpinan Demokratis(Democratis Leadership), Tipe Kepemimpinan Paternalistis
(Paternalistis Leadership), danTipe Kepemimpinan Menurut Bakat (Indogenious
Leadership). Pemimpin yang profesional adalah pemimpin yang memahami akan tugas
dankewajibannya, serta dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan
bawahan,sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman,
tentram, danmemiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam
rangka tercapai tujuanbersama yang telah ditetapkan.
B.
Kritik dan Saran
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka kami mengemukakan saran-saransebagai berikut :
1.
Hendaknya para
pemimpin, khususnya pemimpin dalam bidang pendidikan dalam melaksanakan
aktivitas kepemimpinannya dalam mempengaruhi para bawahannya berdasarkan pada
kriteria-kriteria kepemimpinan yang baik.
2.
Dalam membuat
suatu rencana atau manajemen pendidikan hendaknya para pemimpin memahami
keadaan atau kemampuan yang dimiliki oleh para bawahannya, dan dalam pembagian
pemberian tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
3.
Pemimpin
hendaknya memahami betul akan tugasnya sebagai seorang pemimpin.
4. Dalam melaksanakan akvititasnya baik pemimpin ataupun
yang dipimpin menjalin suatu hubungan kerjasama yang saling
mendukung untuk tercapainya tujuan organisasi atau instansi.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.slideshare.net/mooungil/makalah-kepemimpinan-dalam-pendidikan Di unggah tanggal 8-5-15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar