Selasa, 11 Agustus 2015

Tugas akhir kuliah
A. Muh. Yusri Teja S.Pdi, M.pd
LEADERSHIP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
                                  

DISUSUN OLEH
              RAMLIAH
                                                  NIM : 1331012

                     SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
                                  DARUD DAKWAH WAL-IRSYAD
       DDI MAROS

TAHUN AJARAN 2015-2016

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI                                                                                      ii
KATA PENGANTAR                                                                       iii
BAB I
A.    Latar belakang                                                                                    1
B.     Rumusan masalah                                                                   2
C.     Tujuan                                                                                     2                                             
BAB II
PEMBAHASAN                                                                               3                                                                                                                     
A.    Hakikat kepemimpinan
B.     Teori kepemimpinan                                                                      5
C.     Gaya dan tipe kepemimpinan                                                       6
a.       Gaya Kepemimpinan                                                              6
b.      Tipe kepemimpinan                                                                 7
D.    Indikator keberhasilan pemimpin                                                  9
E.     Pengaruh kepemimpinan dalam peningkatan kerja                       11
BAB III
PENUTUP                                                                                         
Kesimpulan                                                                                         13
Saran                                                                                                   13
DAFTAR PUSTAKA                                                                                    14

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Tentunya kami sebagai penyusun telah menyelesaikan tugas ini dengan baik. Rupanya kami menyadari bahwa Makalah ini memang belum mencapai kesempurnaan, masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Maka untuk itu,kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar dapat memperbaiki dalam penulisan Makalah yang kami buat selanjutnya. Akhirnya kami sebagai penyusun berharap, semoga Makalah yang kami buat dapat menambah wawasan kepada kami pada khususnya dan kepada para pembaca pada umumnya.



                                                                        Maros, 08 Juni 2015


                                                                                                Penyusun,






BAB I
                                                 PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibanding dengan makhluk Tuhan lainnya.
Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, namun kehidupan sosial manusia pun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan  sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Pada masa sekarang ini banyak sekali bidang yang memerlukan seorang pemimpin di dalamnya, termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan kunci pembangunan sebuah bangsa. Tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau administrasi pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan tersebut terdapat adanya kepemimpinan yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin. Keberhasilan pendidikan bukanlah merupakan hasil yang ditentukan oleh karya perseorangan, namun justru merupakan karya dari team work yang cerdas yang dipimpin oleh pemimpin yang bertanggungjawab.
B.     RUMUSAN MASALAH
            Dari latar belakang masalah yang kami uraikan, banyak permasalahan yang kami dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain :
1.      Bagaimana hakikat menjadi seorang pemimpin ?
2.      Adakah teori – teori untuk menjadi pemimpin yang baik ?
3.      Bagaimana gaya-gaya atau tipe-tipe kepemimpinan pendidikan ?
4.      Apa indikator keberhasilan seorang pemimpin?
5.      Bagaimana pengaruh kepemimpinan dalam peningkatan kinerja ?  

C.     TUJUAN
            Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui hakikat menjadi seorang pemimpin.
2.      Untuk mengetahui teori-teori menjadi pemimpin yang baik.
3.      Untuk mengetahui gaya dan tipe kepemimpinan pendidikan.
4.      Untuk mengetahui indikator seorang pemimpin.
5.      Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dalam peningkatan kinerja




BAB II
PEMBAHASAN
A.    HAKIKAT KEPEMIMPINAN
Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaansampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan sertakekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu samalainnya. Adapun pendapat tentang pemimpin menurut beberapa ahli, yaitu : Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggungjawab. vIng Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya.   Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang-orang yang dipimpinnya.   Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah : Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin. Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory ) Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani ØSeorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidakmemadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaikdalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai pemimpin, dapatpenyusun simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memilikisifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi oranglain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi prosesmempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untukmencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkankekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apayang diinginkan pihak lainnya. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukanapa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan sertakekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapatdipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu samalainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteriayang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itukepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yangmana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akanditerapkan. Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatufungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :- Fungsi Administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.- Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, sebagai berikut :
B.      TEORI KEPEMIMPINAN
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauhmana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif sertamenunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Pada bagian ini akan dibahastentang teori dan gaya kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinyamempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentangkepemimpinan antara lain :
1.       Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah dua hal :
a)      Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
b)       Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai. ØKuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat-sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
2.      Teori Kepemimpinan Situasi Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan ØTeori Kewibawaan Pemimpin Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.  ØJadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.  Teori Kelompok Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya. Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teorikepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style),yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat,keterampilan dan sikapnya.

C.     GAYA DAN  TIPE  KEPEMIMPINAN
1.      Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah cara gaya seseorang melaksanakan suatu kepemimpinan,didalam kepemimpinan ada tiga unsur yang saling berkaitan yaitu unsur manusia, unsursarana dan unsur tujuan. Berbagai gaya atau tipe kepemimpinan banyak kita jumpai dalamkehidupan sehari–hari, termasuk di sekolah. Walaupun pemimpin pendidikan khususnyasekolah formal adalah pemimpin yang diangkat secara langsung baik oleh pemerintahmaupun yayasan, atau melalui pemilihan. Gaya kepemimpinan dalam dunia pendidikandiantaranya sebagai berikut :
a)      Gaya Kepemimpinan Otokratis Pemimpin bertindak sebagai diktator, pemimpin adalah pengerak dan penguasa kelompok.Kewajiban bawahan atau anggota – anggotanya hanyalah mengikuti dan menjalankan, tidakboleh membatah ataupun mengajukan saran.
b)       Gaya Kepemimpinan Laissez FairePemimpin yang seperti ini menafsirkan demokrasi dalam arti keliru, karena demokrasiseolah–olah diartikan sebagai kebebasan bagi setiap anggota untuk mengemukakan danmempertahankan pendapat dan kebijakannya masing-masing.Tingkat keberhasilan organisasi atau lembaga yang dipimpin dengan Gaya Laissez Faire Øtingkat kedewasaan bawahan.semata-mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, danbukan karena pengaruh dari pemimpinnya.
c)      Gaya Kepemimpinan DemokratisKepemimpinan demokrasi selalu menyadari bahwa dirinya merupakan bagian darikelompoknya. Berhasil tidaknya suatu pekerjaan bersama terletak pada kelompok danpimpinan
d)     Gaya Kepemimpinan Pseudo DemokratisKepemimpinan model ini sebenarnya pemimpin yang mempunyai sifat dan sikap otokratis,tetapi ia pandai memberikan kesan seolah-olah demokratis. Dari beberapa gaya kepemimpinan tersebut akan mempunyai tingkat efektivitas yangberbeda-beda, tergantung pada faktor yang mempengaruhi perilaku pemimpin. Seorangpemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya sangat dipengaruhi oleh faktor, baik yangberasal dari dalam diri pribadinya maupun faktor yang berasal dari luar individu pemimpintersebut.
2.      Tipe Kepemimpinan
Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proseskepemimpinannya terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu dengan yanglainnya, hal sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutip Maman Ukas, bahwapendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
a.       Tipe Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership) Dalam sistem kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
b.      Tipe Kepemimpinan Non Pribadi (Non Personal Leadership) Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.
c.       Tipe Kepemimpinan Otoriter (Autoritotian Leadership) Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi- instruksinya harus ditaati.
d.      Tipe Kepemimpinan Demokratis (Democratis Leadership) Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggungjawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggungjawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
e.       Tipe Kepemimpinan Paternalistis (Paternalistis Leadership) Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
f.       Tipe Kepemimpinan Menurut Bakat (Indogenious Leadership) Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya sistem kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur berkecimpung. Berdasarkan dari penjelasan di atas, bahwa pada kenyataannya tipe kepemimpinantersebut banyak diterapkan oleh para pemimpinnya di dalam berbagai macama organisasi,yang salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Dengan melihat hal tersebut, makapemimpin di bidang pendidikan diharapkan memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai denganharapan atau tujuan, baik itu harapan dari bawahan, atau dari atasan yang lebih tinggi,posisinya, yang pada akhirnya gaya atau tipe kepemimpinan yang dipakai oleh parapemimpin, terutama dalam bidang pendidikan benar-benar mencerminkan sebagai seorangpemimpinan yang profesional.

D.    INDIKATOR KEBERHASILAN PEMIMPIN
Mula-mula terdapat pandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan. Maksudnya yangdapat menjadi pemimpin hanya orang-orang tertentu saja, yang mempuyai bakat untukpemimpin. Efektivitas kepemimpinan dianggap ditentukan oleh kepribadian pemimpin. Di Indonesia kita kenal sebelas ciri pribadi yang diharapkan dimilki oleh pemimpinyang dianut yaitu :
1.      Takwa, menahan diri dari perbuatan yang dilarang oleh Tuhan yang Maha Esa dan taat kepada segala perintah-Nya.
2.      Ingngarsa Sung Tuladha, sebagai pemuka, orang yang berbeda di depan, selalu memberi suatu teladan kepada yang dipimpinnya.
3.      Ing Madya Mangan Karsa, ditengah-tengah para anak buahnya ikut terjun langsung bekerja sama bahu membahu, memberi dorongan semangat.
4.      Tut Wuri Handayani, dari belakang selalu memberi dorongan dan arah kepada apa yang di inginkan anak buahnya.
5.      Waspada Purbawisesa, selalu berhati-hati dalam segala kondisi, meneliti dan membuat perkiraan keadaan secara terus menerus.
6.      Ambeg Paramaarta, pandai menentukan mana yang menurut ruang, waktu dan keadaan patut di dahulukan.
7.      Prasaja, bersifat dan bersikap sederhana serta rendah hati.
8.      Satya, loyalitas timbal-balik dan bersikap hemat, tidak ceroboh serta memelihara kondisi materi dengan kecermatan.
9.      Geminastiti, hemat dan cermat, sadar dan mampu membatasi penggunaan dan pengeluaran hanya untuk yang benar-benar diperlukan.
10.  Belaka, bersifat dan bersikap terbuka jujur dan siap menerima segala kritik yang membangun, selalu mewasdiri dan selalu siap mempertanggungjawabkan perbuatannya.
11.  Legawa, rela dan ikhlas untuk pada waktunya mengundurkan diri dari fungsi kepemimpinan dan diganti dengan suatu generasi baru yang telah mewarisi kesepuluh ciri-ciri Ciri-ciri pribadi tersebut lebih berfungsi sebagai prinsip-prinsip yang harus diusahakanuntuk dijalankan, sehingga mempunyai makna sebagai pedoman yang bersifat normatif,Andreas Danajaya (1985) menemukannya dan perbedaan dalam nilai operatif pada manajeryang berhasil memiliki nilai-nila operatif yang berhubungan dengan kondisi atau sumberdaya yang dibutuhkan oleh suatu organisi untuk mencapai keberhasilan dan nilai-nilaioperatif yang berhubungan dengan kondisi atau sumber daya yang dibutuhkan oleh suatuorganisasi untuk mencapai keberhasilan dan nilai-nilai yang memnunjukkan pendangan jauhke depan dan sikap yang selalu waspada. Sebaiknya para manajer yang kurang berhasilmemilik nilai-nilai operatif yang berhubungan dengan atau ”gengsi” seseorang.

E.     PENGARUH KEPEMIMPINAN DALAM PENINGKATAN KERJA
Sumber daya manusia yang handal tidak lepas dari pengaruh pola kepemimpinanyang diterapkan dalam sebuah organisasi. Kepemimpinan merupakan suatu proses yangmengandung unsur mempengaruhi, adanya kerjasama dan mengarah pada suatu hal dantujuan bersama dalam sebuah organisasi.Kepemimpinan mempunyai peranan sentral dalamdinamika kehidupan organisasi. Kepemimpinan berperan sebagai penggerak segala sumberdaya manusia dan sumber daya lain yang ada dalam organisasi. Keberhasilan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan sangattergantung berperannya kepemimpinan. Demikian halnya kepemimpinan dalam pendidikankhususnya sebuah organisasi sekolah, pola kepemimpinan yang diterapkan oleh kepalasekolah sebagai pemimpin akan sangat berpengaruh dalam menentukan arah dan kebijakanpendidikan yang dibangun. Untuk kepentingan tersebut kepala sekolah selayaknya mampumemobilisasi atau memberdayakan semua potensi dan sumber daya yang dimiliki, terkaitdengan berbagai program, proses, evaluasi, pengembangan kurikulum, pembelajaran disekolah, pengolahan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pelayanan terhadap siswa,hubungan dengan masyarakat, sampai pada penciptaan iklim sekolah yang kondusif. Semuaini akan terlaksana manakala kepala sekolah memiliki kemampuan untuk mempengaruhisemua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah, yaitu untuk bekerjasamadalam mewujudkan tujuan sekolah. Kemampuan seorang kepala sekolah dalam memimpin akan sangat berpengaruhdalam meningkatkan motivasi kerja guru. Apabila kepala sekolah selaku pimpinan dalammenjalankan tugasnya kurang baik, akan berakibat kurangnya motivasi kerja para guru,sehingga akan mempengaruhi efektivitas kerja guru, maka peran pemimpin sangat pentingsebab pemimpin memegang peran dalam menentukan tercapai atau tidaknya tujuansekolah/organisasi tersebut. Motivasi kerja yang tinggi dalam sebuah organisasi sekolah akanberdampak positif yaitu tercapainya tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi sekolah.
Agar motivasi kerja dapat dioptimalkan dalam organisasi sekolah maka perlu diketahui.faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi motivasi kerja itu. Faktor-faktor itumeliputi faktor internal yang bersumber dari dalam individu dan faktor eksternal yangbersumber dari luar individu itu seperti sikap terhadap pekerjaan, bakat, minat,kepuasan,pengalaman, dan lain-lain serta faktor dari luar individu yang bersangkutan sepertipengawasan, gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan. Beberapa hal yang diketahui menunjukkan kurangnya motivasi kerja yang dimilikipara guru dalam menjalankan tugasnya, antara lain :
a.       Dalam menjalankan tugas masih tergantung pada pengawasan kepala sekolah.
b.      Dalam memasuki kelas untuk mengajar masih ada yang terlambat, belum sesuai waktu yang ditentukan.
c.       Pada saat guru tidak dapat mengajar, guru hanya memberikan catatan kepada anak didik. Untuk mampu mendorong siswa belajar lebih aktif, sehingga mampu menciptakan visi dan misi sekolah, serta mampu meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai tujuan yang telah ditetapkan, maka motivasi kerja guru perlu ditingkatkan. Guru yang mempunyai tingkat motivasi yang rendah mereka tidak dapat menyelesaikan tugas pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan hasil yang baik, sehingga keadaan ini akan menimbulkan hambatan dalam pencapaian hasil pekerjaan atau akan mempengaruhi efektivitas kerja guru.



 BAB III
                                                         PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapatdipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu samalainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteriayang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itukepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yangmana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akanditerapkan.
Teori-teori kepemimpinan pada umumnya adalah Teori Kepemimpinan Sifat (TraitTheory), Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi, Teori Kewibawaan Pemimpin, TeoriKepemimpinan Situasi, dan Teori Kelompok. Adapun gaya-gaya kepemimpinan yaitu GayaKepemimpinan Otokratis, Gaya Kepemimpinan Laissez Faire, Gaya KepemimpinanDemokratis, dan Gaya Kepemimpinan Pseudo Demokratis. Yang selanjutnya bahwa gaya-gaya tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan pemimpin dalam melaksanakan aktivitasnya. Dalam kepemimpinan pun ada beberapa tipe, antara lain Tipe Kepemimpinan Pribadi(Personal Leadership), Tipe Kepemimpinan Non Pribadi (Non Personal Leadership), TipeKepemimpinan Otoriter (Autoritotian Leadership), Tipe Kepemimpinan Demokratis(Democratis Leadership), Tipe Kepemimpinan Paternalistis (Paternalistis Leadership), danTipe Kepemimpinan Menurut Bakat (Indogenious Leadership). Pemimpin yang profesional adalah pemimpin yang memahami akan tugas dankewajibannya, serta dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan,sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, danmemiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuanbersama yang telah ditetapkan.

B.     Kritik dan Saran
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka kami  mengemukakan saran-saransebagai berikut :
1.      Hendaknya para pemimpin, khususnya pemimpin dalam bidang pendidikan dalam melaksanakan aktivitas kepemimpinannya dalam mempengaruhi para bawahannya berdasarkan pada kriteria-kriteria kepemimpinan yang baik.
2.      Dalam membuat suatu rencana atau manajemen pendidikan hendaknya para pemimpin memahami keadaan atau kemampuan yang dimiliki oleh para bawahannya, dan dalam pembagian pemberian tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
3.      Pemimpin hendaknya memahami betul akan tugasnya sebagai seorang pemimpin.
4.      Dalam melaksanakan akvititasnya baik pemimpin ataupun yang dipimpin menjalin suatu hubungan kerjasama yang saling mendukung untuk tercapainya tujuan organisasi atau instansi.







DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar